C H A P T E R 35 : Bad Night

1.9K 181 24
                                    

Perhatian-perhatian📢

Ada adegan yang agak... Ekhem..

Jadi, yang nggak suka skip aja ya🙏😉

Yang mau hujat Putri Arlina dipersilahkan~

Sekian terima gaji🙏

ㅇㅡㅇㅡㅇ

        "Kenapa tiba-tiba Yang Mulia membatalkan semua persiapan untuk perang besok?" Tanya Panglima Herlan kepada Eugeo.

"Putri Clauva melarikan diri dan Yang Mulia menduga Lucifer telah membawanya. Peperangan besok tidak akan terjadi, setidaknya kita bisa bernapas lega." Jelas Eugeo.

"Bagaimana bisa Putri Clauva melarikan diri disaat-saat seperti ini?"

"Mungkin Putri tidak ingin terjadi peperangan ini, maka dari itu ia mengambil keputusan ini."

Panglima Herlan mengangguk paham. "Situasi saat ini sedang sangat sulit, menurutku Putri Clauva telah mengambil keputusan yang tepat, walau itu pasti sangat memberatkannya. Tapi aku harap setelah ini tidak terjadi apa-apa lagi. Jujur saja, aku lebih memilih Putri Clauva seperti ini, pergi melarikan diri bersama Lucifer." Ucap Panglima Herlan panjang lebar.

Eugeo menatap tajam Panglima Herlan, "situasi tetap tidak berubah, Herlan. Kau tidak memikirkan dampak dari perbuatan Putri Clauva? Peperangan memang tidak akan terjadi, namun, apa menurutmu Yang Mulia membiarkan Putri pergi begitu saja?"

Panglima Herlan membulatkan matanya, "kau benar. Kita tidak tau apa yang akan diperbuat Yang Mulia selanjutnya."

Eugeo mengangguk, "aku yakin Yang Mulia pasti akan menjemput Putri Clauva kembali."

Suara langkah kaki terdengar pelan, Putri Arlina dengan anggunnya menghampiri mereka berdua yang sedang membicarakan hal yang serius. Putri Arlina membungkukkan badannya sedikit, lalu tersenyum ramah.

"Apa benar peperangan ini tidak akan terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi dengan Putri Clauva?" Tanya Putri Arlina.

"Seperti yang sudah Anda dengar, Putri. Kami tidak perlu menjelaskannya lagi." Jawaban Eugeo membuat Putri Arlina menahan kekesalannya.

"O-oh iya, aku juga sudah mendengarnya. Aku turut bersedih atas menghilangnya Putri Clauva, semoga Putri cepat kembali." Lebih baik tidak perlu kembali lagi lanjut Putri Arlina dalam hati.

"Ya."

"Lalu, dimana Yang Mulia Axero? Aku ingin menemuinya." Tanya Putri Arlina.

"Yang Mulia sedang sibuk mempersiapkan diri untuk besok, ia akan menjemput Putri Clauva." Jawab Eugeo.

"Ehm, aku ingin menemuinya. Hanya sebentar, bolehkah?" Tanya Putri Arlina lagi.

"Apakah sepenting itu?" Tanya Panglima Herlan yang sedari tadi diam.

"Ya, ada yang ingin ku sampaikan, tentu saja mewakili Raja Sadoch."

Panglima Herlan melirik Eugeo meminta pendapat, sedangakan Eugeo menghembuskan napasnya pelan."

"Baiklah, hanya sebentar. Ikuti Saya, Putri."

Putri Arlina tersenyum senang, "terimakasih."

Eugeo menuntun Putri Arlina mengikuti langkahnya menuju ruang kerja Axero. Sejujurnya Eugeo tidak tau bagaimana kondisi Axero sekarang, namun pasti sedang tidak baik-baik saja.

Sampailah mereka pada sepasang pintu besar yang memiliki ukiran rumit, terlihat kuno namun mewah.

"Saya tidak tau pasti kondisi Yang Mulia sekarang, namun, berhati-hatilah." Setelah mengucapkan hal itu, Eugeo membungkukkan sedikit tubuhnya lalu pergi meninggalkan Putri Arlina.

The Cruel King Is My Mate (2) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang