^^^Loli-loli apa yang bikin nagih?^^^
Loliatin gue tiap hari ><.
.
.
Vlora pulang terlambat sebab harus membantu mengajari Ketua Osis baru tentang sistem-sistem kerja Osis periode sebelumnya, sekaligus menyalin semua data-data ke file yang baru. Tepat di pukul 4 sore, sepulang dari sekolah, Vlora mampir di Alpamart untuk membeli beberapa ciki-cikian, minuman, dan skincare-skincare bulanannya. Selebihnya karena Vlora terlalu bosan di rumah, dari pada rebahan mulu mending ia jalan-jalan sebentar, menghabiskan waktu sorenya.Vlora lumayan sering berbelanja di Alpamart ini, makanya di sana ada beberapa pegawai cewek atau cowok yang mungkin sudah tidak asing dengannya.
Entah kenapa, shift mereka jadi bersamaan hari ini. Ceweknya berdua, sedangkan cowoknya sekitar lima atau enam orang.
Vlora berkeliling mencari makanan, rasanya bingung sekali sebab terlalu banyak pilihan, jika bisa, Vlora ingin memborong semua yang tersedia di sini.
Salah satu pegawai cowok yang berkacamata berdiri di samping meja kasir memerhatikan Vlora, tatapannya lekat sekali, Vlora sampai merinding dibuatnya. Apaan si ni orang, apa muka gue ada yang aneh ya? batin Vlora menggerutu. Biasanya kalau diliatin orang kek gitutuh cuma antara dua, bisa jadi ada yang aneh di diri kita, atau kitanya doang kepedean. Siapa yang gak overthinking coba kalo diliatinnya kayak begitu banget.
Mengabaikan dan kembali berjalan, tepatnya di rak sebelah kanan, Vlora mendengar bisik-bisikan yang sepertinya ditujukan untuknya. Tidak ada orang lain selain Vlora di sana, kebetulan sekali Alpamartnya lagi sepi.
"Eh itu tuh, yang sering ke sini, gue pernah bilang waktu itu."
"Ohh, dia!"
"Cantikk coy."
"Namanya siapa?"
"Jamilah ya kalo gak salah," sahut temannya yang memegang sapu.
Vlora melirik sebentar, lalu membalas dengan senyuman. Tiba-tiba saja otaknya ngeblank ingin membeli apa, karena tergugup-gugup, akhirnya ia memilih secara asal, duh...Vlora gak bisa kalau diginiin sama orang, bawa'annya tuh pengen langsung pulang aja melarikan diri.
Secepatnya Vlora pergi ke kasir yang untungnya kasir ini cewek, Vlora menjadi sedikit lebih tenang.
Lagian, tidak mungkin'kan cowok-cowok itu berani macam-macam?
Vlora memandangi setiap sudut atap, mencari-cari sesuatu. Ini Alpanya di awasin cctv 'kan?
"Maaf ya Kak, mereka jangan didengerin," kata Mbak-Mbak kasirnya.
Sesudah transaksi tunai, seseorang menyelutuk. "Bantu tanyain dong namanya siapa," kata salah satu pegawai cowok dengan suara beratnya.
"Itu dia punya member 'kan, liatin aja namanya," jawab yang lain.
"Vlora namanya." Mbak-Mbak kasir memberi tau seraya terkekeh.
"Oh Vloraaa...."
"Vlora ya...."
Mendengar itu sang empu kembali menoleh, menatap mereka satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sosiologi Cinta
Teen Fiction#Frozen itu kartun, kalau friendzone itu kamu, awowkwk. . . . Menganggu Satria setiap hari di sekolah atau di luar sekolah sudah menjadi rutinitas bagi Vlora sejak berada di kelas sepuluh. Vlora juga melakukan berbagai macam cara agar bisa menakluk...