Hai! Kembali lagi dengan aku!
DOA IN AKU MASUK PTN YG BAGUS YA PLISSS AAMIIN AAMIIN YA RABBAL ALAMIN!!!
Jaga kesehatan selalu yaa para readers akuu, makan janlup, minum air putih yg banyak juga, olahragaaa!!!
Oh iya aku mau sedikit ingetin kalau dulu di chap berapa gitu aku sempet bilang kalau temen-temen Lisa kadang suka manggil Mamanya pake Tante-Mama. Jadi kalau ada beberapa dialog di sini yang pakai panggilan itu jangan bingung yaa.
Enjoy!
- 🏠 -
Setelah teman-teman Lisa diberi kabar buruk oleh Yoona dan Theo, lantas dengan cepat mereka bergegas balik. Namun, kini tentu tujuan mereka adalah Rumah Lisa dimana dua orang tersebut dipastikan masih panik dan khawatir.
"Terus caranya kita tahu gimana dong?! Kita bahkan nggak dikasih tahu Lisa dia mau pergi kemana." Panik Yeri pula.
"Lisa bilang dia tahu Mamanya sendiri lagi sembunyiin sesuatu dari dia," jeda Wenda.
Salma lantas menoleh menatap Wenda yang ada di sebelah kirinya, "jangan bilang lo sendiri curiga sama Tante-Mama?"
Wenda mendecak mendengarnya, "ck, enggak! Bukan itu!" Lalu ia melanjutkan, "tapi, kalau kita coba telpon Tante Yoona dan nanya tadi Tante kemana mau nggak?"
Usulan yang dibuat oleh Wenda membuat seisi mobil jadi terdiam. Ucapan Wenda ada benarnya juga, tapi bisa jadi hal itu tidak akan membuahkan hasil.
"Kalau Tante-Mama nggak mau jawab gimana, Wen???" Tanya Jihan.
"Yaudah, kita kasih tahu yang sebenarnya kita dengar dari omongan Lisa tadi pagi. Mau gimana lagi, guys. Kalau emang akhir-akhir ini Lisa sama Mamanya sendiri ada masalah sampai Lisa menghilang begini, lebih baik cepet-cepet dilurusin." Jelas Wenda lagi yang diangguki setuju oleh beberapa dari yang lain.
Jenar menghembuskan napasnya pelan sambil melihat jalanan di luar, "kenapa dia nggak cerita sih kalau emang ada masalah? Dia itu nganggep kita apa?"
"Jen, udah lah. Jangan pikirin itu dulu." Tegur Joy dari kursi belakang saat mendengar ucapan Jenar yang lumayan kencang untuk didengar semua orang.
Jenar menggeleng, "bukan masalah gue kecewa ya, tapi gue murni penasaran sama apa yang dia pikirin. Kalau tahu masalahnya bisa sampe rumit gini, dia harusnya cerita!"
Setelah beberapa detik situasi mobil ini hanya diisi dengan kekosongan, akhirnya Irana pun menjawab, "gue yakin Lisa juga nggak tahu masalahnya bakal rumit. Dan gue yakin Lisa baru tahu inti dari masalahnya, makanya dia menghilang sekarang."
"Kita telpon Tante-Mama sekarang atau enggak? Buat nanya sesuai usulan Wenda tadi," tutur Rossa.
"Nanti aja pas kita sampai ke Rumah Lisa. Lebih baik nanya dengan mata kepala sendiri, biar kita bisa lihat kejujuran juga dari Tante." Balas Wenda lagi yang dipatuhi oleh Rossa.
Sisanya, perjalanan itu dipenuhi dengan doa dari delapan gadis jelita untuk satu orang teman mereka yaitu Lisa. Semua kekhawatiran seolah tertumpahkan dari orang-orang yang menyayangi Lisa.
Hingga ketika mereka sampai di Rumah Lisa, ternyata sudah banyak orang yang berkumpul. Dan alangkah terkejutnya mereka, mereka mendapati Jefri juga ada di sana bersama orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
lօⱱҽ ƒɾօɱ ղҽíɠɦɓօɾ! [jaelisyong]
FanficLisa, Jefri, dan Theo. Hubungan mereka ini bukan hanya sebatas tetangga, namun ternyata bisa lebih serius dari itu. Pasalnya gini, Lisa suka Jefri, tapi Jefri cuek, dingin padanya. Itu sudah cukup rumit. Dan seolah Semesta belum puas dengan itu. Mak...