C H A P T E R 45 : Attack

1.6K 173 4
                                    


        Tepat hari ini dan malam ini, Axero bersiap menyerang kastil Lucifer. Sesuai informasi yang Oliver berikan, Lucifer telah menyiapkan satu juta pasukannya. Axero tentu saja tidak berniat menyerang sendirian.

"Sudah waktunya, Yang Mulia." Eugeo berucap. Saat ini mereka sedang berada di hutan belakang Kerajaan Earyeltizes.

Beberapa saat lagi 7 malaikat tertinggi Olympus akan menebarkan cahaya suci mereka ke seluruh penjuru dimensi. Bulan yang berwarna emas kini perlahan mulai meredup, berganti warna menjadi merah dengan perlahan dan dengan waktu yang sangat lama.

Axero berniat menyerang Lucifer membawa ketujuh peliharaanya, Chimera, Scylla, Phoenix, Cerberus, Hydra, Manticore, dan Typhon. Bukan hanya itu, Oliver Sang Penguasa Kegelapan, mengutus Asmodeus dan Leviathan dua dari tujuh pangeran neraka, Abaddon Sang Iblis Penghancur, Ifrit dan Mictlantecuhtli. Dan semua itu adalah iblis tingkat tinggi, kekuatannya hanya beberapa tingkat di bawah Lucifer.

Perlu diketahui, Oliver adalah jiwa yang diciptakan oleh ketiga iblis penguasa neraka, Astaroth, Beelzebub, dan Azazel. Melalui perjanjian dengan Dewa Zeus, jiwa Oliver dimasukkan ke dalam tubuh Axero yang merupakan Raja Iblis baru yang diciptakan Dewa Zeus.

Walau pasukan Axero hanya berjumlah 13 makhluk hidup termasuk dirinya tidak bisa diragukan lagi kekuatan mereka bisa menghancurkan 1 juta pasukan iblis sekaligus.

Mengenai Putri Arlina yang ingin ikut dengan Axero, tentu saja pria itu menolaknya tanpa basa-basi. Axero bilang Putri Arlina hanya akan menjadi bebannya. Saat ini wanita malang itu sedang mendekam di penjara, menunggu hukuman dari Axero.

"Ku percayakan kerajaan ini padamu. Ketatkan keamanan dan buat perisai pelindung. Beri tau kerajaan lain untuk berjaga-jaga, jangan beritahukan pada orang selain Raja dan Ratu. Jika aku tidak kembali besok pagi, perintahkan seluruh penjuru kerajaan untuk bersiap menghadapi serangan."

"Laksanakan, Yang Mulia." Eugeo membungkukkan badannya sekali, menghormati Axero yang mempercayakan tugas penting itu padanya.

"Jika kalian mulai kesulitan, kalian boleh melakukannya." Ucap Axero pada 5 iblis itu.

"Hahaha! Anda tidak perlu meragukan kami, Tuanku." Balas Mictlantecuhtli.

Axero membuka portal besar di depannya, membiarkan semua pasukannya itu masuk terlebih dahulu.

"Semoga kemenangan menanti Yang Mulia." Ucap Eugeo menyambut kepergian Axero.

"Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat." Tatapan Axero dingin, entah pikiran apa yang berada di kepalanya sekarang.

Kakinya melangkah dengan penuh wibawa memasuki portal, matanya terpejam, sulur-sulur berwarna hitam merambati sebagian tubuhnya. Axero mengeluarkan sayap hitamnya, kedua manik matanya berubah merah, membiarkan Oliver mengambil alih setengah tubuh dan pikirannya.

Kali ini ia tidak akan menahan diri.

"Jadi ini kastilnya itu?" Ucap Axero setelah membuka kedua matanya.

Axero melirik ke bawah, satu juta pasukan sudah berbaris rapi di depan kastil, membuat formasi melindungi kastil. Axero menahan senyumnya, tangannya menyisir sebagian rambutnya yang menutupi dahi. Bibirnya tersenyum miring.

"Kukira apa." Gumam Axero setelah mengamati pasukan iblis di bawahnya. Axero rasanya sangat ingin tertawa menyadari betapa lemahnya pasukan Lucifer. Entah apa yang Lucifer pikirkan hingga berniat menyerang Axero.

Axero membalikkan badannya, melihat pasukannya yang sedari tadi terlihat gatal ingin menyerang.

"Aku rubah rencana kita." Mereka semua terdiam mendengar pernyataan Axero.

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang