Chapter 2

1K 169 8
                                    

Boleh minta 10 pembaca dan 5 vote tidakkk??~~~ 🙏🙏🙏🙏

***

Sehun berlari menghampiri Baekhyun yang baru saja sampai dirumah pada dini hari. Jam dua pagi dan dengan keadaan babak belur.

"Apa yang terjadi?!" Tanya Sehun sambil memegang bahu Baekhyun. Dia memandang wajah Baekhyun yang masihlah datar "kau darimana Baekhyun?! Kenapa tidak memberitau ku?"

Baekhyun menyingkirkan tangan Sehun yang berada di pundaknya "karena kau sibuk. Dan aku tidak punya hak untuk melarangmu. Sekarang menyingkir" ucap Baekhyun dingin tanpa menatap Sehun. Kemudian dia berlalu begitu saja. Meninggalkan Sehun yang lagi-lagi hanya bisa terdiam.

Baekhyun mendecih sinis didalam hati. Baginya sangat menyebalkan melihat orang-orang suruhan ayahnya yang berpura-pura peduli dan khawatir padanya. Karena nyatanya mereka tidak.

Baekhyun menutup pintu kamarnya dengan bantingan begitu sampai. Rasa kesal dan sesak begitu menumpuk di dadanya. Teringat ucapan Chanyeol tadi saat membantunya. Salah kah jika Baekhyun tidak melawan dan memilih diam seperti orang lemah?

Salah kah jika Baekhyun tidak ingin melukai orang lain seperti yang ayahnya lakukan?

Salah kah jika Baekhyun tidak ingin hidup untuk melihat Chanyeol bahagia bersama wanitanya?

Salah kah Baekhyun jatuy cinta dengan dirinya sebagai anak mafia?

Baekhyun menutup matanya rapat. Berusaha menahan air mata yang bergerumul. Tidak, seorang lelaki tidak menangis kata ibunya. Seorang lelaki harus kuat apapun yang terjadi pada hidupnya.

Tapi rasanya sangat menyesakkan bahkan hanya untuk membuka mata.

***

Chanyeol melangkah santai menuju kelasnya. Disampingnya ada Kai yang sedang menatapnya. Sudah sejak semalam sejak mereka pulang bersenang-senang Kai menatapnya begitu. Tidak, lebih tepatnya setelah Chanyeol menolong Baekhyun.

Cih! Lucu rasanya saat menyebut bahwa dia menolong Baekhyun. Chanyeol tidak akan peduli pada Baekhyun jika bukan karena dia ingin Baekhyun sadar. Sadar bahwa dia tidak pantas menyukai Chanyeol. Anak seorang mafia tidak bisa hidup bahagia begitu saja, kan? Mengingat perbuatan ayahnya yang menghabisi begitu banyak orang. Membuat seseorang kehilangan orang yang disayanginya.

Bagi Chanyeol, Baekhyun harus hidup untuk menanggung rasa sedih dan marah mereka semua. Baekhyun harus menanggung akibat dari perbuatan ayahnya.

Mungkin bukan hanya Chanyeol. Semua orang menganggap begitu.

"Kenapa kau terus melihatku? Kau tidak suka padaku, kan?"

Kai mendengus. Dia menggeleng "aku hanya bingung"

"Soal?"

"Bagaimana bisa kau yang terlihat begitu baik, manis, dan menyenangkan ini berkata begitu pada Baekhyun" ucap Kai yang membuat Chanyeol berhenti berjalan dan menoleh menatap Kai "apa?"

"Apa maksudmu? Memang aku berkata apa padanya?"

Kai mendecih sinis "tidak mungkin kau lupa apa yang kau katakan padanya semalam saat menolongnya? Ayolah Chanyeol. Semua yang ada disana mendengarnya. Aku, Suho, Mq, Gaeko" ucap Kai "dan kenapa kau bisa begitu kejam?"

(MY) PRETTIEST LITTLE MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang