3

2.2K 175 1
                                    

.......................... 🌼🌼🌼.............................

Beberapa saat kemudian si pelayan ya siapa lagi kalau bukan pelayan setia nona muda yaitu Yun Xian Bai datang membawa barang yang dipesan lin mei.

"Nona nubi membawa pesanan nona ini dia nona"

"Hem baiklah Terima kasih Xian Bai"

"Oh nona jangan begitu yang rendah ini tidak pantas mendapatkan ucapan Terima kasih dari nona "

"Siapa bilang tidak pantas? Rendahan siapa yang rendahan? Kau sudah ku anggap jiejie ku Xian Bai"

"Apa? Emmm hamba tidak pantas nona"

" Ck jangan pangil aku nona , panggil aku meimei jiejie ok"
"Emm tap-.. "

"Ck ini perintah turuti saja"

" Baik non eh emm me...meimei,aku akan turuti "

" Hem bagus. Baiklah sekarang kau keluar dulu"

" Baik meimei"

Setelah jiejie Bai keluar aku segera menusukan jarum itu ke kulitku dan keluarlah racun dengan di tandai darah hitam pekat yang keluar dari bekas tusukan itu, dan aku segera membersihkan diri dan mengoles lidah buaya ke wajah secara teratur. Setelah itu aku bersiap siap dan memakai hanfun biru langit di padukan dengan tusuk rambut berbentuk lotus.

"Hemm perfect. Tubuhku lebih segar dari sebelumnya. Ya walau ada beberapa racun yang menyatu dengan darah ku ini"

............ ❄❄❄.............

Tok tok tok

"Masuk" Jawab lin mei

"Emm meimei saatnya makan malam aku membawa makanan untukmu"

"Baik jiejie. Emm kau sudah makan? "

"Aku sudah makan meimei."

"Kau berbohong cepat makan denganku jiejie"

"Em tapi.. "

"Tidak ada tapi tapian cepat makan jiejie" Kata lin mei dengan penuh penekanan di kata cepat makan.

"Baiklah meimei" Dan mereka mulai memakan makanan itu.

"Meimei biar aku membawa itu ke dapur untuk di cuci. Kau tidur saja kau butuh istirahat karena kau baru bangun tidur akibat jatuh ke kolam kediaman ini"

"Baiklah jiejie aku akan tidur sekarang"

"Baiklah meimei"

Pintu ditutup dengan pelan oleh xian Bai karena takut lin mei terganggu karenanya.

Dan ya benar Lin mei memang jatuh dari kolam akibat di dorong oleh putri rubah itu dan yang meracuni yaitu duo rubah.

Sebenarnya perdana menteri dan putra pertama membenci Lin Mei karena hasutan induk rubah yang bercerita istri sahnya meninggal karena kesalahan Lin Mei. Dan saat itu putra pertama berusia 5th dan perdana menteri yang bodoh itu.
Saat ini Lin Mei berusia 11 th.

Ok back story

Matahari pagi menyapa penghuni kediaman perdana menteri atau yang tepat adalah gadis cantik yang tidur dengan imutnya di kasur yang keras.
Tunggu gadis itu tidak terpengaruh oleh sinar pagi yang udah itu. Tapi tidak berlangsung lama karena...

"MEIMEI CEPAT BANGUN DAN SARAPAN.... " Teriak pemuda tampan berambut jingga beriris mata senada dengan rambutnya

"Hoammm..... Iya iya... Aku akan bangun"ucapnya yang belum mengumpulkan nyawanya.
"Baiklah"

Saat nyawanya sudah sepenuhnya terkumpul iya mulai sadar.

"Ohh gege ada apa kau kemari"

"Hehehhe aku cuma mau menjenggukmu saja karena kemarin belum sempat karena ada tugas dari Kekaisaran" Ucap pria berambut jingga itu

"Ooh begi-..."

"Salam putra ke dua" hormat xion Bai
Emm ya dia putra kedua Re Ming Xiang. Kakak yang sayang kepada Lin Mei.

"Berdirilah" Otomatis xion Bai berdiri

"Nona air mandi sudah siap"ucapnya kepada lin Mei

" Ck sudah berapa kali aku bilang panggil aku meimei jiejie"

"Tap-..." Ucapnya terpotong karena Ming Xiang

"Apa!? Meimei kenapa kau bicara begitu dia tidak pantas di panggil begitu" ucapnya sambil menunjuk Xion Bai

"Aku panggil begitu karena aku inggin jadi diam lah" ucap Lin Mei dengan penuh tekanan di seluruh katanya

"Tapi meimei... "

"Ck sudah diam aku mau jadi jadi kalian berdua silahkan keluar dari kamar ku" kesal lin Mei

"Baiklah meimei" Ucap keduanya bebarengan.

Tanpa pikir panjang Lin Mei pergi ke kamar mandinya.
Setelah selesai kegiatan pagi itu dia pergi ke gazebo yang disana sudah ada putra kedua dan se gudang sarapan dan kue jangan lupa teh krisan yang manis itu.

"Oh meimei ayo kita makan bersama"

"Hemm"

"Apa dia masih kesal ya?" Batin Ming xiang.

Setelah itu sarapan mereka pergi ke taman paviliun Lin Mei. Di sana terdapat beberapa pohon dan kolam kecil yang terdapat jembatan di tengah tengah taman. Dan sebagian besar yaitu tanah tanpa tanama.

"Meimei apa kau tak bosan di paviliun ini? "

"..... "

"Meimei oh ayolah aku minta maaf kepada mu karena tadi jangan diamkan aku begini"

"Kau seharusnya minta maaf kepada Xian Bai bukan kepada ku" Yang di panggil terjikat kaget karena itu

"Tapi.. Huff baiklah " Kata nya

"Xian Bai aku minta maaf soal tadi"

"Emm iya tidak apa apa putra kedua" ucapnya sambil salting

"Iya... Dan meimei aku sudah minta maaf tadi bisa kah kau tak mendiamkan yang tampan ini?" ucapnya dengan bangga

"ck baiklah aku tak kan mendiamkan mu lagi"

"Huwaaa terimakasih meimei ku sayang" ia berkata dengan mata berbinar binar.

............................🌼🌼🌼..........................

Terima kasih yang mau baca cerita pertama ku ini....

Mohon vote dan comment ya.. Please


-A-

Re Lin Mei ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang