BAGIAN 18

467 100 6
                                    

Putra:
La, besok ada rapat sekali lagi sama osis.
Siska belum sembuh juga, Lo bisa gantiin lagi?

Starla yang sedang asik-asik menonton film mendengus sebal saat membaca pesan dari Putra. Namun tak urung, dia membalas pesan itu meski dengan perasaan yang tak ikhlas.

Bagaimana tidak, scene yang di tampilkan di layar laptopnya sedang tegang-tegangnya, tapi ponselnya terus berdering karna terus-menerus menerima pesan.

Me:
Iya, sekalian besok Lo umumin ke anak-anak kan?

Putra:
Iya, biar nanti mereka izin sama ortu mereka, terus nanti Lo tagih ya uang iuran nya.

Me:
Oke siap.

Setelah membalas dengan singkat, Starla kembali menaruh ponselnya, tak lupa dia silent agar tidak ada gangguan lagi yang akan mengganggunya.

Ngomong-ngomong, Sekolah dirinya akan mengadakan Camping di salah tempat yang lumayan jauh dari kampung yang ada di daerah Cianjur, tapi ini khusus angkatan kelas 11 IPS se-antero sekolah. Sedangkan anak IPA, mereka memilih untuk ke lab-lab yang bisa mereka kunjungi di luar kota.

Sangat berbeda bukan?

Acara ini khusus kelas sebelas, karna kelas sepuluh sudah study tour sebelum mereka, dan kelas dua belas baru akan memulai setelah mereka selesai ujian.

Yups, betul, acara ini di adakan dalam rangka menyambut ujian kenaikan kelas, sekaligus liburan karna kelas dua belas akan ujian Minggu ini.

Sebenarnya Starla sedikit malas jika harus ikut, tapi mau bagaimana lagi? Masa dia sendiri yang tidak ikut? Nanti yang ada dia malah hanya diam sendiri saat teman-temannya bercerita tentang mereka yang bermalam bersama.

Belum lagi, katanya disana banyak juga peninggalan sejarah, karna itu tujuan camping disana.

"Ma, Kakak di sekolah mau ada camping." Ujar Starla pada ibunya yang memang ikut menonton di sebelahnya.

"Kapan? Kok dadakan," Sahut Yumna yang masih fokus pada layar laptop.

"Senin berangkat ma, pas pokoknya sama kelas dua belas yang mau ujian."

"Berapa malam?" Tanya ayahnya yang tiba-tiba baru keluar dari ruang kerjanya.

Pria paruh baya itu duduk di sofa yang berhadapan dengan kedua perempuan yang amat dia cintai itu. Memang, Starla dan ibunya menonton film di ruang tengah.

"Katanya dua malam," Jawab Starla.

"Lama amat, biasanya satu malam kak."

"Nggak tau, sambil liburan kali mah." Balas Starla cuek. "Boleh nggak?" Tanyanya sambil menatap kedua orang tuanya.

"Altair ikut gak?" Tanya Ardhan balik bertanya.

Starla mendelik, mengapa malah menanyakan pria itu? Starla kan menanyakan pendapat kedua orang tuanya, bukan meminta mereka untuk kepo terhadap teman-temannya.

"Lala gak tau."

"Loh?"

"Ya emang anak-anak belum tau, belum Putra kasih tau."

BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang