Part 18 Kecelakaan?

575 28 3
                                    

CAUTION!!

3 HALAMAN PERTAMA MENGANDUNG MATURE CONTENT, 18++ ONLY.

BE WISE

Jam menunjukkan pukul 10 malam. Baru saja Citra selesai mengerjakan PR dan kembali ke kamar miliknya dan Rian. Citra tahu besok dia harus bangun pagi untuk berangkat ke sekolah. Apalagi besok upacara, artinya dia harus datang 15 menit lebih awal dari hari yang lain. Tapi bagaimanapun Citra mencoba menutup matanya, pikirannya tidak bisa melayang ke alam mimpi. Hasilnya Citra hanya bisa berguling kesana kemari, mencari posisi nyaman untuk tidur. Tapi bagaimanapun dia mencari posisi nyaman, tidak ada posisi yang lebih nyaman dari pada di dalam pelukan-nya.

Selama sekitar lebih dari 3 bulan tidur bersama di kamar yang sama, Citra akhirnya terbiasa tidur bersama Rian sampai pada titik dimana dia tidak bisa tidur tanpa keberadaan Rian di sampingnya. Pernah di malam lain, Citra akan merengek ke Rian untuk menemaninya tidur saat Rian sedang mengerjakan pekerjaan kantornya yang dibawanya pulang ke rumah. Bagi Citra, pelukan Rian membuatnya terasa nyaman dan aman.

"Uhh, kak Rian kemana sih kok dari tadi belum pulang juga! Padahal udah jam 10 malam."

Citra akhirnya bangun dari ranjang dan keluar ke ruang makan untuk mengambil minum. Mungkin saja setelah meneguk air putih, tubuhnya akan mudah terlelap. Rumah terlihat sepi karena seluruh penghuninya yang lain juga sudah terlelap atau setidaknya berada di kamar mereka masing-masing. Suasana sepi itu membuat Citra takut dan ingin segera kembali ke kamarnya. Belum lagi lampu rumah yang sudah dimatikan di beberapa tempat menambah ketakutan Citra.

Kamar kedua mertuanya dan juga adik iparnya berada di lantai dua semua. Hanya Citra dan Rian yang tidur di kamar lantai satu. Alasannya adalah Rian tidak suka naik turun tangga dan memilih kamar bawah, bahkan sejak Rian pertama kali tinggal di rumah besar itu bersama kedua orang tuanya. Pada dasarnya mereka yang berada di kamar atas tidak akan dapat mendengar suara dari bawah kecuali suara yang ditimbulkan benar-benar suara yang sangat keras.

Tepat sebelum Citra memasuki kamarnya, Citra mendengar suara ketukan di pintu utama rumah. Berpikir bahwa itu Rian, Citra langsung berlari ke arah pintu utama dan membuka pintunya. Citra bahkan lupa bahwa rumah Rian memiliki bel dan penghuni rumah biasanya tidak akan repot-repot mengetuk pintu yang nantinya tidak dapat terdengar dari kamar atas. Membuka pintu utama, Citra melihat Rian yang sedang dipapah oleh Andi, sahabat Rian yang pernah dikenalkannya ketika Rian mengajak Citra ke kantornya.

"Eh, Om-Ehm maksudku kak Andi? Kak Rian kenapa kak?"

"Citra, maaf ganggu malam-malam, kayaknya Rian sedang kehilangan kesadarannya. Boleh aku bawa dia ke kamarnya? Ceritanya panjang, nanti aku ceritakan sambil membawa Rian ke kamar." Andi berusaha berucap secepat mungkin, namun kata-katanya masih bisa ditangkap oleh Citra.

Citra langsung mempersilahkan Andi masuk dan mengantarnya ke kamar Rian yang juga menjadi kamar Citra. Sambil mengantar Rian, Andi menceritakan bahwa kemungkinan Rian dijebak oleh salah satu teman perempuan mereka. Entah apa niat dibalik perempuan itu, yang pasti Andi berhasil menyelamatkan Rian tepat waktu dan membawanya pulang. Setelah mengantar Rian ke kamar, Citra menemani Andi di teras rumah menunggu jemputan ojek online yang dipesan Andi karena Andi harus meninggalkan motor Rian di rumah Rian.

15 menit kemudian, jemputan Andi sudah datang dan Citra berterima kasih ke Andi yang sudah repot-repot membawa Rian pulang sebelum Andi pergi. Citra kembali memasuki rumah dan menutup pintu rumah sekaligus memastikannya terkunci. Setelah itu Citra melangkah kembali ke kamarnya dimana Rian tadi sudah dibaringkan disana. Citra menghela nafas memikirkan Rian yang ternyata memiliki kenalan dengan niat buruk di luar sana, namun bibirnya sedikit tersenyum mengingat dirinya bisa tidur di samping Rian seperti malam-malam sebelumnya.

Jodohku Gadis Kecil dari Desa (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang