20. Full of lie

604 88 3
                                    

Hai! Kembali lagi dengan aku xixixi!

Maaf yaaa udah lebih dari 1 bulan aku ga update hshshs semoga masih ada yg stay baca yah 🙏🏻

I'm always thankful ke kalian yang masih setia baca dari awal sampai akhir, LUV U ALL 💗💗💗

Enjoy!




- 🏠 -

Lisa yakin ada sesuatu dari Theo serta Mamanya yang tidak ia ketahui. Sangat janggal jika Theo yang izin tidak masuk Sekolah tiba - tiba tengah berdiri menghadap Mamanya tepat saat Lisa dan Jefri pulang juga.

Meski ada jeda waktu karena Jefri harus mengurus beberapa preman di Jalanan tadi, tetap saja Lisa merasa ada yang tidak beres.

Namun, kali ini, Lisa harus fokus terlebih dahulu kepada Jefri.

"Lo kalau lagi tawuran gitu biasanya ngobatin sendiri?" Tanya Lisa penasaran disela dirinya yang mengobati luka Jefri.

Jefri menggelengkan kepalanya pelan, "enggak, jarang."

"Loh? Terus sama siapa?" Tanya Lisa lagi.

"Nggak sama siapa - siapa." Jawab Jefri lagi.

"Hah? Jadi maksudnya?"

"Maksudnya kalau gue dapet luka dari tawuran ya gue biarin aja sih biasanya. Nanti juga sembuh sendiri." Jelas Jefri.

Sontak hal itu membuat Lisa mendengus, "tubuh emang bisa sembuh sendiri, apalagi luka yang kecil,"

"Nah, itu tahu." Sambar Jefri.

"Tapi, tubuh yang luka juga butuh diobatin dulu kali. Masa lo bergantungnya sama tubuh lo doang tanpa obat?"

"Tubuh gue udah bisa nampung ya nggak usah pake obat dong?" Heran Jefri.

Sontak Lisa terkekeh kecil, "gue nggak tahu dah ya lo sekarang lagi pura - pura bodoh atau gimana."

"Dih, malah ngejek gue. Inget tadi pas matematika pinteran siapa." Balas Jefri.

"Ya habisnya!" Kesal Lisa lama - lama.

"Apa?"

Lisa mendengus sebal, "kalau luka lo lebih besar gimana?"

"Lo doa in gue dapet luka besar?" Tanya Jefri balik.

"Ih! Susah juga ya ngobrol sama lo!" Geram Lisa, sampai ia berhenti mengobati Jefri.

Melihat wajah mungil Lisa yang mengeluarkan raut kesalnya, Jefri pun tak bisa menahan kekehannya.

"Iyaa kenapaa, Lisaa??" Ucap Jefri.

Lisa pun kembali mengobati lelaki itu, "nggak selamanya tubuh bisa nampung itu semua. Obat juga ada gunanya untuk dipake, kan?" Tanya dia yang diangguki Jefri.

"Coba kalau lukanya besar, masa tetep nggak dibantuin pake obat."

"Kalau lukanya besar baru gue pake—"

"Gini ya, Jef, mau lukanya besar atau kecil, lebih baik pakai itu obat buat lukanya. Buat antisipasi, apalagi takut infeksi kalau nggak dibersihin dan diobatin, kan?" Jelas Lisa yang memotong perkataan Jefri.

lօⱱҽ ƒɾօɱ ղҽíɠɦɓօɾ! [jaelisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang