700 tahun kemudian.."Aku ingin mengunjungi taman Eryelecca sebentar. Kau tidak perlu mengikutiku."
Pria dengan garis wajah sempurna itu menopang dagunya, matanya sibuk mengamati bola kristal yang menampilkan beberapa wanita yang sedang menari dengan anggun.
"Baik, Yang Mulia. Saya juga sudah mengatur jadwal rapat kerajaan untuk besok, undangan yang Anda berikan sudah Saya kirimkan ke semua kerajaan." Ucap Eugeo, matanya melirik bola kristal yang berada di genggaman pria di hadapannya.
"Kau boleh pergi." Ucap pria itu. Ia menyisir rambut peraknya ke belakang, lalu meletakkan bola kristal itu di atas meja kerjanya.
"Dunia ini memang sangat menarik." Axero, tidak, lebih tepatnya Oliver tersenyum miring. Pria dengan wajah tampan itu memerhatikan sekitarnya, lalu pandangannya teralih ke telapak tangannya, seakan tak bosan-bosan dengan semua benda yang ia liat.
700 tahun telah berlalu semenjak penyerangan yang dilakukan Axero terhadap Lucifer, dengan kemenangan telak yang ia dapatkan. Kejadian itu adalah peristiwa yang sama sekali tak bisa Oliver lupakan. Hari dimana Clauva pergi untuk selamanya meninggalkan mereka. Hari bersejarah di mana ia bisa mengendalikan tubuh Axero sepenuhnya.
Setelah semua itu selesai, kekuatan Axero perlahan memudar, Oliver dapat dengan mudah mengambil alih tubuh Axero. Sedangkan jiwa pria itu tertidur di dalam sana. Oliver berperan menggantikan Axero. Sebelumnya mereka sudah menyepakati beberapa persyaratan dan Oliver menyetujuinya.
Oliver kini memakai tubuh dan wajah Axero, namun rambut Axero yang dulunya berwarna hitam kini berubah menjadi perak. Manik matanya tidak lagi hitam, selalu berwarna merah. Ini adalah salah satu keinginan terbesar Oliver, mendapatkan wujud sepenuhnya. Sebelumnya ia hanyalah roh dan jiwa tanpa wujud, namun sekarang dengan tubuh Axero ia bisa melakukan apa saja di dunia ini.
Mengenai Putri Arlina, dia diasingkan dari seluruh kerajaan, sekarang ia hidup di wilayah pinggiran, status bangsawannya telah dicabut, ia sekarang menjadi rakyat biasa.
Oliver juga telah memberitahu Raja Ilois, yang tak lain adalah ayah dari Putri Sienna, pria itu memberitahukan semuanya. Raja Ilois yang mengetahui putrinya telah tiada karena ulah seorang Stealth Witch pun mengalami gangguan kesehatan. Semakin hari kesehatannya semakin memburuk, hingga tahtanya berpindah tangan ke kakak dari Putri Sienna.
Semua berlalu begitu cepat. Dunia yang telah dipimpin Axero sekian lamanya kembali normal seperti semula. Tidak ada teror dari Lucifer lagi, tidak ada lagi pemberontakan, semuanya nampak damai. Kini Oliver yang memimpin, ia menjalankan tugasnya dengan sangat baik.
"Ck, hidup sendiri itu memang membosankan." Decak Oliver kesal. Ia bangkit dari duduknya, ia berniat mengunjungi taman Eryelecca, taman yang sengaja ia buat sendiri dengan sihirnya, nama taman itu berasal dari nama belakang Clauva, Eryelecca. Karena Oliver tau gadis itu sangat suka berada di taman, dulu.
Oliver melangkahkan kakinya dengan langkah lebar, melewati beberapa lorong yang dijaga oleh prajurit kerajaan. Ia melewati aula, lalu berbelok ke kanan dan melewati lorong lagi.
Oliver menghentikan langkahnya, ia menolehkan wajahnya dan menatap pintu besar di samping kanannya. Di pintu itu tertulis 'My Queen', tanpa pikir panjang Oliver memasuki ruangan itu.
Ruangan ini penuh dengan lukisan dan benda-benda kesayangan Clauva. Ruangan khusus yang Oliver buat setelah kepergian gadis itu.
Di dinding tengah ruangan terdapat lukisan paling besar di antara lukisan lainnya. Wajah Clauva terlukis di sana, dengan Axero yang mendampinginya. Wajah gadis itu tersenyum bahagia, seakan tidak ada beban yang menimpanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel King Is My Mate (2) -END-
FantasyCerita ini berisi chapter lanjutan dari cerita The Cruel King Is My Mate di akun @Jovi_ka Jadi sebelum baca chapter di cerita ini, baca dulu chapter sebelumnya ya! Published: 1 April 2020 Finished: 24 Maret 2021 *** Clauva hanyalah gadis desa biasa...