17. New love

795 137 10
                                    

Hai! Kembali lagi dengan akuu!!

PERHATIAN SEBENTAR!!!

Pertama-tama, aku minta maaf karena jadi makin jarang update karena sibuk sama urusan Sekolah dan entah kenapa aku merasa kurang pede sama cerita ini... tapi aku sekarang udah dapet ide lagi dan tetep lanjutin ceritanya kokk 😻

Disini aku juga mau sedikitt kasih tahu ke kalian, ingat yaa semua cerita yang aku buat itu emang up to me sebagai author disini mau ngasih ending kayak gimana,

Aku juga bisa aja berubah pikiran kayak yang harusnya Theo-Lisa malah berakhir jadi Jefri-Lisa, atau bisa jadi malah ngasih ending lain yang tak terduga.

TAPI mau gimana pun aku tetap mikirin kalian sebagai readers, kayak "gimana pandangan kalian sama cerita ini? Apa kalian masih enjoy cerita atau enggak?"

Percaya deh, dimana-mana author juga selalu mikirin para readers nya kok

Tolong ya ini chapnya belum nyentuh 20 lho jadi perkiraan alur untuk ceritanya masih sedikit panjang, TOLONG BANGET YA DI ENJOY AJA YUK 😊

Kasih cinta + dukungan buat cerita ini aja udah cukup kok, makasih yaa 🙏🏻💗

Duh jadi kayak ceramah gini, udah intinya enjoy aja yaa!




- 🏠 -

Mungkin tak semua orang bisa merasakan betapa senangnya Lisa tatkala Pembina ekskul dance mereka berkata bahwa dirinya dan Theo akan pergi menuju Sekolah lain untuk pembimbingan awal Acara Festival.

Dan itu dilakukan tepat pada hari Rabu yang seharusnya diisi dengan ulangan harian matematika untuk Kelasnya.

"Lisa curang banget asli deh, curang!" Ketus Salma melayangkan protesannya.

Sedangkan, Lisa yang masih duduk santai dibangkunya menunggu bus Sekolah untuk mengantarnya ke Sekolah lain itu tertawa puas.

"Makanya jadi berbakat dong kayak gue." Ledeknya.

"Anjir, lo pikir kita semua nggak ada bakat - bakat gitu?!" Seru Jihan kini yang melayangkan protesnya.

Lisa pun menyengir, "canda, Bu, canda."

"Aduh, mana materi matematika yang ini suka panjang - panjang caranya. Lis, gue bolos ngikut lo deh." Lesu Jenar.

"Eitss! Mana bisa, kawan. Hadapi dan lawan lah ulangan harianmu."

"Halah! Hadapi, hadapi mata lo!" Geram Joy.

"Yaudah sih gapapa, lagian nanti juga Lisa malah ikut susulan ulangan harian." Jelas Irana.

"Iya, itu malah lebih nggak enak tahu." Timpal Wenda.

Sontak teman - temannya yang lain langsung bersorak bahagia dan meledek Lisa karena itu.

"Iya juga bener banget. Mampus lo, Lis!" Seru Jihan lagi dengan bangganya sekarang.

Namun, gadis yang mereka kira akan langsung diam dan cemberut malah tertawa bahagia lagi.

"Lo pada nggak tahu??? Selama disana, gue bebas dari urusan Sekolah, sayangkuu. Tugas, ulangan itu nggak berlaku buat gue untuk sementaraa." Jelas Lisa dengan senyuman lebarnya.

lօⱱҽ ƒɾօɱ ղҽíɠɦɓօɾ! [jaelisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang