12. Dia, si tukang labil

885 182 35
                                    

Hai! Kembali lagi dengan aku!

Someone giving me notif wattpad by voting this story—SEKETIKA LANGSUNG INGET OH YA BELUM UPDATE LAGI HAHAHAHHA SORI GAISEU 😭🤍

Hehe

UDAH MAKAN BELOM? MAKAN BANG!

UDAH SENYUM HARI INI? UDAH BERSYUKUR BELUM HARI INI?

Sini, sini aku suguhin cerita yaa!

Enjoy!



- 🏠 -

Buk!

"Aw! Sakit, nyet!" Seru Lisa ketika punggungnya ditabok dengan kencang oleh Yeri.

Padahal baru saja Lisa memasuki Kelasnya yang kosong akibat bel yang sudah berdering daritadi.

"Lo ngapain bantuin dia sih?! Katanya mau menjauh, tapi kenapa lo malah nyamperin sampe ke Lapangan ha?!" Geram Yeri.

"Aduhh tuh kan, huhuu... Iranaa tolongin guee... gue dimarahin nenek lampir huaa.." rengek Lisa.

"Jawab dulu pertanyaan gue," jeda Irana.

"Apalagii???" Balas Lisa.

"Perjanjian apa yang lo buat ha? Gue aja gak tahu lho kalau lo sama Yeri bikin perjanjian." Sahut Irana.

"Lo pada juga gak pernah cerita - cerita kayaknya, dari kemarin malah." Lanjut Wenda.

Lantas Salma mengangguk setuju, "gak temen banget anjir kita. Bisa - bisanya lo gak cerita dulu?!" Serunya berdramatis.

"Emang perjanjian apaan sih? Kenapa bisa ada perjanjian?" Tanya Rossa.

"TERUS, LIS! Gue masa dapet gosip juga, dan gosip ini lebih parah dari kata - kata 'Lisa menghindari Jefri'." Lanjut Joy.

"Apaan tuh?" Tanya Jihan yang penasaran.

"Katanya Jefri nampar pipi Lisa anjrit kemarin pas kita gak ada di Kelas. Tapi, itu cuma gosip, kan? Gak mungkin kejadian beneran, kan?" Tanya joy memastikan.

Teman - temannya—selain Yeri dan Jenar sekarang—memang masih tidak tahu - menahu apa - apa.

Memang pasal Jefri yang menampar Lisa, cewek itu sendiri yang tidak mau Yeri ataupun Jenar bercerita terlebih dahulu kepada yang lain.

Sedangkan untuk kasus perjanjiannya dengan Yeri, mereka berdua juga belum bercerita apa - apa.

Lisa lantas menggaruk belakang kepalanya yang padahal sedang tak gatal sama sekali.

"Hah?! Ditampar?!" Tanya Jihan yang makin penasaran ditambah kaget mendengar perkataan Joy.

Teman - temannya yang tak tahu pun juga mengeluarkan raut wajah kaget mereka.

Lisa menatap Yeri dengan mata melotot, seolah menyuruhnya untuk menjelaskan rencana milik Yeri terlebih dahulu.

Yeri akhirnya menghela napas sebelum mulai menjelaskan,

"Ekhem! Begini, Kawan. Kalau masalah perjanjian itu jadii gue bilang ke Lisa kalau selama seminggu ini coba deh buat ngejauhin Jefri dulu."

"Selama seminggu itu jangan perhatiin Jefri, jangan melangkah maju duluan. Intinya cuekin dulu deh, kayak Jefri nyuekin Lisa." Jelasnya.

"Iss pedihnyaa, sedihnyaa.." ledek Salma membuat Lisa mendelik padanya.

"Tapi, ini aja baru hari Senin anjrit. Dia malah udah ngibrit ke Lapangan." Decih Yeri sambil menatap Lisa kesal.

lօⱱҽ ƒɾօɱ ղҽíɠɦɓօɾ! [jaelisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang