Ex - Thirty four

291 27 2
                                    


"Gguk harusnya ngga gitu."

Namjoon memijit pelipisnya pusing sebab Jeongguk yang tiba tiba bilang tentang kejadian semalam begitu juga Ian yang hanya diam di meja makan menikmati sarapan yang baru disiapkan Seokjin beberapa jam yang lalu.

"Gguk harus gimana lagi kak, ngga tau."

"Ya ngga usah kenalin pacar lo juga dong, pikirin perasaan Taehyung gimana."

"Loh bukannya Taehyung sama Jeongguk udah putus bang?" Ian memutus ucapan Namjoon lalu melirik keduanya seolah pria polos yang tak tahu apapun. "Gapapa dong kalo Jeongguk kenalin gue sebagai cowonya, salah?"

Namjoon mati kutu begitu Ian yang membalas ucapannya barusan, dibilang salah juga tidak tapi dibilang benar Namjoon jelas tahu Taehyung hancur. Seokjin hanya mengusap bahunya pelan untuk menahan emosinya pagi ini.

"Udah sarapan dulu ngobrolnya dilanjut nanti, gguk sama Ian makannya ditambah."

Hanya ada dentingan sendok dan garpu sementara mulut mereka bisu untuk bicara, Ian yang benar benar tidak merasa bersalah pun kadang terus berceloteh bercanda dengan Jeongguk yang hanya ditanggapi beberapa kali.

Namjoon pamit lebih dulu setelah selesai makan sebab ada panggilan kerja begitupun Seokjin yang menyiapkan pakaian untuk Namjoon, sisa Jeongguk dan Ian yang masih menyantap sarapannya dengan lahap.

"Gguk jalan jalan kek gantian kan waktu di Finland gue yang ajak sekarang lo, ini asal lo kan."

"Iya nanti lo mandi dulu."

Ian menurut lalu segera bergegas mandi sementara Jeongguk membereskan semua piring sisa mereka sarapan, tatapannya masih kosong bahkan Jeongguk kerap kali melamun. Namun tiba tiba Seokjin membantunya mengelap semua piring yang basah dan menatanya kembali ke dalam rak, tersenyum manis pada Jeongguk.

"Ngga usah dengerin ucapan Namjoon, ngga usah dengerin ucapan siapapun. Yang terpenting kalo itu bisa buat lo lega ya lakuin, hati lo butuh ikhlas supaya bisa hidup tenang gguk." ucapnya sembari memegang kedua lengan Jeongguk untuk di lap dengan handuk. "Termasuk dengan cara ini kalo buat lo nyaman aja ya silahkan, ini hidup lo dan lo yang bisa tentuin semuanya bukan Namjoon apalagi gue."











[]









"Lagian tae kalo lo ngga bisa biar gue yang ngomong sama Jeongguk nya langsung."

Jimin emosi apalagi Jackson yang menatap Taehyung nyalang dengan sepuntung rokok di bibirnya, pagi ini mereka berkumpul seperti biasa setiap weekend untuk bermain dengan Aksa atau menemui Taehyung.

Halaman rumah Jimin selalu jadi tempat ternyaman bagi mereka untuk mengeluarkan keluh kesah apapun ya meskipun lebih sering membahas tentang persoalan hidup Taehyung yang masih berantakkan, apalagi setelah Taehyung bilang Jeongguk mempunyai kekasih—— demi tuhan semuanya marah.

"Jangan, gue maunya gue aja yang kasih tau ke dia tapi ya percuma dia udah punya pacar gue bisa apa."

"Coba dulu."

"Ngga Jae ngga mau, biarin Jeogguk bahagia aja gue udah seneng."

Taehyung yang dikenal dingin bahkan kolot sekalipun sekarang bisa mengesampingkan egonya untuk Jeongguk, Taehyung yang dikenal berambisi dan tak mau kalah kini untuk pertama kalinya ia mengalah. Daridulu sampai sekarang hanya Jeongguk yang dapat merubah Taehyung dari sisi manapun.

"Rencana lo apa sekarang?"

Nafasnya di hela kasar dan keningnya mengerut menjadi tiga kerutan, di dalam kepalanya Taehyung berpikir keras untuk bilang sesuatu yang sebenarnya selalu ia tolak daridulu tapi mulai sekarang agaknya tidak bisa ditunda lagi sebab Jeongguk memang harus bahagia.

"Let him go aja lah biarin dia bahagia kalo emang jalannya, gue oke kok."

"Oke oke tai kucing tae, tadi pagi gue liat lo tidur matanya bengep anjing nangis berapa jam semalem." dan Jimin buka suara tentang kemunafikan Taehyung pagi ini.

"Monyet! Ya terus gue harus jadi orang ketiga?"

"Kasarnya begitu tapi patut dicoba, tikung pake doa ngga usah susah susah usaha."

Dan obrolan mereka berakhir setelah Aksa yang menangis di dalam rumah dengan mama park yang agaknya panik, Taehyung terburu masuk dahului teman temannya dan pangku Aksa seperti biasa di atas sofa.

"Hey kenapa jagoan?" Taehyung usap dahinya juga ambil tissue untuk hapus air mata di pipi dan Aksa peluk Taehyung erat sambil sembunyikan wajahnya di bahu. "Liat ayah ngomong yang bener kamu kenapa?"

"Ada cicak di kakinya terus dia langsung lompat terus nangis." jelas mama park.

Lalu Taehyung hanya menepuk halus punggungnya sembari tertawa tipis mendengar isakan anaknya di telinga, begitu juga teman temannya yang berpura pura mengusir semua cicak yang ada dirumah supaya Aksa tidak lagi ketakutan.

Satu fakta yang Taehyung ketahui pagi ini jika Aksa dan Jeongguk adalah dua orang yang sama tapi berbeda wujud, sebab sedari dulu Taehyung selalu melihat Jeongguk dalam tubuh anaknya begitupun sebaliknya. Jeongguk yang takut cicak begitu juga Aksa.




[]

Ex - V𝓀𝑜𝑜𝓀 ☽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang