C H A P T E R 43 : False Hope

1.6K 166 3
                                    


"TIDAK! Bukan ini yang kuinginkan!" Teriak Putri Arlina dengan suara yang bergetar. Napasnya tersengal-sengal, wajahnya terlihat syok dengan fakta yang baru saja ia dengar.

Hera tersenyum meremehkan, "memangnya apa lagi yang kau harapkan? Kau akan menjadi Ratu, yeah.. walau ditunda dulu." Ucap Hera dengan menahan tawa.

Putri Arlina menatap benci gadis di hadapannya, Hera. Ya, gadis itulah yang mengkhianati Axero, berpura-pura menjadi pelayan Clauva, dia juga salah satu penyebab tragedi saat festival Dýnami Agóna.  Hera bekerja di bawah perintah Lucifer.

Hera, gadis licik itu telah memprovokasi Putri Arlina, membujuk Putri itu untuk bekerja sama dengannya dan Lucifer. Mempengaruhi Putri Arlina agar mencuri posisi Clauva dan berusaha membuat renggang hubungan di antara pasangan mate itu agar rencana Lucifer berjalan dengan lancar.

"Kau tidak pernah bilang rencana ini akan menghancurkan Yang Mulia! Aku.. aku sama sekali tidak menginginkan ini terjadi!" Putri Arlina mengepalkan tangannya, matanya berkaca-kaca.

Rasa bersalah kini merayapi hatinya. Segala pikiran negatif memenuhi kepalanya. Nyawa Axero terancam karena ulahnya. Putri Arlina mencintai pria itu.

Hera mengangkat salah satu alisnya, "rencana ini sedari awal memang untuk menghancurkan Axero, membangkitkan kekuatan Lucifer, tugasmu sudah selesai. Sudahlah, jangan menangis." Ucap Hera memutar bola matanya.

"Lagipula kau tidak akan bisa melakukan apapun lagi, bodoh. Untuk apa menangis-"

Brak!

"Aku benar-benar membencimu. Semua ini salahmu! Sejak awal seharusnya aku tidak pernah bertemu denganmu, kau mengacaukan semuanya! Aku hanya ingin Yang Mulia, aku tidak ingin menghancurkannya!" Raut wajah Putri Arlina marah. Tangannya tanpa sadar mengeluarkan sihir dan membuat tubuh Hera terpental ke dinding di belakangnya.

"Sialan!" Hera merasakan sakit di punggungnya, mulutnya mengeluarkan sedikit darah.

"Aku akan memberitahukan Yang Mulia, bersiaplah unt-"

"Hahaha! Memberitahu pria itu? Kau bodoh, ya? Itu sama saja membuka kartumu sendiri! Kau juga akan menerima hukuman yang sama denganku! Lagipula aku yakin pria itu sudah mengetahui perbuatan kita, lagipula aku tidak peduli dengan hukuman yang akan diberikan pria tercintamu itu, tugasku sudah selesai, mau matipun aku tidak peduli lagi." ucap Hera dengan berusaha bangkit dari posisinya.

"Aku juga tidak peduli lagi. Jika aku harus mati ditangannya, aku sama sekali tidak peduli! Setidaknya aku tidak mau menyembunyikan hal ini darinya." Jawab Putri Arlina dengan suara sendu.

"Aku tidak akan memaafkanmu, Hera!"

"Hahaha, aku juga tidak butuh maaf darimu!"

Hera tersenyum miring, "ah.. begini saja, bagaimana jika kau melawanku dulu, yang kalah akan menuruti kemauan yang menang. Bagaimana?"

"Tidak buruk. Aku yang akan membunuhmu setelah itu!" Balas Putri Arlina dengan angkuh.

Putri Arlina bersiap mengubah dirinya menjadi serigala besar, wujud werewolfnya. Namun sebelum itu terjadi, pintu kamarnya terbuka dan menampilkan wajah kakaknya yang terkejut, Pangeran Deon.

"Apa yang terjadi disini?"

Putri Arlina tergagap, "k-kakak? Aku.. aku hanya.."

"Arlina! Kau masih berhubungan dengan gadis itu?" Tanya Pangeran Deon dengan raut wajah marah. Langkah kakinya dengan tegas menghampiri Putri Arlina yang mematung.

"M-maaf.. aku hanya-"

"Kau tau kan apa yang sudah kau lakukan? Apa kau pernah memikirkan konsekuensi dari perbuatanmu ini? Yang Mulia bisa saja menghukum mati dirimu, Arlina!"

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang