Clauva menatap tempat sekelilingnya, setelah melakukan teleportasi antar dimensi dan akhirnya Clauva sampai pada tempat tujuannya. Sekarang ini ia berada di hutan belakang Kerajaan Earyeltizes, tepat berada di tengah hutan, yaitu lokasi terakhir kali ia meninggalkan dunia Axero.
Clauva mengeluarkan sayapnya, sayap yang menurutnya cacat, kini ia menggunakannya untuk pertama kalinya. Tangan kanannya mengeluarkan cahaya berbentuk bola guna menerangi sekitar, pasalnya Clauva tiba pada saat malam hari. Ia menyusuri hutan, mencari jalan keluar untuk kembali ke Kerajaan Earyeltizes.
Clauva tak habis pikir akan satu hal, Lucifer mengatakan rencananya padanya. Entah itu tindakan yang bodoh atau bukan, Clauva merasa Lucifer sengaja memberitahu rencana jahatnya. Pria itu ingin menghancurkan Axero, merebut tahta Axero, memimpin dunia Aiónia dan membuat peraturan baru di sana.
Tentu saja apa yang Lucifer katakan membuatnya sangat terkejut, walau Lucifer mengatakan inti rencananya, Clauva masih yakin Lucifer masih menyembunyikan sesuatu darinya. Ia memiliki firasat yang kuat.
Sepanjang ia mengepakkan sayapnya, Clauva terus terpikirkan akan kejadian saat ia melawan Lucifer kemarin. Clauva memang diberi izin oleh Lucifer untuk kembali ke dunia ini, namun karena tak bisa memendam perasaan kesal, Clauva menyerang Lucifer menggunakan kekuatan yang baru ia dapat.
Beruntung sekali baginya karena Lucifer tidak melawan, pria itu hanya mencoba menghentikannya. Entah benar atau tidak, semenjak ritual di mana ia kembali menjadi malaikat yang tidak sempurna--lebih tepatnya setengah iblis, ia merasa mendapat banyak keberanian. Namun terkadang ia merasa emosinya tidak terkontrol.
Sejujurnya Clauva mensyukuri hal itu karena ia bisa melawan Lucifer tanpa rasa takut. Berbicara tentang Lucifer, Clauva penasaran akan maksud dari perkataan Lucifer kemarin.
Setidaknya lihatlah pemandangan yang sangat tidak kau inginkan di sana.
Memangnya ada apa di sini?
"Ah, sampai juga!" Ucap Clauva, sedikit senang.
Di hadapannya kini terdapat gerbang besar yang menjulang. Clauva baru terpikir satu hal, bagaimana caranya ia masuk? Gerbang ini terbuat dari berlapis besi, tinggi dan besar, belum lagi gerbang belakang Kerajaan Earyeltizes sangat jarang dijaga oleh prajurit.
Setahunya, gerbang ini hanya bisa dibuka dari dalam, jika ingin membukanya dari luar, maka ia harus mencoba menghancurkannya.
Akhirnya Clauva memutuskan jalan lain, ia akan memutari kerajaan lalu memasuki lewat gerbang depan. Clauva kembali mengepakkan sayapnya, melewati sisi kanan kerajaan.
Lumayan lama menyusuri jalan, Clauva dikejutkan dengan ramainya keadaan di depan gerbang utama. Gerbang besar itu terbuka lebar, sehingga membiarkan para tamu bangsawan melewatinya masuk. Lantunan alat musik terdengar hingga keluar kerajaan. Sebenarnya ada apa ini?
Clauva terus melihat dari kejauhan, mencoba menyembunyikan dirinya dari keramaian. Clauva sangat ingin memasuki gerbang besar itu, namun melihat banyaknya tamu membuatnya ragu. Apalagi ia sangat yakin mereka telah mengetahui bahwa dirinya melarikan diri dari Axero.
Clauva menyipitkan matanya, ia melihat seorang gadis yang sangat dikenalinya, Putri Sienna. Gadis penyihir itu terlihat sedang berbicara dengan seorang gadis bangsawan lain yang tengah membelakanginya. Nampaknya mereka belum mau memasuki gerbang yang terbuka lebar itu.
Putri Sienna tak sengaja melirik arah belakang lawan bicaranya, ia nampak terkejut sesaat. Putri Sienna berjalan menghampiri Clauva setelah mempersilahkan lawan bicaranya masuk terlebih dahulu. Putri Sienna sedikit tergesa berjalan ke arah Clauva yang mematung masih dengan sepasang sayap di punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel King Is My Mate (2) -END-
FantasíaCerita ini berisi chapter lanjutan dari cerita The Cruel King Is My Mate di akun @Jovi_ka Jadi sebelum baca chapter di cerita ini, baca dulu chapter sebelumnya ya! Published: 1 April 2020 Finished: 24 Maret 2021 *** Clauva hanyalah gadis desa biasa...