~JANGAN LUPA VOTE&KOMEN~
Pagi ini Starla sangat merasa sibuk karna dirinya terlambat bangun, alhasil dia tidak sarapan di rumah karna waktu yang mepet dan juga karna ulah Altair yang ternyata dari pagi sudah menunggunya di teras rumah.
"Lo semalem grogi ya makannya gak bisa tidur." Ucap Altair tiba-tiba.
Starla menyeritkan keningnya, pertanda dirinya merasa bingung. "Grogi kenapa? lagian siapa yang gak bisa tidur." Jawab Starla cuek sambil kembali menatap sekelilingnya yang sedang berlalu lalang.
Mereka berangkat menggunakan motor Altair dengan Starla yang di bonceng di belakang punggung pria itu. Tadinya Alam memaksanya menggunakan mobil namun Altair menolaknya. Di mana harga dirinya jika dia membawa mobil ke sekolah, pasti Starla akan meledeknya. Memang pemikiran Altair sudah sejauh itu. Padahal, Starla peduli saja tidak.
"Grogi karna mau di jemput gue." Ucap Altair lagi dengan halis yang di naik turunkan, hal itu membuat Starla berlagak seakan ingin muntah.
"Mon maaf, emangnya lo siapa sampai-sampai gue harus grogi?" Sungut Starla dengan sebal karna tingkat kepercayaan yang Altair punya sangat tinggi.
"Calon suami lo" Jawab Altair lempeng sambil fokus menatap jalanan yang akan dirinya lalui.
Starla langsung terdiam. Bukan karna baper, tapi karna kesal. Demi apapun, Starla baru tahu jika ada spesies orang seperti Altair. Jika tahu begini, lebih baik Starla pindah negara saja ke dalam Dunia Orange-nya.
"CIE BAPER"
Starla terlonjak kaget karna tiba-tiba Altair berteriak. Sontak saja Starla langsung memukul kepala Altair, "BAWA MOTOR YANG BENER BEGO, KATANYA KITA TELAT."
Altair tertawa keras, pria itu sangat senang karna sudah membuat perempuan di belakangnya kesal karna ulahnya.
"BTW, lo kasih nama nomor gue apa?" Tanya Altair menjeda. "Altair ganteng? Altair manis? Atau sayang?"
Starla membulatkan matanya lalu memukul pundak di depannya. "GEER BANGET LO, NOMOR LO AJA GAK GUE SAVE." Katanya dengan sebal.
"MASA SIH? BABANG AL GAK PERCAYA"
"Apa sih, jijik banget gue."
Altair tertawa 'lagi'. Lalu dia memelankan laju motornya karna mereka sudah memasuki kawasan sekolah.
"Eh turunin gue di gerbang aja" Pinta Starla yang tak di hiraukan oleh Altair.
"KOK GAK BERHENTI SIH"
"Kita sekelas Hell" Jawab Altair akhirnya.
"Tapi gue malu" Cicit Starla melihat sekelilingnya, ternyata mereka sudah sampai di parkiran.
"Ayo turun kalo malu, cepet lari sana." Titah Altair dengan serius.
Starla mencebikkan bibirnya dengan kesal. "Telat bego." katanya sambil berjalan meninggalkan Altair.
Altair mengulum senyumnya lalu berlari menyusul Starla, "Di mana ada sih babu ninggalin majikan? kan gue belum suruh lo ke kelas duluan."
"Emang gue babu lo?"
"Lo lupa ka---"
"Ck, iya-iya. Majikanku mau apa?" Tanya Starla dengan menghentikan langkahnya dan menatap Altair dengan senyuman terpaksa.
Altair yang di tatap seperti itu langsung mengangguk-nganggukan kepala dan tersenyum tengil. "Nih, bawain tas gue." Altair menyerahkan tas punggungnya yang langsung di terima Starla.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)
Teen FictionMasa SMA yang seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan, nyatanya hanya harapan yang harus terkubur dalam-dalam untuk seorang Starla Halley Heraqueen. Nyatanya, Starla tidak pernah bisa menikmati masa SMA nya karna seseorang selalu menggangg...