COMPLICATED LOVE [End]

48. Complicated Love ( End )

♡selamat membaca♡

*
*
*
*
*

48. Complicated Love

Tiara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal berulang kali saat mau turun dari mobil.

"Sana dek, turun. Ngapain masih stay disitu mulu?" kata Teten sambil mengklakson mobil sekali dan menimbulkan ekspresi tak suka bagi orang disekelilingnya.

"Nganu..."

"Nganu apa?"

"Ini beneran bekalnya dikasih ke Stevan sama...Roshan?"

"Ya iyadong. Spesial loh itu, Papa yang masakin."

Tiara menggaruk tengkuknya. Lagi.
"Kalau untuk Stevan aja gimana?"

"Dua-duanya harus dikasih!"

"Yah Papa..."

"Kenapa sih emangnya, dek?"

"Aku lagi berantem. Sama...Roshan," cicit Tiara.

"Karena?"

"Masalah rumah tangga ini, Pa," kelakar Tiara.

"Papa nggak mau tau ya dek, itu bekal harus sampe ke mereka. Pokoknya harus!"

"Ih, Papa!"

"Kalau kalian lagi berantem gitu, salah satu harus ada yang ngalah, sayang. Kalau yang satu gengsi, yang satu egois, masalahnya nggak akan kelar. Berani mulai masalah, harus berani juga dek, buat nyelesaiinnya."

🐥🐥🐥

"Widih! Kita kagak sekalian dibawain, Tir?" celetuk Ali sambil merangkul akrab Tiara.

Tiara menyeruduk ketek Ali cukup keras-karena risih dengan perlakuan cowok itu.

"Metynya beneran nggak masuk?" tanya Hasan pada Tiara untuk meyakinkannya.

Hasan sebenernya sudah tau bahwa pacarnya itu akan absen hari ini karena ada acara keluarga.

Namun karena ingin memastikan lagi, makanya ia bertanya pada Tiara.

"Iya! Emang kenapa? Mau kamu bawa kemana-mana terus?!" Tiara mendadak jadi ketus.

Maklum, ia baru mengalami datang bulan. Hari pertama lagi.

Stevan mengerutkan kening.
"Ring, lo kenapa dah?"

"Tauk ah!"

Tiara pergi begitu saja tanpa
cipika-cipiki dulu ke mereka.

Yang penting tugasnya sudah selesai.
Yaitu ngasih bekal ke Stevan.

"Dia lo apain?" Stevan menyipitkan mata pada Hasan.

"Enggak gue apa-apain," jawab Hasan jujur.

"Masa dia marah-marah tanpa sebab gitu?"

Iya! Emang kenapa? Mau kamu bawa kemana-mana terus?!