C H A P T E R 42 : A Song

1.6K 183 5
                                    

Dua hari kemudian..

"Apa gadis itu belum kembali ke sini? Atau ia tidak akan kembali?" Tanya Axero pada Eugeo yang berada di hadapannya.

"Kemungkinan besar Putri Clauva telah kembali ke dimensi itu, Yang Mulia. Saya tidak tau apa yang Putri rencanakan dan juga kapan kembalinya Putri Clauva belum dapat dipastikan." Jelas Eugeo.

"Apa kau tau lokasi roh Dryad sekarang?" Tanya Axero lagi.

"Terakhir kali ia berada di hutan belakang kerajaan dua hari yang lalu bersama jejak terakhir Putri Clauva. Kemungkinan besar roh Dryad pergi mengikuti Putri Clauva ke dimensi itu, Yang Mulia."

Roh Dryad yang dimaksud Axero adalah Snow. Roh Dryad sebenarnya dulu adalah seorang Ratu Peri Hutan, namun karena sebuah tragedi roh dan tubuhnya menjadi terpisah. Hingga Axero memberikannya bentuk baru berupa buntalan bulu putih yang lembut, dan ia menjadi peliharaan para peri hutan untuk menyamar. Snow berperan penting menjaga kelestarian alam dan sumber daya di dunia Aiónia.

"Kalau begitu bagus. Besok aku akan pergi menyusul Putri Clauva, aku percayakan tanggung jawab kerajaan ini sementara kepadamu." Ucap Axero dengan tegas.

"Satu lagi, tangkap pelayan Putri Clauva yang bernama Hera dan Putri Arlina saat aku pergi besok, tahan mereka di penjara."

"Yang Mulia, sebenarnya dari beberapa hari yang lalu gadis bernama Hera itu sudah tidak terlihat lagi di istana."

"Hm, cari dan bunuh saja dia. Kau boleh pergi."

"Baik, Yang Mulia."

"Apa kau sudah mengetahui mengapa Clauva sangat dibutuhkan dalam ritual itu?" Tanya Axero pada Oliver setelah Eugeo pergi meninggalkan ruangannya.

"Ya, dan itu menjadi berita terburuknya." Jawab Oliver dengan menghela napas.

"Apa maksudmu?"

"Kau sudah tau bukan Clauva dulunya adalah seorang malaikat? Dia yang sekarang adalah reinkarnasi malaikat penjaga perdamaian yang bernama Angel dan sampai sekarang darah itu masih melekat ditubuhnya. Besok adalah hari di mana ke tujuh malaikat tertinggi akan menebarkan cahaya suci mereka. Untuk membangkitkan kekuatan Lucifer, ia membutuhkan darah seorang malaikat. Bukan hanya setetes darah, namun semua darah yang berada dalam tubuh Clauva akan diserap oleh Lucifer. Dan itu berarti.."

"Itu berarti Clauva akan dikorbankan untuk ritual bodohnya itu. Ck," Axero mengepalkan tangannya, marah karena mengetahui rencana licik Lucifer yang akan merenggut nyawa Clauva.

"Roh Dryad itu berada di samping Clauva sekarang dan juga gadis itu membawa kalung yang dapat menangkal segala sentuhan Lucifer. Kau harus datang tepat waktu besok sebelum Lucifer berhasil mengorbankan Clauva. Dan setelahnya, kau tau kan apa yang harus kau lakukan."

"Aku tau." Ucap Axero serak.

"Aku tau kau bisa melakukannya. "

"Apa kau bahagia karena setelahnya kau bisa dengan bebas mengambil alih tubuhku?" Tanya Axero datar.

"Tentu aku bahagia, namun tidak dengan kehilangan mate kita."

"Aku sudah memutuskan hal ini dan tidak akan kurubah keputusan ini." Ucap Axero dengan yakin, walau sebenarnya hatinya terasa berat untuk melakukannya.

"Kau sudah menyiapkan pedang itu bukan?"

"Tentu saja."

"Kau terlihat berbeda, ckckck."

"Apa maksudmu?" Tanya Axero datar.

"Baru kali ini aku merasakan kesedihan dalam hatimu. Kau tidak bisa menyembunyikannya dariku."

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang