Chapter 20

504 53 0
                                    

"Bagaimana ini bisa terjadi, Chanyeol?"

Padahal Chanyeol berharap ayah dan ibunya akan menenangkannya yang sedang gelisah ini. Tetapi begitu Chanyeol sampai dirumah dengan diantar anak buah Byun Changmin, ibunya malah memberondonginya dengan pertanyaan semacam itu.

"Aku tidak tau, bu" jawab Chanyeol lelah. Dia mendudukan dirinya di sofa dan memejamkan matanya. Pikirannya berkelana kepada Baekhyun. Apakah dia berhasil selamat? Atau malah dia masih bersama para penjahat itu? Apa Baekhyun disiksa?

"Ini benar-benar masalah besar" ucap ibunya. Bisa Chanyeol rasakan kalau sekarang ibunya duduk tepat disampingnya dan memijit lengan kirinya pelan "ibu tidak menyangkan jika hal seperti ini akan terjadi"

"Sejak awal Byun Changmin sudah memperingati" kali ini ayahnya yang bicara membuat Chanyeol membuka matanya dan menatap ayahnya "tetapi tidak ada yang tau bahwa kejadiannya akan secepat ini. Ayah sudah mengatakan padamu untuk belajar bela diri bersama Sehun. Kenapa kau tidak melakukannya?"

Chanyeol berdecak dalam hati. Dirinya juga turut menyesal karena tidak mengikuti perintah ayahnya dan malah sibuk dengan perasaannya dan keegoisannya sendiri. Jika saja Chanyeol sudah berlatih bersama Sehun, mungkin saja dia bisa menyelamatkan Baekhyun.

Paling tidak dirinya masih memberikan aksi penyelamatan. Bukannya diam saja dan berteriak seperti kambing dungu.

"Lalu bagaimana keadaan disana?" Tanya ibunya lagi "tidak ada yang terluka parah kan?"

Chanyeol menggeleng "Sehun dengan cepat meminta pak Han memanggil medis dan menghubungi anak buahnya"

Ayahnya menghela napas. Dia yang sejak tadi berdiri didepannya ikut mendudukan dirinya di sofa tunggal "jadi hanya Baekhyun yang dibawa mereka?"

"Sejak awal memang Baekhyun yang mereka inginkan, ayah"

Ayahnya mengangguk dan terdiam dalam pikirannya sendiri.

"Apa kau terluka?" Tanya ibunya kali ini.

"Setelah beberapa saat aku tiba ibu baru menanyakan itu?" Tanya Chanyeol sinis dan Minyoung hanya tersenyum malu. Chanyeol menghela napas lagi "aku baik-baik saja bu. Tidak terluka sedikitpun. Aku bahkan tidak membantu mereka. Bagaimana aku mau terluka" ucap Chanyeol sinis dan bangkit untuk pergi ke kamarnya.

Hati dan pikirannya sedang kacau. Dia membutuhkan mandi air dingin dan mungkin sedikit ketenangan.

***

"Ayah!" Panggil Sehun saat dia sudah tiba dirumah sakit. Begitu sampai dirumah, Sehun segera mengajak Kai untuk bersiap dan menyusul Changmin. Tetapi ternyata mereka sudah selesai dan sudah berada dirumah sakit "bagaimana keadaan Baekhyun?"

Changmin tersenyum tipis dan memeluk Sehun sambil menepuk-nepuk pundaknya bangga "dia baik-baik saja. Bagaimanapun dia anakku, kan? Jadi dia harus kuat"

Sehun mendesah lega saat mendengar ucapan Changmin. Tangannya yang sejak tadi menggandeng tangan Kai beralih untuk membalas pelukan Changmin.

Sampai beberapa saat Changmin kemudian melepaskan pelukannya. Dia menatap Sehun dari ujung kepala sampai ujung kaki "kau sendiri baik-baik saja? Aku tau bahwa kau terkena tembak" dan mata Changmin beralih pada Kai yang lengannya memakai penyangga "dan kau baik-baik saja Kai?"

"Kami baik ayah" jawab Sehun. Matanya melirin Kai sebentar dan tersenyum "mungkin dia masih sedikit shock. Ini pertama kalinya dia terkena tembak"

Changmin tertawa "tidak apa. Dia akan terbiasa"

Kai sendiri ingin mengumpat mendengarnya. Akan terbiasa katanya? Apa maksudnya itu? Dia akan terkena tembak lagi di lain waktu memangnya?

(MY) PRETTIEST LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang