» 10 • Alijen Busy Jefferson

37 11 10
                                    

Beberapa hari terakhir aku sangat sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari terakhir aku sangat sibuk. Aku lebih sering menghabiskan waktu di Markas Besar N.I.A. Aku sedang dalam masa pelatihan sekarang. Ketiga sahabatku bahkan sampai heran denganku. Aku sering sekali tiba-tiba menghilang tanpa alasan yang jelas. Lalu muncul mendadak di antara mereka.

"Astaga! Dari mana saja kau, Jen? Seharian kami pusing mencarimu ke mana-mana. Bagaimana bisa kau tiba-tiba ada di belakang kami, heh?" ucap Hugo pada suatu waktu.

Aku juga pernah nyaris ketahuan oleh Jay. Waktu itu aku diam-diam menyelinap masuk ke asrama setelah selesai berlatih di Markas Besar N.I.A. Pelipisku terluka pada saat latihan. Dan saat aku memasuki unit asramaku, aku terkejut karena di saat yang bersamaan Jay baru saja keluar dari kamar mandi. Kami saling tatap dalam heningnya malam.

"Jen? Apa yang kau lakukan? Habis dari mana saja malam-malam begini?" Jay langsung menyerangku dengan banyak pertanyaan.

Aku mencoba untuk tetap tenang meskipun otakku dadaku bergemuruh hebat. "Ah, itu ... tadi aku habis menemui Kepala Asrama. Hendak meminta bantuan karena ponselku mati begitu saja setelah tidak sengaja terjatuh dari atas kasur. Aku tidak mungkin meminta bantuan dengan membangunkan kalian yang sudah tidur nyenyak, kan?"

"Serius bertemu dengan Kepala Asrama?" tanya Jay. Matanya menyelidik.

Aku mengangguk mantap.

"Dengan pakaian serapi ini? Kau lebih terlihat seperti orang yang baru jalan-jalan dibanding orang yang habis turun dari kasurnya karena terbangun."

Tapi untungnya Jay tidak banyak bertanya lagi.

Hari-hariku di kampus lebih sering habiskan di perpustakaan. Aku membaca arsip sangat rahasia milik N.I.A yang diberikan Kakek untuk sekedar menambah wawasan. Aku juga mencoba mencari informasi tambahan tentang 'The Main Seven' dari buku-buku perpustakaan. Tapi dari sekian banyak buku yang membahas tentang batu-batu berharga yang ada di dunia, hanya ada kurang dari 5 buku yang menyinggung tentang permata tersebut. Itu pun tidak mendetail. Hanya satu-dua kalimat.

Aku sering pergi dari kampus diam-diam, ketika sahabat-sahabatku sedang asyik dengan dunia mereka. Mereka tidak ada yang sadar jika aku menyelinap pergi dari mereka. Aku sudah menyiapkan banyak jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sangat mungkin ditanyakan oleh mereka saat kembali asrama. Sekarang aku harus fokus.

Sejauh ini, pelatihanku lebih didominasi oleh pelatihan fisik. Aku persis seperti bersekolah di akademi kemiliteran. Aku juga diajarkan untuk mahir menggunakan senjata. Aku bertemankan peluru sejak hari pertama pelatihan. Soal teknologi dan pengetahuan, aku tidak terlalu banyak menerima pelajaran di sini. Kakek percaya padaku bahwa aku bisa mengatasi hal itu sendiri.

Ada 1 hal baru yang kudapat di sini yang sangat menarik perhatianku, yaitu seni bela diri. Ada banyak yang kupelajari. Setidaknya untuk saat ini ada 5 seni bela diri yang aku kuasai: tinju, karate, taekwondo, kungfu, dan kickboxing.

THE FIGHT SERIES | #1 ROOFTOP FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang