Part 8 Ujian Masuk

350 26 0
                                    


"Gue baru bertemu Dinda siang di restoran."

"Dinda cewek yang lo naksir pas waktu SMA itu? terus gimana kabarnya si Dinda sekarang?"

"Dia udah putus sama Alex, dia juga kerja jadi foto model."

"Wah, Kesempatan dong buat loe dapatin Dinda lagi! jangan-jangan kalian udah berjodoh kalik".

"Yah mungkin gue bakal berpikir kayak gitu juga kalau gue belum married Di! Tapi sekarang udah beda lagi, gue gak bisa lirik Cewek lain lagi. Udah ada yang punya!"

"Maksud Loe si bocah kecil yang tadi loe ajak ke kantor? Jadi loe beneran gak lagi nge-prank gue nih?"

Rian menepuk dahinya ketika mendengar kata prank dari Andi di seberang telpon. Jadi Andi masih gak percaya kalau Citra sudah jadi istrinya sampai-sampai apa yang dikatakan Rian di kantor dikira prank doang.

"Gue gak ada niatan nge prank loe Di, gak ada faedahnya juga! Gue serius dia udah jadi bini gue sekarang".

"Loe yakin mau lanjutin pernikahan gak jelas loe sama anak-anak? Kalau kayak gitu kapan loe bisa punya anaknya Yan? Masak anak mau bikin anak?"

"Ya gimana lagi Di, nasi udah jadi bubur. Gue gak berani main-main sama pernikahan. Masalah anak udah gue pasrahin sama yang di atas lah, yah meskipun kayaknya gue harus nunggu beberapa tahun lagi sampai Citra cukup Umur."

Andi terdengar menghela nafas di balik telpon. Sepertinya Andi mulai bisa memahami isi pikiran Rian.

"Ya udah deh, terserah loe yang jalanin aja. Terus Dinda gimana?"

"Ya terserah kek, mau loe embat juga boleh. Cuman masalahnya dia kelihatannya tertarik sama gue tadi. Udah kasep 10 tahun kan tuh orang tertariknya."

"Ogah lah! Gue juga udah ada Mila tunangan gue. Dindanya juga bego sih... di bohongin Alex sejak SMA mau-mau aja. Gue juga males jadinya, jangan-jangan itu orang udah dicicipi sama Alex".

Aku bergidik ngeri mendengar kalimat terakhir Andi. Masalahnya Alex yang seangkatan denganku di SMA selain terkenal playboy juga dikenal suka melakukan hubungan diluar pernikahan. Korbannya juga sudah banyak waktu itu, emang Dindanya aja yang gak percaya.

"Gue sebenarnya Cuma berniat ngasih tahu aja sih kalau tadi Dinda bilang ke gue dalam waktu dekat bakal ada Reunian angkatan kita."

"Ah iya, gue juga udah tahu 3 hari lalu dari si Feri. Udah hampir 10 tahun juga kita gak ada Reuni emang. Loe mau datang ke reunian itu?"

"Ya gak ada salahnya kan datang ke acara Reuni, ketemu temen lama. Itung-itung nostalgia masa sekolah juga."

"Ya udah, entar kabarin gue kalau udah ada waktu dan tanggal reuni nya."

Panggilan telpon pun ditutup setelah Rian menjawab 'OK'. Rian kembali masuk ke dalam kamarnya dan menatap Citra yang sedang sibuk berkutat di depan laptopnya. Sudah berlalu 3 jam semenjak Rian mengajarkan Citra mengoperasikan laptop. sejauh ini Citra sudah bisa menyalakan dan mematikan laptop, membuka aplikasi program, mengetik, menjelajah file. Menurut Rian meskipun Citra berasal dari desa dan memiliki wawasan yang sempit, Citra tergolong cepat dan tanggap dalam belajar.

Buktinya sekarang Citra yang 3 jam lalu tidak tahu apa-apa tentang komputer, sekarang sudah memiliki pengetahuan dasar komputer dan bisa mengoperasikan laptop milik Rian. Sebelum ditinggal mengangkat telpon, Rian sempat menugaskan Citra untuk menyalin sebuah tulisan kertas di salah satu dokumen Rian.

"Bagaimana? Sudah selesai bikin dokumennya?"

"Sudah kak! Ini baru aja selesai. Ternyata gak sulit pakai komputer itu ya. tinggil klik sana dan klik sini."

Jodohku Gadis Kecil dari Desa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang