BAGIAN 11

952 158 16
                                    

BOLEH GAK, AKU NGEMIS VOTE SAMA FOLLOW WP?

Kalo boleh, silahkan baca, tapi lakuin dulu.

~HappyReading~

"ALTAIR!" 

Starla berteriak panik saat pria itu mengerang kesakitan, dia mendekat pada Altair yang sekarang tengah meringis.

"Lo kenapa?" Tanya Starla khawatir.

Nafas Altair masih tak beraturan, dia memejamkan matanya, kemudian menatap Starla dan tersenyum tipis. "Gue, gapapa."

Starla memicingkan matanya, "Bohong lo ya?" Dia mengiring Altair untuk duduk, Altair-pun menurut saja.

"Makannya, kerjaan tuh jangan marah-marah mulu, kena serangan jantung kan lo," Cetus Starla sambil memperhatikan Altair yang tengah memperhatikannya.

"Enak aja lo," Dengus Altair. "Gue tadi ngerasa keram di dada gue,"

"Emang ada?" Tanya Starla dengan polos.

Altair mengangguk mantap. "Ada, itu tadi buktinya."

Starla mengedikan bahunya. Lalu dia mengalihkan pandangannya saat Altair menatapnya begitu intens.

"Hell,"

"APA?" Jawab Starla dengan sewot.

"Lo masih cinta sama Arga?"

Starla terdiam, dia menatap Altair. "Bukan urusan lo,"

"Jelas urusan gue!"

"Kenapa?" Tanya Starla menantang.

See, mereka memang tidak pernah akur.

"Karna gue mau deketin lo," Jawab Altair dengan tatapan yang sulit di artikan.

Sial, mengapa dada Starla berdesir mendengar ucapan pria gila di depannya? Tidak, Starla tidak boleh baper. "Najis banget," Ucap Starla dengan sinis.

"HAHAHA, emang cuma elo yang nggak akan baper mau gue baperin juga kayanya Hell."

Starla mendengus mendengar itu. Benar bukan? Altair hanya pria gila yang menyamar menjadi waras?, "Gue juga kalo baper pilih-pilih, nggak mau gue di sakitin orang jelek."

Altair melotot tak terima, "Jadi gue jelek?" Starla mengangguk mantap.

"GILA LO HELL, GUE ITU ANAK ABI ALAM YANG HOT DADDY." Pekiknya yang di sambut kekehan oleh Starla.

"Mungkin lo cuman anak angkatnya," Balasnya dengan tenang.

Altair tertawa, dia tersenyum miring dan mendekat pada gadis itu. Starla yang bingung pun langsung mundur, tapi Altair terus mendekat ke arahnya. Sampai Starla berada di ujung kursi, Altair pun mendekat pada Starla.

"Lo-- mau apa?" Nafas Starla tercekat memandang wajah Altair dari dekat.

"Gue ganteng kan?" Tanya Altair dengan lirih sambil menatap Starla yang tengah gugup. Dia menyeringai, hebatkan dia? bisa membuat gadis itu salah tingkah. Lihatlah, bahkan gadis itu sekarang berada di bawah kukungannya.

Munafik jika Starla menjawab Altair jelek, nyatanya pria itu memang sangat tampan. Hanya saja, ketampanannya tertutupi karna sifat jeleknya.

"Lepa---"

"Jawab dulu, baru gue lepasin," Altair menahan tangan gadis itu yang hendak ingin memukulnya.

"Lo--" 

"ALTAIR"

Suara Starla terpendam saat mendengar  ada yang memanggil Altair, sungguh, Starla sangat berterimakasih kepada orang itu.

BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang