13.30
Sekarang adalah jam pelajaran terakhir, tapi di kelas XI IPS tidak ada guru yang mengajar. Menyebabkan penghuni kelas menjadi keluar dari identitas siswanya dan berganti jadi profesi mereka yang sesungguhnya.
Melirik ke seluruh sudut kelasnya, Starla menggelengkan kepalanya melihat sifat absurd teman-temannya.
Ada beberapa perempuan dan laki-laki yang berkumpul sambil berdiri, diiringi musik dan karaoke yang di nyanyikan oleh Oskar-Cowok yang paling jago nyanyi di kelas ini. Lalu ada sekumpulan murid laki-laki nolep yang sedang bermain game di belakang. Ada juga satu geng perempuan yang di pimpin oleh Cindy, manusia yang tidak starla sukai di kelas ini setelah Altair. menurutnya Cindy itu bermuka dua, di depan baik tapi di belakang busuk.
Ada juga murid-murid pintar yang memanfaatkan waktunya untuk terus belajar. Ada juga si ketua kelas-Putra yang sedang berusaha membubarkan pasukan Oscar yang sangat sulit di bubarkan karna para biang kerok kelas ini ikut termasuk di kerumunan itu. Di bangku belakang, ada Ellif dan juga Daffa yang sedang mojok. Ada juga para teman perempuannya yang asik selfi, memakai liptin dan ghibah bareng. Dan yang terakhir, ada June-si murid paling jorok yang tengah mengupil.
Sedangkan Starla sendiri memilih duduk manis di bangkunya sambil membaca novel di aplikasi berwarna oren di handphone kesayangannya.
Kadang Starla berfikir, kenapa dia harus di satukan dengan orang-orang yang karakternya berbeda-beda dan menyebalkan. Dan dengan sialnya, jawabannya adalah karna dirinya juga sama dengan mereka alias satu frekuensi. Sama-sama gila.
"TARIK SIST" Teriak Oscar mengomando bak akan pergi perang
"SEMONGKO"
"DARI ATAS, PAHA DADA BENERAN." Nyanyi Oscar dengan lagu yang kemarin-kematin sedang Viral, membuat orang-orang yang tidak ikut sekumpulan itu beristigfar.
"PLIS COBAIN, JATAH MANTANNYA CIN." Sambung teman-temannya yang beraada di bawah.
"NENG STARLA, KADIEU ATUH IKUTAN. BIASA NAGE IKUTAN SAMA AA OSCAR." Teriak Oscar menggunakan Mic yang memang selalu laki-laki itu bawa setiap harinya.
Starla menoleh, lalu tertawa kecil. "Sorry Os, tapi suami-suami gue lebih menarik dari pada gue ikutan joged." Jawab Starla dengan sombong.
"Halah, udah jangan di ajakin si Helli mah. Lagi galau dia." Celetuk Altair yang sedang mabar bersama murid laki-laki lain. Sedangkan Starla yang mendengarnya hanya mengedikan bahunya tak peduli, pacar halunya sedang menunggunya di dalam ponselnya.
"Galau kenapa emangnya?" Sahut Ellif yang mendengar ucapan Altair.
"GALAU DA KU AING DI SELINGKUHAN HAHAHA" Teriak Altair dengan tawanya yang menggelegar.
Semua murid yang ada disana tertawa karna leluconan Altair. Mereka yakin, setelah ini akan ada Perang Dunia ke 3 karna wajah Starla sudah memerah menahan amarah.
Dias yang berada di samping Altair langsung menoyor kepala laki-laki itu. "Gelo sia."
"BANGUN PAK BANGUN, UDAH SIANG JANGAN MIMPI TERUS." Sindir Starla dengan berteriak tanpa memandang wajah menyebalkan musuhnya itu.
Altair tidak mau kalah, dia menyeringai lebar. "TERUS KEMARIN SIAPA YANG NANGIS-NANGIS KARNA GAK MAU GUE PUTUSIN?" Balasnya sambil kembali berteriak.
Starla tidak terima, dia melirik sinis Altair. Baru saja ingin membalas pria itu, namun Putra datang menuju bangkunya. Membuat orang-orang yang sedari tadi menyaksikan pertunjukannya dengan Altair menjadi kembali ke aktivitas sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN FRIENDZONE (SQUEL LIGHTERS)
Roman pour AdolescentsMasa SMA yang seharusnya menjadi masa yang paling menyenangkan, nyatanya hanya harapan yang harus terkubur dalam-dalam untuk seorang Starla Halley Heraqueen. Nyatanya, Starla tidak pernah bisa menikmati masa SMA nya karna seseorang selalu menggangg...