Ex - S2

275 27 4
                                    


"Aksa denger ayah."

Aksa melengkungkan bibirnya kebawah sebab sedang dimarahi oleh ayahnya, satu toples cookies dirumah Jimin berhasil dibuat pecah karena ulahnya. Sedangkan mama park hanya menggeleng dan tersenyum melihat dua laki laki yang selalu ribut tanpa henti.

"Minta maaf sama oma" perintah Taehyung lantas dituruti dan Aksa berjalan memeluk mama park dan bergumam maaf atas apa yang telah ia perbuat. "Pulang."

Lalu Aksa digendong untuk berjalan sampai ke rumahnya, sejujurnya Taehyung tak benar benar marah sebab ia tahu itu ketidaksengajaan, tapi Aksa itu laki laki jadi harus dibiasakan tegas sejak dini. Sekarang umurnya dua tahun tapi bocah itu sudah pandai berceloteh bahkan membalas ucapan ayahnya jika sedang diomeli.

"Lutut kamu kenapa sa?" celananya diangkat lalu tercetak jelas lebam merah dilutut, Taehyung menatap dengan intim pada anaknya yang duduk di atas meja. "Jawab ayah."

"Jato aya."

"Sakit?"

"Atit."

"Nangis?"

"Ndaa aya! Sa nda nangis."

"Bagus itu baru namanya jagoan, sini ayah obatin." pipinya dikecup singkat lalu bergegas mengambil kotak obat dan satu buah permen dari kantungnya. "Ayah obatin biar ngga sakit kamu makan permen, mau?"

"Mawu!"

Lalu keadaan keduanya jadi begitu riang sebab Aksa yang tiba tiba menunjukkan sebuah gambar yang ia buat sendiri, dimana ada Aksa dan ayah. Taehyung hanya menggeleng lalu tertawa berkata jika gambarnya jelek, padahal dalam hati Taehyung memekik gemas sebab anaknya begitu pandai menyenangkan hati siapapun.

"Ih nda boye bilang jeyek jeyek kata oma bagus."

"Jelek huwekk, ngga jelas gambarnya." meminum kopinya sebentar lalu menggendong Aksa untuk kembali duduk di kursi kecil dengan pengaman agar anaknya tetap diam dan menonton televisi. "Aksa diem disini ayah mau kerja."

"Keltas," ucapnya sembari menahan Taehyung yang ingin bangkit. "Mawu gambal aya, sa minta keltas."

Lalu dengan cepat ia segera merobek satu lembar kertas kosong juga pulpen dan pensil dari tas kantornya, apapun yang Aksa minta selalu ia berikan meskipun Taehyung terlihat begitu cuek. Dirinya tidak segan untuk mengatai anaknya sendiri jelek atau apapun itu sebab tidak bisa mengungkapkan apapun yang ia rasakan.

Masih terlalu dini bagi Taehyung untuk mendapat julukan ayah dan berbaik hati pada darah dagingnya sendiri, begitu asing merawat bocah kecil yang dikenal sebagai anaknya.

Bocah itu memang sama sekali tak merepotkan, tidak menuntut hal macam macam selain makan, kertas, dan pensil. Tidak pernah meminta robot, pesawat mainan, atau game digital seperti teman lainnya. Ia hanya perlu susu, buah stawberry, kertas, dan tepukan halus pada bokongnya setiap ia butuh.

Tapi dari semua kenyamanan yang tuhan berikan Taehyung harus siap oleh pertanyaan suatu saat nanti tentang "ibu" dan kemana ia selama ini, kenapa hanya ayahnya yang disini. Taehyung harus siap dengan semuanya jika hari itu tiba.










[]










Kak Yoongi: kerja dimana?

Jeongguk: di kantor temen lo, kan?

Kak Yoongi: bagus, nanti gue omongin

Jeongguk: kak

Kak Yoongi: hm?

