C H A P T E R 30 : The Truth

3.9K 293 7
                                    

Happy reading😊

ㅇㅡㅇㅡㅇ

        "Saat peperangan antara Dewa Dewi Olympus terjadi dengan Lucifer dan pengikutnya, keseimbangan dunia menjadi kacau. Lucifer kalah dengan pasukannya, lalu ia diasingkan ke dimensi lain. Semenjak hari itu, nama Lucifer seakan menjadi suatu yang hina untuk disebutkan.

Saat itu aku masih seorang malaikat perdamaian. Sebelum semua terjadi, aku sangat dekat dengan Lucifer. Hingga kejadian itu pun aku tetap tidak bisa meninggalkannya. Aku diam-diam selalu menemui Lucifer, aku tau dia memang telah berbuat banyak kejahatan, namun bodohnya aku selalu menutup mata untuk itu."

Clauva menjeda kalimatnya, matanya melirik wajah Axero, melihat bagaimana ekspresi pria itu saat ini. Datar, tanpa ekspresi. Rahangnya terlihat sedikit mengeras.

"Jadi Angel adalah dirimu yang dulu?" Tanya Axero, Clauva mengangguk mengiyakan.

"Aku.. mencintai Lucif-"

"Jangan katakan hal itu!" Axero menatap tajam Clauva, rahangnya semakin mengeras. Manik mata Axero bahkan berubah-ubah.

"Axero, tenanglah. Maksudku, itu dulu." Clauva mencoba menenangkan Axero.

Axero mendengus kasar, "lanjutkan."

"Suatu ketika semua perbuatanku diketahui oleh penduduk Olympus. Dan di hari itu juga, statusku sebagai malaikat perdamaian telah hilang. Kutukan ini ada karena kesalahanku sendiri. Karena aku mencintai Lucifer, itu merupakan sesuatu yang sangat hina." Bibir Clauva bergetar saat mengucapkannya.

"Lalu apa maksud dari kutukan itu?"

Clauva membalikkan badannya, tak mau Axero menatap dirinya.

"Dewa Zeus menurunkanku ke dunia bawah, dan aku menjadi manusia biasa, saat itulah kutukanku dimulai. Aku akan selalu menemukan seseorang yang membuatku jatuh cinta, dan kami akan saling mencintai. Namun saat aku mengucapkan perasaan cintaku pada pasanganku, dia akan mati dalam waktu 9 hari kemudian."

Axero mematung mendengarnya, ia menatap punggung Clauva dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Aku.. sudah beberapa kali memiliki pasangan, namun mereka semua.. mati. Saat itu aku sudah tidak bisa bertahan lagi dengan kondisi yang seperti ini, hingga aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri.

Namun takdir berkata lain, aku bereinkarnasi. Saat itu aku masih belum tau kutukan mau pun masa laluku. Hingga suatu kejadian membawaku ke dimensi ini lagi." Tatapan Clauva kosong, mengingat semua masa lalunya.

"Lalu, bagaimana cara menghilangkan kutukan itu?" Axero bertanya dengan serius.

"Kau harus membunuhku, Axero." Ucap Clauva lirih.

"Kau mengatakannya lagi." Geram Axero. Ia sangat tidak suka saat Clauva mengatakan hal terkutuk itu. Dan ini kedua kalinya Clauva mengatakannya.

"Lalu aku harus bagaimana? Aku tidak mungkin membunuhmu, kau tau?! Semua terasa percuma! Aku.. aku tidak mau melihat pasanganku mati di depan mata kepalaku sendiri! Aku tidak mau lagi.." isak tangis Clauva pecah. Bahkan nada bicaranya sudah meninggi.

Axero terdiam, ia sangat ingin memeluk Clauva saat ini, menenangkan gadis itu agar tidak bersedih lagi, namun entah mengapa anggota tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Bibirnya bahkan terasa kelu.

Axeto tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Apa.. ia merasa sedih?

"Kutukanku.. akan hilang jika aku membunuh dirimu, atau kau yang akan membunuhku. Jika aku membunuh diriku sendiri, aku akan terus bereinkarnasi. Namun jika kau membunuhku atau aku yang membunuhmu, aku akan kembali menjadi diriku yang dulu, dan semua ini akan selesai." Clauva berucap pelan.

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang