21. The truth between the lie

403 83 11
                                    

Hai! Kembali lagi dengan akuuu!!!

Pertama-tama aku mau minta maaf karena lama update. Aku udah kelas 12 sekarang—UDAH MAKIN SIBUK SAMA UJIAAANN AAAAAKKK—jadi buat bikin cerita gini susah cari timing nyaa. Maaafff banget kalau ada yang masih nunggu.

Aku berharap masih ada yang baca cerita ini. Tapi, kalau udah ada yang berhenti atau lupa pun sebenernya gapapa juga karena ini salah aku yang awalnya udah jarang up malah tambah jarang lagi buat update.

I still love you all! 🤍

Oh iya kayaknya hampir mulai masuk ke klimaks cerita jadi siap siap aja yah

Enjoy!

- 🏠 -

Berita mengejutkan dan tak pernah yang lain duga tiba di hari Jumat ini. Ketika kesembilan perempuan cantik itu memutuskan untuk menginap di Rumah Rossa karena gadis itu yang meminta, awalnya mereka hanya mengira itu hanya sebuah permintaan biasa.

Ternyata Rossa juga ingin memberitakan sesuatu ditengah kesibukan mereka semua, yang tentu membuat delapan temannya terpaku, terdiam, terkejut setengah mati.

"Guys, i need to tell you all about something!" Seru Rossa sambil melihat temannya satu persatu.

Jihan dan Salma yang sibuk bermain game bersama melalui ponsel mereka berdua. Jenar dan Yeri yang melakukan skincare yang kini sudah berada ditahap memakai masker wajah.

Jangan lupa dengan Irana yang sudah mulai merapihkan tempat tidurnya. Dan ada Joy yang tampaknya sedang curhat kepada Wenda.

Sedangkan, Lisa sendiri malah asyik membalas telepon dari Mamanya, entah mebawa bahasan apa di sana.

"Kenapa, Ros? Kasih tahu aja langsung," jelas Irana yang kini sudah duduk tenang dibibir kasur.

Rossa menggigit bibir bawahnya masih sambil berpikir apakah ini waktu yang tepat atau tidak. Setelahnya, ia menghela napas panjang.

Tujuannya dari awal meminta teman - temannya untuk menginap sekarang memang untuk menginfokan sesuatu, jadi lebih baik ia utarakan saja.

"GUE PACARAN SAMA MINGYU!"

Pintarnya, gadis ini mengutarakan informasi penting tersebut dengan berteriak.

Teriakan itu berhasil mengambil semua atensi teman - temannya dari kegiatan mereka masing - masing.

"ANJRIT?!"

"BANGKE?!"

"TAI?!"

"DEMI APA?!"

Itu lah teriakan - teriakan sambutan dari Jihan, Salma, Yeri, dan Joy. Bahkan Joy sampai berdiri saking terkejutnya ia dengan informasi tersebut, mengingat terkadang Joy suka curhat kepada Rossa yang ternyata temannya itu sekarang sudah punya pacar sendiri tanpa bilang - bilang.

Sedangkan, Wenda malah menggedikkan bahu dengan wajah datar, "udah gue duga, kan."

"Wow... Ros, beneran lo?" Tanya Irana yang masih tak percaya seperti yang lain.

lօⱱҽ ƒɾօɱ ղҽíɠɦɓօɾ! [jaelisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang