Kangen Altair gak? Kangen Starla gak? Kangen Aku gak? Ya harus kangen lah!
~HappyReading~
Starla belum memutuskan untuk pulang, melainkan pergi ke taman seperti biasa. Starla duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Hari ini taman cukup sepi, mungkin karna cuacanya yang sedikit mendung.
Terdiam merenungkan diri, Starla memikirkan permasalahannya dengan Arga yang menurutnya sudah harus di selesaikan sebelum pria itu menyeret teman-temannya kedalam permasalahan mereka.
Sebenarnya, menurut Starla permasalahannya dengan Arga sudah selesai saat mereka sudah mengakhiri hubungan mereka beberapa waktu lalu. Namun rupanya itu hanya berlaku untuk dirinya, tidak untuk Arga.
"Sialan, bisa-bisanya bego." Umpatnya saat menyadari kisah cintanya dengan Arga.
Mengingat bagaimana pria itu menghianatinya namun Starla tidak pernah menyadarinya. Sungguh, menurut Starla harga diri seorang perempuan itu tinggi. Dan saat dirinya di selingkuhi, dirinya merasa tidak punya harga diri.
Apalagi di zaman sekarang sudah ada kebiasaan baru perempuan, yaitu Overtingking.
"Helli guk guk guk."
Starla terkejut, perempuan itu memegang dadanya yang terasa ingit copot. Dia menatap sengit pada pria yang baru saja datang dan seenaknya kini duduk di sebelahnya.
"Pantesan makin hari makin gila, orang kerjaannya cuman ngeratapin hidup."
"Masalah buat Lo?" Tanya Starla sinis.
Altair terkekeh lalu memberikan satu Es krim pada Starla. Ya, pria itu adalah Altair. Niatnya ingin membeli Es krim yang akan dia bawa ke rumah untuk ibunya. Namun dia melihat Starla, jadinya dia memutuskan untuk menghampiri perempuan di sebelahnya ini.
"Kadang, menjalani lebih baik daripada terus-terusan dipikirkan." Ucap Altair dengan tenang, matanya menatap lurus Starla yang memakan Es krim pemberiannya.
"Jangan seakan-akan masalah lo paling banyak deh Hell."
Starla menoleh, lalu menatap sengit Altair. "Tau apa Lo tentang masalah hidup?"
Jika bukan karna Altair juga, Starla tidak mungkin repot-repot kembali untuk memikirkan Arga.
"Gak tau sih, soalnya kan gue gak pernah punya masalah." Altair mengedikan bahunya dengan acuh.
"Lo manusia bukan sih? Seenaknya ngomong gitu."
"Hm, gue manusia. Anaknya Abi Alam yang hot Daddy dan little mommy Alina yang cantik bak bidadari." Jawab Altair dengan nada tengil.
Starla menahan tawanya mendengar ucapan Altair, namun tidak memungkiri bahwa dia tertarik dengan ucapan yang di ungkapkan Altair barusan. Jujur saja, dia sangat penasaran dengan paras orang tua Altair.
Pasalnya, teman-temannya sering membicarakan orang tua pria ini. Katanya, Ayah Altair itu sangat cocok di jadikan Sugar Daddy karna sangat Hot dengan banyak tato di badannya.
"Kalo orang tua Lo se-sempurna itu, kenapa Lo modelannya begini?"
Altair tidak marah mendengarnya, justru dia berdehem dengan keras. "Jadi begini, gue waktu belum lahir request sama Tuhan buat gak mirip sama mereka biar ada yang berbeda dari gue."
Starla menahan tawanya, "Memangnya bisa?"
"Bisa dong" Jawab Altair dengan cepat.
"Gimana caranya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)
Teen FictionMasa SMA yang seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan, nyatanya hanya harapan yang harus terkubur dalam-dalam untuk seorang Starla Halley Heraqueen. Nyatanya, Starla tidak pernah bisa menikmati masa SMA nya karna seseorang selalu menggangg...