Jeongguk: gue pulang lusa

Kak Yoongi: ya nanti gue sama hoseok jemput sekalian pergi ke pernikahan namjoon

Jeongguk: bingung

Kak Yoongi: kenapa?
Kak Yoongi: oh, paham.
Kak Yoongi: dia baik baik aja, baik banget

Jeongguk: kak yoongi jangan kasih tau siapapun kalo gguk pulang ya

Kak Yoongi: belum kan?

Jeongguk: apa kak?

Kak Yoongi: gapapa, dah sana beres beres lagi

Yoongi menghela nafasnya dalam setelah berbincang dengan Jeongguk yang agaknya masih begitu sama, masih begitu mudah untuk ditebak. Yoongi hanya bisa menghela nafasnya berkali kali karena Taehyung yang juga terus bertanya dimana keberadaan adik sepupunya.

Sejujurnya Yoongi tahu bagaimana kehidupan Taehyung setelah Jeongguk pergi, kacau. Anaknya masuk incubator karena kekurangan berat badan dan Sooyoung meninggal akibat pendarahan, setelah anaknya sehat dan bisa dibawa pulang Taehyung harus menerima kenyataan jika ia di usir serta banyaknya orang yang mencibir dirinya.

Yoongi sangat merasa bersalah bagaimana jika ia tidak tahu tentang semuanya sampai sekarang? Apa yang mungkin ia perbuat pada Taehyung?

Nyatanya saat ini Yoongi banyak memberikan bantuan termasuk memberi Taehyung pekerjaan meskipun hanya karyawan biasa, juga berkenalan dengan Aksa meski sebentar. Menurut Yoongi juga Aksa lucu dan tidak ada alasan untuknya membenci makhluk sekecil itu, meskipun Aksa adalah anak Sooyoung dan Taehyung tapi dirinya tetap bisa menerima.

Sekarang Jeongguk yang sedang bingung mengemas barang barang apa saja yang ingin dibawa, bajunya sudah tapi tetap merasa ada yang kurang seakan menahannya untuk pulang.

Dirinya menghela napas dalam lalu melihat refleksinya sendiri di cermin, begitu menyedihkan. Badan yang kurus, kantung mata yang menghitam pekat, juga rambut panjangnya yang tidak terurus. Ntah sibuk apa Jeongguk selama ini hingga memperhatikan dirinya sendiri saja tidak sempat, jadwal kuliah banyak yang senggang tetapi dipakai untuk diam dirumah.

Samuel selaku teman Namjoon sudah banyak membujuk Jeongguk untuk berkeliling sekitar atau minimal berjalan di taman dekat rumahnya, tapi Jeongguk selalu menolak dan berkata jika dirinya lelah. Bukan lelah fisik, lebih tepatnya lelah hati dan fikiran. Jeongguk benar benar masih terjebak dalam
labirinnya sendiri.

Bila sanggup untuk mengutarakam kejujurannya Jeongguk akan berkata jika sosial media milik Taehyung selalu menjadi yang teratas dalam kolom pencarian, selalu ia buka dan refresh terus menerus berharap ada satu postingan yang bisa menjelaskan keadaanya saat ini meskipun foto pernikahannya sekalipun, Jeongguk sungguh tak apa.

Tapi ini benar benar kosong dan hampa seakan akunnya mati dan Taehyung hilang ditelan bumi, Yoongi juga tidak banyak membantu sebab hanya berkata jika Taehyung baik dan sehat. Maksudnya bukan itu, informasi lebih yang diinginkan bukan sekedar baik atau tidaknya, sehat atau sakitnya. Melainkan keadaan lain seperti apa hidupnya atau bagaimana sosok Taehyung setelah menjadi ayah dan suami.

Seharusnya ia tahu diri tapi keadaan memaksa dirinya untuk bertindak semena mena lalu menyakiti diri sendiri lagi dan lagi, Jeongguk harus menelan pil pahit berkali kali tanpa henti jika Taehyung masih terus berputar dalam kepalanya.

"See you tae, gue harap gue baik baik aja pas ketemu lo nanti. I hope so."







[]

Ex - V𝓀𝑜𝑜𝓀 ☽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang