12

18K 1.1K 46
                                    

seminggu setelah kejadian itu, Alex tak kunjung pulang ke mansionnya, moodnya hancur dan dia selalu marah,

Bill selalu mencari-cari Alex, wajahnya menirus, kantung mata Bill menebal, dan badannya meringan, dia meringkuk diatas kasur,

"tuan Bill, saatnya makan" ujar nanny Adam, Bill langsung beranjak dari kasur dan berjalan ke arah nanny Adam, "nanny.... apakah tuan akan pulang hari ini?" tanya Bill,

"tuan masih banyak pekerjaan, tapi sepertinya dia akan pulang hari ini" jawab nanny tersenyum tulus,

"baiklah" ujar Bill, dia menyantap makan siangnya dengan lesu, tak ada
nafsu, rasa bersalah di hatinya membesar,

'tuan pasti marah padaku....'batin Bill, 'ring ring' 

nanny berjalan kearah telfon mansion, "kediaman Alex Ford, dengan Adam berbicara", "nanny ini aku" ujar Alex, "ah tuan...ada apa?" tanya nanny sopan,

"apa Bill baik?" tanya Alex, "tuan Bill baik-baik saja, tapi susah untuk tidur dan makan, dan tuan.....sebaiknya anda pulang, dia selalu mencari anda" ujar nanny Adam,

"haah" Alex mendesah, "aku akan memikirkannya, pastikan dia makan dengan baik", "baik tuan" jawab nanny dan mengakhiri panggilan,

"apakah itu tuan Alex??" tanya Bill senang, "ya, tuan akan kembali hari ini" jawab nanny tersenyum, "sebaiknya tuan Bill menghabiskan makan siang tuan, tuan Alex berpesan seperti itu" ujarnya,

"baik!" jawab Bill senang, 'fiuh akhirnya..' batin nanny senang, "siap ini anda boleh main bersama Jack" ujar nanny,

"um...tapi nanny apa boleh aku ketempat tuan? menjemputnya?" tanya Bill, "umm....sebaiknya tuan Bill tidak, tuan Alex masih sangat sibuk" jawabnya,

wajah Bill menyuram, "tapi mungkin bisa asalkan menunggu di mobil" jawab nanny, "baiklah!" ujar Bill antusias lalu melahap makan siangnya,

.
.
.
.
.

setelah makan siang Bill bersiap-siap untuk melihat Alex, "tuan ayo berangkat" ujar sopir mansion Alex, Bill mengangguk dan mengikutinya,

"nanny, Bill berangkat" ujar Bill ke nanny Adam, "hati-hati dijalan" jawabnya melambai,

selama perjalanan Bill bersenandung kecil tak sabar melihat Alex, 'aku tak sabar melihat tuan' batinnya senang,

"tuan sebentar lagi kita sam-", 'BUMM!!' terdengar suara ledakan dari mobil depan mereka, "astaga apa yang terjadi?!" kaget sopir itu,

dia membanting setirnya dan menabrak pembatas jalan, kepala sopir itu menghantam sedikit tak sadarkan diri,

Bill terhempas ke samping dan kepalanya menghantam kaca, cairan merah mengalir dari pelipisnya,

"ngh...." desahnya setengah sadar, dia merasakan ada tangan-tangan yang menarik dia, "h-huh? t-tuan?" gumamnya lalu tak sadarkan diri,

"t-tunggu jangan...." ujar sopir itu lalu
pingsan,

-

"tuan Alex, tuan Bill dalam perjalanan ke kantor anda" ujar nanny dari telfon, "ha?! nanny kenapa kau biarkan?" tanya Alex kaget,

"dia memaksa, tuan....sebaiknya berbaikan dengan dia oke? dia sangat menyayangi anda, taukah anda? dia khawatir tuan, jadi saya mengizinkannya" jawab nanny,

Alex sangat menghormati nanny Adam jadi dia hanya bisa mengalah dan mendesah,

"baiklah, terimakasih nanny" ujar Alex, "baiklah tuan" jawab nanny mengakhiri panggilan, 'hah....akhirnya' batin nanny gembira,

My Pet [Dropped For A While]Where stories live. Discover now