6

1.6K 145 1
                                    

...............................🌼🌼🌼.........................

Mereka ber kultivasi selama 2 hari di dalam cincin ruang itu.

Note : 1 hari diruang cincin ruang sama dengan 1 jam di dunia luar

Dan tiba saatnya mereka untuk bangun dari kultivasi mereka.

"Huff akhirnya sampai tahap raja menengah" Ucap xian bai

"Heh kenapa sampai tahap bumi dan langit tingkat awal sih hehhh" Gerutu Lin mei

"APA? Kau sudah sampai tahap itu tapi kau cuma bilang 'kenapa?'
Meimei seharusnya kau bersyukur"

'Dasar moster kultivasi'lanjunya di batin kalau tidak pasti... ck ck

Walau begitu Lin mei masih bisa mendengarnya tapi di acuhkan olehnya.

" Huff baiklah syukur lah. Puas"

"Hem ya, oh ya meimei kita sudah disini selama dua hari kita harus segera kembali ke dunia luar"

" Tenanglah jiejie kita cuma dua jam di dunia luar dan dua hari di cincin ruang ini"

"Oh begitu ya sudah ayo kembali ke dunia luar meimei"

"Baiklah jiejie pegang"

"Baik meimei" Ucapnya sambil memegang tangan Lin Mei dan..

Wussss... Mereka sudah keluar dari cincin ruang milik lin mei.

"Meimei aku mau pergi untuk mengerjakan pekerjaan yang belum terselesaikan"

" Baik jiejie"

Setelah mengatakan itu suasana yang hening ini menjadi ricuh karena teriakan putra kedua tak lain dan tak bukan iyalah Re Ming Xiang dengan suara yang memekakan telinga itu.

"MEIMEI GEGE MU YANG TAMPAN INI DATANG KEPADA DIRIMU"teriak Ming Xiang

" Bisa kah kau diam suaramu sangat jelek jelek sekali, ck dasar burung merak membanggakan diri "ucap kesal lin mei

" Ohh ayolah meimei maafkan gege mu ini"

"..."

"Ck, meimei aku mau mengajak kau pergi keluar paviliun sempit ini"

"Walau sempit ini membuat ku nyaman"

"Ooh baiklah ayo meimei ikut denganku berkeliling kediaman ini"

"Baiklah mari aku juga sangat bosan di sini"

"Ayo"

............❄❄❄..............

Akhirnya mereka memulai tur keliling kediaman perdana menteri kemiliteran ini.
Semua berjalan sempurna di iringi tawa merdu dari mereka. Akan tetapi itu hanya sementara saat mereka berpas pasan dengan duo rubah. Siapa lagi kalau bukan selir dan putri kesayangannya itu.

"Salam ibuda dan meimei" Salam putra kedua

"Apa putri kedua kediaman ini tidak memiliki etika ketika yang lebih tua disini dan tak memberi salam" ucap selir bai yuang jing

"Emm dia putri di kediaman ini apa aku salah dengar? Bukannya lebih pantas di sebut sampah kediaman hahahah" ucap Re Ming yu sambil tertawa dan menunjuk Lin Mei

"Ah kau benar putriku dia adalah sampah di kediaman ini, lihat dia memakai cadar setiap hari untuk menutupi wajah buruk rupanya itu hahaha.... Dan juga dia sampah kultivasi" Ejek selir yuang jing

"Cukup bukanya anda yang tidak memiliki etika selir yang Agung" sinis lin mei

"Apa kau bilang... "

Plakk...
Sebuah tamparan mengenai pipi imut lin mei.

"Sudah lah ibu aku muak dengan tingkah kalian seperti itu kepada meimei kesayangan ku " Ucap putra kedua dengan menekan kata kesayangan ku

"Heh Ming yu ayo pergi aku inggin mencuci tanggan ku sebelum tertular penyakit nya" ucap nya sambil memandang jijik ke arah lin mei

"Baiklah ibu ayo pergi"

Setelah kepergian mereka Ming Xiang bertanya kepada meimei kesayangannya itu.

"Meimei kau tak apa?"

"Aku tak apa gege Xiang"

"Baiklah kau mau pulang ke paviliun mu atau kembali berjalan jalan? " Tanyanya

"Aku ingin berkeliling gege"

"Baiklah kalau kau tak apa ayo pergi meimei"

Ya begitulah mereka kembali menjalankan tur mereka. Sampai di sebuah ruang berlatih dan ber pas-pasan dengan putra pertama dan tangan kanannya yang baru saja keluar dari ruang berlatih.

"Salam putra pertama" Salam putra kedua kecuali lin mei yan asik ber gulat dengan pikirannya.

"Hemm" Ucapnya sambil melirik lin mei yang beberapa langkah didepannya

"Kalau begitu aku mau lanjut perjalanan dulu gege"

Putra pertama cuma menggangu kan kepalanya

"Eh meimei tunggu aku" Ucapnya sambil mengejar lin mei

"ada apa dengannya dan sungguh tak beretika dia" Batin Re juang Xi sambil melihat punggung lin mei yang sudah menjauh.

Lin Mei pov

Yang dipikirkan lin mei adalah bagai mana membalas dendam kepada duo rubah dan membuat perdana menteri kemiliteran dan juga putra pertama menyesal. Saat sedang asik ber pikir iya lupa kalau sudah tidak ada putra kedua di sampingnya.

" Mei.. Mei.. Tunggu akuh... "Teriak Ming Xiang mengagetkan lin mei yang sedang melamun itu.

" Gege kenapa kau seperti habis di kejar hantu saja? "

"Hehh kau mengapa meninggalkan ku sendiri di sana, aku meneriakkan nama mu akan tetapi kau tak mau menengok barang sedikit pun.. Heh.."

"Oh benarkah , maaf gege aku tak mendengarnya"

"Sudahlah meimei tak apa ayo lanjut lagi"

"Baik gege"

Lin mei pov end

.............................🌼🌼🌼...........................

Terimakasih Banyak semua yang sudah mau baca cerita ini.

Jangan lupa vote dan comment ya.....



-A-

Re Lin Mei ( END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang