23

7.5K 338 7
                                    

Yang pencet bintang Author do'ain rezekinya lancarr Amiin 😁

Lucas dan Elina telah sampai didepan gedung apartement Ian.

"Ingat Elina serahkan uang ini.lalu pergi ". Lucas memperingatkannya.

"Baik pak. Terimakasih".

......


Ian terlihat sedang tidur siang dikamarnya. Sengaja ia tidak bekerja hari ini. Karena terlalu pusing memikirkan suatu hal.

Ting...tong.....

Suara bel pintu utama tak Ian hiraukan.

Tok...tok..

Suaranya kini beralih menjadi ketukan dipintu kamarnya.

Ia masih tak menghiraukan itu.

"Ian.." Lirih seseorang dari balik pintu.

Matanya terbuka setelah mendengar suara Elina dari balik pintu kamarnya.

Bergegas kearah pintu tanpa mengenakan kaus.

Ceklek..

"Elina ?".

Elina tersenyum.

"Bukan kah, baru besok kamu kembali ke sini ?". Tanya Ian.

"Apa aku mengganggu mu ?".

"Sama sekali tidak. Aku senang kamu kembali lebih awal". Ujar Ian terlihat senang.

"Sudah makan siang ?".

"Sudah". Jawab Elina singkat.

Ian melirik leher Elina dengan hiasan kiss mark disana. Untung saja Lucas mencium tepat di kissmark yang Ian buat.jadi tidak ada kecurigaan. Ian tersenyum.

"Kalau begitu, aku yang lapar". Ucap Ian sambil menggigit Bibir sexinya.kemudian menarik pinggang Elina menggiringnya ke kasur. Ian menutup pintunya menggunakan kaki.

Elina didudukan pada pangkuan Ian.dengan saling berhadapan.

Ian mencium bibir Elina lembut tanpa meminta izin dari sang pemilik bibir. Pas sekali,mumpung Ia sedang tidak bekerja. Harus memanfaatkan waktu dengan baik. Ian rekatkan pelukannya dipinggang Elina.

Menyadari lawan mainnya diam saja,tidak membalasnya membuat Ian berhenti mencium ,beralih menatap Elina.

"Ada apa ?. Mengapa kamu banyak diam ?.Mengapa tidak membalasku ?. Kau tau aku tidak suka main sendiri ". Tanya Ian.

Elina terlihat sedikit ragu untuk mengatakan suatu hal kepada Ian. Dengan niat. Ia kumpulkan tekadnya memberanikan diri untuk mengatakan semuanya kepada Ian.toh memang niatnya juga ingin lepas dari Ian.

"I-an..." Elina bangkit dari pangkuannya dan berdiri dihadapan Ian yang terduduk dikasur. Membuat Ian terheran menatap Elina.

"Maaf untuk sebelumnya..." Elina memulai pembicaraan.

"Ada apa ?". Tanya Ian mengerutkan alisnya.

"Saya mau berhenti dari pekerjaan ini".

Seketika Ian berdiri dengan terkaget.

"Kenapa ?".

"S-saya hanya ingin bekerja sebagai OG saja. Tidak lebih".

"Kamu tahu perihal penyakit ku ?. Kamu itu obat buatnya Elina ?!". Ian memegang kedua pundak Elina meyakinkan.

Elina hanya terdiam.

"Maafkan saya ".

"Ok. Kamu mau berapa ?!, saya akan kasih kamu berapapun asal kamu tetap kerja dengan saya !". Ucap Ian dengan nada yang mulai meninggi.

"Gak ada orang yang bisa mempan terhadap saya kecuali kamu Elina !!". Ian menangkup wajah Elina.

"Tolong.." Ian menatap memelas.

"Maafkan saya". Elina melepaskan tangan Ian dari wajahnya. Dan bergegas  kearah tas yang ia bawa,mengambil bungkusan coklat berisi uang.dan memberikannya kepada Ian.

"Ini pak. Terimakasih atas bantuan bapak".

Ian tersenyum masam.

"Dari mana uang sebanyak ini ?". Ucapnya datar.

"Tidak perlu tau dapat dari mana. Yang penting hutang saya ke bapak lunas".

"Siapa yang telah membayarmu semahal ini  Elina ?!!". Bentak Ian.

"Saya bisa bayar kamu lebih dari ini !!". Lanjutnya.

Elina hanya terdiam.

Dengan kesal Ian mengambil sebuah surat dari dalam lemari. Lalu menunjukan surat itu kepada Elina.

"Kamu sudah sepakat. Tidak bisa diubah". Ucap Ian tersenyum miring dan menatapnya tajam.

Dengan mudah Elina meraih kertas itu. Lalu merobeknya menjadi 4 empat bagian. Membuat Ian melotot tak percaya.

"Sekarang sudah tidak". Ucapnya santai

"Aku mohon Elina !". Ucap Ian memohon.

"Maaf pak. Terimakasih atas kerja samanya selama ini". Elina melepaskan tangannya dari Ian. Kemudian berlalu keluar,tidak menghiraukan teriakan Ian yang terus memanggil namanya.

"Elinaa!!!".

........


Disisi lain.

Lucas meminum minumannya dengan santai disebuah bar.

Seketika otaknya memikirkan sesuatu yang entah mungkin sedang terjadi saat ini.

Ujung bibirnya terangkat. Terlihat satu level kepuasan dalam dirinya. Bukan final, melainkan level-1 kepuasan ,dan akan berlanjut hingga level berikutnya.



》》》NEXT=》

Need U (~END~)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang