21# Agenda Keluarga (2)

52 17 70
                                    

Setelah selesai mengikuti sesi foto formal bersama keluarga dan kerabat, rombongan Rumah Matahari Blok A5 mencari spot foto terbaik untuk berfoto bersama lagi. Adya memandu arah. Mereka berhenti setelah menemukan kursi panjang berkapasitas empat orang di sana, kemudian ia meminta tolong seseorang untuk mengambil foto dengan ponsel miliknya.

Mereka berjejer rapi mengatur formasi. Galih dengan pakaian toga lengkapnya bersama Dara duduk di kursi dan diapit oleh bapak dan mama. Sedangkan yang lain berada di belakang. Setelahnya, mereka beberapa kali berganti formasi demi mendapatkan hasil foto yang bagus.

Selama berfoto, mereka dikerubungi oleh orang-orang berwajah semringah. Bahkan di antaranya terlihat mengangkat ponsel dan ikut mengambil foto. Keluarga Pak Rudi nampak menjadi sorotan utama di sana. Bagaimana tidak? Mama dan bapak didampingi oleh anak-anaknya beserta 'calon menantu' yang rupanya sungguh menawan. Yang perempuan nampak anggun dalam balutan kebaya modern dan yang laki-laki sungguh berkharisma di balik setelan hitam mereka. Penampakan keluarga ini membuat banyak orang merasa iri. Terlebih lagi bagi kaum Hawa.

"Berasa artis dadakan." ujar Haikal terkekeh. Sesekali ia mengangguk dengan senyumannya pada mereka-mereka yang melihatnya. Begitu juga dengan ketiga Jagoan Neon dan para gadisnya.

"Ke kafe aja, yuk! Rame banget. Nggak enak diliatin terus." kata Galih. Kemudian yang lain mengiyakan.

Mereka beranjak pergi menuju basement.

"Galih!" seseorang memanggilnya.

"Duluan aja, aku nyusul." ujarnya pada yang lain. Kemudian mereka meninggalkan Galih.

"Dara, sini aja." pintanya. Dara menurut. Ia dan Galih menunggu orang itu tiba di hadapannya.

"Kenapa?" tanya Dara.

"Temen aku manggil."

Dua orang mahasiswi bertoga datang menghampirinya bersama dengan dua laki-laki ber-jas.

"Gal. Selamat, ya. Akhirnya jadi lulusan terbaik." ujarnya seraya mengulurkan tangan.

"Selamat~" ujar temanya satu lagi.

Galih membalas jabat tangan mereka.

"Sure! Thank you. I wish you guys are will success. Berkat kalian berdua gue jadi termotivasi. Nggak nyangka banget bisa barengan gini cumlaude-nya."

Kedua gadis itu terkekeh.

"Oh, iya! Nih, Gal. Ini Akmal, tunangan gue. Kalo yang ini Bastian, calon suaminya Zahra. Minggu depan mereka mau nikah." ujar Atri memperkenalkan mereka.

Galih semringah. Begitupun dengan Dara.

"Cool~ Selamat untuk kalian berempat. Semoga gue juga bisa nyusul sama dia." jawab Galih sembari merangkul pinggang Dara.

Akmal dan Bastian menanggapinya dengan keren. Tak ada keraguan dan rasa canggung diantara mereka, sebab Galih pernah bilang kalau mantan bukanlah musuh. Jadikan mereka sebagai teman selagi tidak merugikan.

"Namanya Dara. Gue ketemu dia di pesawat."

"Dara." ujarnya memperkenalkan diri sembari berjabat tangan dengan yang lain.

"Pesawat? Pramugari, kah?" tanya Zahra.

"Iya." jawab Dara lembut.

"Pinter banget lo nyarinya, Gal!" ledek Zahra.

"Cantik banget lagi. Cocok! Semoga berjodoh." kata Atri.

"Aamiin, aamiin." jawab Galih dan Dara seirama.

"Sorry before. Tapi gue musti duluan nih, ditungguin. Duluan ya~" pamitnya.

"Hati-hati di jalan!"

Kuaci + Bunga Matahari: The 1st Story | Haechan [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang