Chapter 21

976 83 11
                                    

Baekhyun baik-baik saja. Setidaknya itu yang dia rasakan sekarang. Tidak ada rasa sakit yang menyengat seperti terakhir kali bahunya terkena peluru. Entah dia sudah mulai mengerti rasanya atau memang Baekhyun mulai kehilangan perasa sakitnya.

Saat Baekhyun diberitau mengenai hubungan ayahnya dengan Cho Yunho, dia tidak bereaksi apa-apa. Hanya menatap ayahnya dalam diam dan mengangguk. Sejujurnya sampai saat ini juga Baekhyun belum membuka suaranya. Ada rasa sakit dihatinya. Seolah dia baru saja melihat ayahnya berselingkuh dan mengkhianati ibunya. Padahal ibunya juga sudah tiada. Baekhyun juga berharap bahwa ayahnya bisa segera memiliki pendamping. Yang paling tidak bisa menemani tidur ayahnya. Tetapi setelah itu terwujud, ternyata rasanya tidak semenyenangkan itu.

Suara pintu terbuka membuat Baekhyun menoleh. Seperti biasa Sehun dan Kai selalu mengunjunginya setiap hari sepulang sekolah. Sementara ayahnya sibuk mengurus pekerjaan.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Sehun sambil meletakkan buah dinakas sebelah ranjang Baekhyun.

Baekhyun hanya diam. Dia menatap Kai dan Sehun datar dan mengangguk. Kembali melihat keluar jendela.

Sehun yang melihat itu menghela napas. Dia duduk dan mengambil jemari Baekhyun. Menggenggamnya erat "Baekhyun, mau sampai kapan kau diam? Kau tidak mau bicara padaku? Pada Kai? Atau pada ayahmu?"

Masih tidak ada jawaban. Bukan Baekhyun tidak bisa. Dia hanya tidak ingin. Dia tidak bisa mengungkapkan apa yang ada dipikirannya dan apa yang ada dihatinya. Jika ditanya maka Baekhyun pasti akan menjawab 'tidak apa-apa'. Tetapi jawaban itu malah memberi beban pada hati Baekhyun.

Secara fisik dia memang baik-baik saja. Tetapi batin dan mentalnya tidak. Pikirannya berkecamuk.

"Baekhyun" panggil Sehun lagi "sebentar lagi ujian akhir dimulai" jelas Sehun. Memberi jeda untuk melihat reaksi Baekhyun "kau harus cepat pulih dan kembali ke sekolah untuk itu"

Ah, benar. Sudah beberapa hari berlalu sejak kegiatan camping. Tetapi kejadian menyakitkan disana masih begitu segar diingatan Baekhyun. Semua orang mungkin sudah pada tahap pemulihan. Dan bahkan ujian akhir sudah akan dimulai. Baekhyun tidak ingat bahwa dia sudah di tahun terakhirnya.

Baekhyun melirik Sehun yang menatapnya. Begitu juga dengan Kai yang sambil tersenyum "aku tidak ingin datang kesekolah" ucap Baekhyun pada akhirnya.

Sehun terdiam dan Kai mengerjapkan matanya "apa? Kenapa kau tidak ingin kembali?" Tanya Kai.

"Aku hanya tidak ingin" jawab Baekhyun "minta pada ayah agar ujianku bisa dirumah saja" pinta Baekhyun pada Sehun.

Sehun hanya diam dan memandang mata Baekhyun "baiklah. Akan aku bicarakan pada ayahmu" ucap Sehun pada akhirnya. Tangannya terangkat untuk mengelus rambut Baekhyun lembut "tetapi kau mau memberitauku apa alasannya?"

Baekhyun memandang Sehun. Baekhyun ingin menjawab bahwa dia ingin melupakan semuanya. Dia ingin melupakan sekolah, seluruh muridnya, dan juga Chanyeol. Baekhyun ingin menghilangkan ingatannya tentang semua orang itu. Dia hanya ingin menenangkan diri sementara.

Lebih lagi, saat Baekhyun masuk nanti, bagaimana pandangan orang-orang? Mereka pasti kembali menyalahkan Baekhyun atas apa yang terjadi. Dirinya pasti akan kembali disalahkan padahal dia tidak tau apa-apa. Baekhyun hanya ingin menghindari itu.

Dia ingin tenang.

"Hanya tidak ingin" tetapi hanya itu yang bisa Baekhyun jawab.

Sehun menghela napas lembut. Dia mengangguk dan berdiri "baiklah, aku akan membicarakannya pada ayahmu. Cepat pulih, hm? Aku rindu Baekhyun yang dulu" ucap Sehun dan mencium kening Baekhyun lembut "aku pergi dulu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(MY) PRETTIEST LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang