❄❄

1.8K 114 10
                                    

............................ 🌼🌼🌼.........................

Kediaman perdana menteri saat ini sedang sibuk mempersiapkan berbagai hal untuk pernikahan putri tersayangnya dan juga pangeran mahkota.

"Meimei kau sangat cantik memakai gaun pengantin ini"

"Jiejie apa kau akan ikut denganku?"

"Tentu aku kan pelayan pribadimu sejak kecil. Sudah tugasku melayani mu sampai aku bisa melayani mu"

"Tapi kan... "

"Sudahlah mari rias wajahmu secantik mungkin dan buat diri mu menjadi malaikat saat ini"

"Hemmm ya baiklah"

.......... ❄❄❄........

Dilain tempat

"Ooh putraku akan memiliki permaisuri secepat inikah kamu dewasa sayang ibunda rasa baru kemarin kami berlajar berjalan"

"Hemm ibu dan putramu ini sudah dewasa jadi sepatasnya aku mendapatkan pasangan hidup"

"Baik baik sayang.... Cepatlah buat cucu untuk ku"

"Dengan senang hati ibunda"

"Oo putraku"

"Hei dia juga putraku"

"Ooo benarkah bukanya kau sudah memiliki banyak putra"

"Sayang jangan marah aku mengakat mereka supaya Kekaisaran kita dapat banyak dukungan, yang di hatiku cuma ada dirimu"

"Dasar sudah tua malah kayak gitu"

Dan setelahnya mereka tertawa bersama, sungguh keluarga yang harmonis.

....... ❄❄❄.......

Kediaman perdana menteri

Di sini mulai lah mereka melaksanakan tradisi sebelum pernikahan dimulai. Di kediaman itu sangat hangat oleh canda tawa anggota didalam sana yang mengikuti tradisi dan juga tamu undangan. Di sana sedang sangat bahagia karena putri kesayangan mereka sudah mendapatkan pasangan dan juga sedih secara bersamaan karena harus melepas putri kesayangan mereka.

Acara telah dilaksanakan dan semua sedang menunggu pengantin pria memasuki podium.

.......... ❄❄❄..........

akhirnya janji suci sudah mengikat mereka secara utuh. Suka cita terpampang jelas di  wajah mereka.

Dan mereka tak sadar akan apa yang terjadi berikutnya.


Detuman keras terdengar di luar ruang resepsi. Banyak detingan pedang dan suara memekangtelinga jeritan mengikis jiwa. Terjadi perang besar besaran di sana.

Banyak korban jiwa. Dan perang di menangkan oleh pihak kerajaan. Akan tetapi. ....

"Hei bangun bangun aku tak Terima kau meningalkan aku secepat ini . Kau kau tadi bilang ingin keturunan yang banyak akan ku beri jadi bangunlah" Tangis lin mei menatap tubuh tanpa nyawa suami yang menikahinya beberapa saat lalu

"Hiks aku tak terima akan ini semua hiks aku kehilangan seseorang yang ku sayang hiks"

"Tunggu aku disana aku akan menyusulmu"

Lin mei mengangkat pedang yang belumuran darah suaminya dan menusukkan ke dadanya sampai tembus.

Selesai

..............................🌼🌼🌼..........................

Maaf bila ya gak enak di hati kalian
Maaf sekali lagi gak sesuai apa yg kalian pikirkan

Maaf sekali lagi tolong maklumi saya penulis baru, kalau ceritanya gak masuk akal....

Ini extra part terakhir ya. Maaf

-A-

Re Lin Mei ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang