Baekhyun melambai ringan pada ayahnya. Hari ini adalah harinya mereka berkemah. Dan Changmin terlalu bersemangat -yang bahkan melebihi Baekhyun- sampai dia ikut mengantar anaknya kesekolah. Memberikan kecupan sayang pada Baekhyun dan pelukan hangat untuk Sehun lalu pergi.
Baekhyun sendiri hanya menghela napas "kenapa ayah begitu bersemangat untuk hal seperti ini?"
Sehun melirik Baekhyun. Dia mengambil alih koper Baekhyun dan mulai berjalan masuk kedalam sekolah diikuti oleh Baekhyun "karena ayahmu selalu menantikan kau memiliki teman"
"Apa?"
"Ayahmu selalu bertanya padaku tentang apa yang kau alami di sekolah" jelas Sehun "dia selalu berharap suatu saat kau akan membawa pulang teman kerumah. Entah untuk mengerjakan tugas kelompok atau sekedar bermain. Ayahmu juga berharap suatu saat kau dapat berjalan-jalan dan bermain dengan temanmu seperti remaja pada umumnya" lanjut Sehun. Dia berhenti dipinggir lapangan tepat dimana seluruh siswa dan siswi berkumpul untuk pengarahan. Dia menoleh menatap Baekhyun dan tersenyum. Sehun mengacak rambut Baekhyun sayang. Dia benar-benar senang bahwa Baekhyun sudah terlihat lebih hidup. Matanya berbinar dan dia lebih sering tersenyum. Pandangannya mulai menghangat dan ini seperti Baekhyun yang dulu. Yang masih polos yang belum mengerti tentang profesi ayahnya. Terlepas dari Baekhyun bisa seperti ini karena Chanyeol. Sehun tetap senang akan hal ini "dia sangat menyayangimu"
Baekhyun hanya terdiam. Dia tau bahwa ayahnya sangat menyayanginya. Dan Baekhyun pun begitu. Dia rela memberikan nyawanya untuk ayahnya. Baekhyun rela memberikan apapun untuk ayahnya. Karena itu Baekhyun tidak mengeluh bahkan jika hidupnya tidak bahagia. Selama ayahnya ada untuknya. Selama ayahnya tetap hidup dan tersenyum untuknya.
Ya, selama ayahnya tetap disamping Baekhyun, dia akan tetap bahagia apapun yang terjadi.
"Aku tau"
Sehun tersenyum kecil "karena itu berlatih lah dengan giat. Agar ayahmu tidak mencemaskanmu terus-menerus" ucap Sehun "dia selalu tidak fokus bekerja karena khawatir denganmu"
Baekhyun mencibir "apa yang perlu dikhawatirkan? Bukannya kau ada disampingku untuk menjagaku?"
Sehun mendengus. Dia menghadapkan badannya pada Baekhyun dan memegang kedua bahu Baekhyun "kau harus bisa melindungi dirimu sendiri, Baek. Aku tidak selamanya ada disampingmu. Begitu juga ayahmu"
"Apa mak-.."
Sehun menaruh jaru telunjuknya didepan bibir Baekhyun. Membuatnya berhenti bicara "kau ingat kejadian penculikan itu? Itu salah satu contohnya. Kau sudah tau bahwa profesi ayahmu itu sangat berbahaya. Kita tidak tau kapan bahaya itu akan datang" lanjut Sehun sambil tersenyum. Matanya menatap Baekhyun dalam. Mencoba memberi tau bahwa keadaan sedang tidak baik "karena itu usahakan kau bisa melindungi dirimu sendiri dan tetap hidup. Hm? Mengerti?"
Baekhyun mengangguk. Dia melepas tangan Sehun dipundaknya "aku mengerti. Tapi kenapa kau bicara soal-olah akan ada kejadian besar? Soalah-olah kau akan meninggalkanku?"
Sehun hanya tersenyum "hanya memperingati" ucap Sehun.
***
"Apa yang kau inginkan?" Tanya Chanyeol begitu sampai didepan Rose yang sudah menunggunya di halaman belakang sekolah "cepat. Aku tidak punya waktu"
Rose menatap Chanyeol sendu bercampur rindu. Dia benar-benar merindukan Chanyeol. Terlepas dari kebohongannya tentang ayahnya, Rose benar-benar mencintai Chanyeol. Dia tulus menyayangi Chanyeol. Dia takut Chanyeol menjauh jika dia menceritakan keadaan keluarganya. Dan itu juga yang membuatnya berbohong. Dia takut kehilangan Chanyeol.

KAMU SEDANG MEMBACA
(MY) PRETTIEST LITTLE MAFIA
FanfictionCHANBAEK! HOMO! BAHASA BAKU ------------------------------------------------------------- Salahkah seorang anak mafia memiliki perasaan? Salahkah Baekhyun yang merupakan seorang anak mafia jatuh cinta? Tidak berhak kah dia untuk bahagia?