~JanganLupaVote&Komen~
Starla menarik tangan Altair keluar dari kantin tanpa memperdulikan ketiga teman-temannya yang menatap heran ke arahnya. Dia perlu berbicara pada makhluk di belakangnya.
"Mau di bawa kemana?" Tanya Altair heran, karna sedari tadi Starla hanya menariknya tanpa memberitahu tujuan mereka.
"Hubungan kita. Jika kau terus menunda-nunda, tanpa ada ikatan cinta oooooooo." Suara Altair mengalun dengan percaya diri, seakan suaranya bagus.
Starla yang jengah dan malu karna suara Altair pun langsung menghentikan langkahnya, mereka baru saja sampai di depan kelas. "So bagus banget lo nyanyi, suara rebek juga." Cemooh Starla dengan kesal.
Altair mendengus, "Lagian siapa salah gak nyaut gue tanya juga."
"Ada apa? sampe-sampe betah banget pegang tangan gue."
Sontak Starla langsung melirik ke arah tangannya yang masih menggenggam tangan Altair. Dia berjingjit jijik dan langsung menghempaskan tangan mereka secara kasar.
Altair terkekeh. Dengan jahil dia langsung menggenggam tangan Starla, membuat gadis itu melotot kaget. "Udah gak papa, gue tahu kok tangan gue Pegangable."
"IEWW. STROBERI MANGGA APEL, SORRY GAK LEVEL." Teriak Starla tepat di wajah Altair setelah melepaskan pengagan tangan mereka. Gadis itu langsung masuk ke kelas mereka yang masih sepi karna teman-temannya berada di kantin.
Altair terbahak, tanpa memperdulikan orang lain yang melihatnya, Altair langsung menyusul Starla ke dalam kelas. Dia melihat Starla sedang menatap tajam ke arahnya.
"Punten neng Helli, kenapa atuh sebenernya teh kenapa?" Tanya Altair dengan serius namun itu hanya bualan semata. Terlihat dari cara Altair bertanya yang di lebih-lebihkan, terkesan alay.
"Oke Starla tahan." Gumam Starla sambil mengelus dadanya melihat tingkah Altair yang selalu menyulut emosinya.
Dia menatap Altair dengan serius. "Gue gak mau lo gabung sama Arga." Ungkap Starla langsung pada intinya.
Altair terdiam sebentar, lalu dia menatap Starla dengan senyum tengilnya. "Kok posesif?"
Starla menggeram marah. "Gue serius"
"Tapi gue belum bisa seriusin lo," Jawab Altair dengan nada sedih.
Starla menggelengkan kepalanya, kesal dengan Altair yang selalu tidak pernah serius. Starla sampai-sampai mengepalkan kedua tangannya di depan wajah Altair karna gemas.
"Gue gak mau lo di manfaatin Arga."
"Kenapa gue harus di manfaatin?" Tanya Altair menantang.
"Al, lo tahu kan dia itu terobsesi sama gue. Gue yakin dia cuman mau manfaatin lo supaya lo bisa bujuk gue atau bisa jadi lo dijadiin mata-matanya buat mantau gue." Starla menarik nafasnya dengan panjang. "Atau kemungkinan kedua, dia lihat udah dua kali gue di anterin pulang sama lo. Gue takut dia cuman mau bales dendam."
Altair menatap intens Starla yang sedang menatapnya dengan tatapan permohonan. Bibirnya berkedut menahan tawa, akhirnya tawa Altair pecah saat melihat Starla yang terlihat frustasi.
"So cantik banget lo, sampe-sampe percaya diri gitu."
Starla menganga mendengar jawaban Altair. Jadi sedari tadi dia menjelaskan, Altair hanya menganggapnya lelucon? Starla mengusap wajahnya sekali lagi karna terlalu pusing menghadapi spesies seperti Altair.
"BODO AMAT, POKOKNYA JANGAN GABUNG SAMA ARGA TITIK."
Altair menghela nafasnya, bingung dengan apa yang di pikirkan perempuan di depannya. "Memangnya lo siapa atur-atur gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)
Teen FictionMasa SMA yang seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan, nyatanya hanya harapan yang harus terkubur dalam-dalam untuk seorang Starla Halley Heraqueen. Nyatanya, Starla tidak pernah bisa menikmati masa SMA nya karna seseorang selalu menggangg...