Chapter 1

2.3K 183 16
                                    

Baekhyun menatap kearah lapangan basket dengan pandangan datar. Sesekali dia mendengus saat melihat cowok yang menjadi perhatiannya melempar senyum manis pada orang lain.

Rasa kesal didadanya begitu besar dan menumpuk melihat bagaimana cowok yang menarik perhatiannya sejak lama bersikap sangat perhatian dan lembut dengan orang lain.

Namanya Byun Baekhyun. Seorang cowok mungil yang memiliki wajah sangat cantik. Sayang sifatnya begitu dingin. Baekhyun juga selalu menyendiri di sekolah.

Sebenarnya bukan Baekhyun selalu menyendiri. Tapi itu karena tidak ada yang mau mendekatinya dan mengajaknya berteman. Bahkan untuk menyapanya saja, orang-orang sudah ketakutan lebih dulu.

Dan lagi-lagi ini bukan salah Baekhyun. Bukan karena Baekhyun pribadi yang dingin dan berwajah datar. Tapi karena ayahnya yang seorang mafia besar. Begitu terkenal di dunia bawah tanah.

Sudah sejak dulu ayahnya tidak mengijinkan Baekhyun berteman dengan sembarang orang. Karena ayahnya takut kalau orang-orang itu memanfaatkan Baekhyun untuk menjatuhkan ayahnya. Ayahnya tidak mau kalau Baekhyun terluka. Bahkan ayahnya juga membiarkan Baekhyun untuk bebas memilih cita-citanya. Ayahnya tidak mewajibkan Baekhyun untuk menjadi penerusnya kelak.

Tetapi nama mafia saja sudah terdengar seram dan jahat. Jadi, mau bagaimanapun Baekhyun bersikap baik dan ramah, orang-orang akan tetap menjauhinya.

Termasuk cowok itu. Cowok yang disukainya sejak Baekhyun masuk ke sekolah menengah atas.

***

Baekhyun berjalan santai dengan seorang cowok tinggi berkulit putih disampingnya. Namanya Oh Sehun. Orang yang dipercaya ayahnya untuk menjaganya selama di sekolah.

Dia lebih tua sekitar tiga bulan dari Baekhyun. Dan juga sangat pintar. Bahkan diumurnya yang sama dengan Baekhyun -18 tahun. Sehun sudah menyelesaikan sarjana.

Dia hanya disini, mengulang masa sekolah menengah atas, untuk menjaga Baekhyun. Yang Baekhyun sendiri pikit tidak perlu.

"Jadi kita akan langsung pulang, Baek?" Tanya Sehun. Dia memperhatikan anak bosnya yang berwajah datar dan hanya memandang lurus kedepan "atau melakukan seperti biasa?"

Baekhyun diam. Bukannya dia mengabaikan. Baekhyun hanya sedang berpikir. Saat ini Baekhyun rasanya terlalu lelah untuk melakukan apapun. Bahkan hal menyenangkan sekalipun yang sudah dilakukannya selama satu tahun terakhir "kita pulang. Aku lelah"

Sehun menaikkan alisnya. Menatap sangsi kepada Baekhyun "kau yakin? Jam delapan nanti dia akan bertanding basket. Kau tidak akan datang?"

Baekhyun menggeleng. Dia menunduk dan wajahnya berubah sendu "tidak perlu. Aku pikir dia tidak menyukainya. Kita pulang saja"

Dan Sehun hanya menurut. Dia sibuk memperhatikan anak bosnya yang sekarang berwajah sendu dan berjalan sambil menunduk.

Sehun menghela napas. Siapa yang tega dan bisa menolak orang sebaik dan secantik Baekhyun? Rasanya mustahil.

Sayang, panggilan anak mafia begitu melekat dibelakang namanya.

***

Sesosok cowok tinggi berwajah tampan melihat kearah bangku penonton. Matanya mencari-cari seseorang. Dan kemudian mendengus sambil tersenyum sinis saat tidak menemukan seseorang yang dicarinya.

(MY) PRETTIEST LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang