✦ 𓂋 Chapter 3 ✦

4.1K 432 11
                                    

" TOLONG LEPASKAN AKU! AKU MOHON, AKU AKAN LAKUKAN APA SAJA! "

indah sekali. teriakan memohon dan rasa takut adalah musik yang sangat indah ditelinga lelaki itu.

disini berbaringlah seorang perempuan cantik yang hanya dibaluti selembar kain hitam pada bagian matanya dengan rantai yang membelenggu di ranjang besi. ia adalah perempuan yang sore tadi tertawa bersama wooyoung.

" kenapa diam saja? tidak mau memohon lagi? " san mendekati perempuan itu dan menyentunya mulai dari ujung kaki hingga berhenti di perut mulusnya, sangat berbeda dengan tubuh san yang penuh bekas sayatan. " AAKKHH! AKU MOHON! " teriak perempuan itu saat san menggoreskan pisau kecil dipinggul ramping perempuan itu.

DRRTTT DRRTTTT!

deringan ponsel san memanggilnya mengharuskan san untuk menghentikan kegiatannya tersebut. san hanya berdecih lalu beranjak dari posisi jongkoknya untuk mengangkat telepon dari ponselnya.

" apa yang kau inginkan? "

" 200 juta won untuk perempuan itu "

" aku tidak menjual mangsa ku kepada orang miskin "

" sialan, bagaimana dengan 500 juta wkn? kau tidak bisa menolaknya bukan? "

" dengan harga segitu kau hanya akan mendapat bagian kaki dan tangannya saja "

" dasar bocah tengil! 1 miliar atau tidak sama sekali "

" pesanan mu akan sampai pada tengah malam "

tiingg~

* 1 miliar won telah ditransfer ke rekening anda *

" senang bertransaksi dengan anda "

tuuuuttt. . .

" sayang sekali, aku gabisa bermain dengan mu lebih lama sophia.. harga mu ternyata lumayan untuk seorang budak " jawab san lalu melepas kain yang menutupi mata perempuan bernama sophia itu,
" SAN!? K- KAMU SAN KAN!? " kagetnya, san hanya tersenyum licik.

" ahh bodoh sekali, kenapa aku harus menulis nama wooyoung? bisa bisa mereka akan mengurangi hargamu "

san mendekati pinggul sophia dan mengoyak tulisan wooyoung dengan pisau miliknya membentuk huruf " X ".

sophia menangis amat sangat kencang berharap ada yang mendengar jeritannya " kenapa aku? apa salahku san?? aku mohon.. aku ingin pulang " ringisnya.

" hanya aku yang boleh memilikinya, sampah seperti kalian terlalu hina untuk berada disisi wooyoung. "

san keluar ruangan untuk sekedar mengambil seragam milik sophia dan obat penenang.

san membuka ikatan perempuan itu dan menyerahkan seragam miliknya " kau akan melepaskan ku bukan!? aku janji tidak akan mendekati wooyoung lagi! " ujarnya sambil memakai seragam sekolahnya dengan cepat.

san merogoh kantung celananya untuk mengambil borgol dan memasangkannya dipergelangan tangan kanannya juga pergelangan tangan kiri sophia. begitu selesai lelaki itu langsung menarik sophia dengan kasar menuju mobil porsche hitam miliknya, sangat kasar hingga pergelangan tangan sophia lecet.













" san- "

" diam "

malam yang benar benar sunyi, mobil ini melintasi hutan lebat dengan jurang tinggi disampingnya. setelah 2 jam berlalu akhirnya mereka sampai di hotel milik seorang pengusaha sekaligus mafia terkenal didunia gelap sana.

san berhenti sejenak untuk memakai topeng tengkorak kucing warna hitam guna untuk menyembunyikan identitas aslinya.

" selamat mala- "

" TOLONG AKU!! AKU MOHON! AKU DICULIK OLEHNYA!! " teriak sophia ke petugas tersebut, petugas itu hanya melihat sophia sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke san " selamat datang kembali tuan X " sambutnya dengan senyuman dibalas dengan senyuman dan anggukan san.

san memarkirkan mobilnya lalu menyeret paksa sophia dengan satu tangannya menuju ke dalam hotel. sophia terus berusaha memberontak namun nihil, san sama sekali tidak melonggarkan pegangannya.

suasana dihotel lumayan ramai namun sangat mencekam, hawa nafsu memenuhi seluruh ruangan tempat ini. sophia sangat takut hanya dengan melihat mereka.

10 . . . 11 . . . 12 . . tinggg!

mereka sampai dilantai 12 dengan disambut seorang pria yang tengah merokok bebas diruangan ber ac ini.

" selamat datang tuan X, suatu kehormatan untuk bertemu dengan noir keempat seperti mu" jawab pria itu lalu menuangkan segelas wine untuk san.

" aku tidak ingin membuang buang waktu. aku sudah bawakan yang kau mau, sekarang aku akan pergi " ujar san sambil mematahkan pengait borgol yang menempel ditangannya dan sophia

" anak muda jaman sekarang memang tidak ada sopan santun " ucapnya namun san mengabaikannya lalu turun menuju bar hotel ini.


..

san duduk di area bartender lalu menyalakan ponsel.

" vodka tuan? " tanya seorang bartender imut dengen setelan jas yang lumayan ketat.
" of course, why not " ucap san dengan smirknya itu.
" bagaimana dengan ocean blue vodka wih lemonade, tuan? "
" give me a suprise with that beautiful hand, mi amor "

merasa terpesona dengan aura tuan x, bartender tersebut ingin mengenalnya lebih jauh. ia sengaja menaruh kadar vodka yang banyak agar tuan X ini mabuk dan tunduk kepadanya, juga hal yang klasik yaitu obat perangsang.

" selamat menikmati tuan "

san meminum minuman beralkohol tinggi tersebut dengan rileks dan juga pandangan yang tidak terlepas dari ponsel nya.

5 menit... 10 menit...

bartender itu bingung melihat reaksi lelaki yang ada didepannya biasa saja. obat rangsang yang ia masukkan kedalam vodka milik tuan X sama sekali tidak menunjukan apapun. seharusnya dalam 3 menit seseorang sudah akan dikendalikan oleh hawa nafsu namun tidak dengannya.

" kau pikir aku tidak tahu apa yang kau masukkan kedalam minuman ku? " ucapnya lalu menatap bartender tersebut.

SIAL! KENAPA DIA TAU!? HARUSNYA OBATNYA GAK BERASA APALAGI BERBAU

" kalau kau memang ingin merasakan lubang mu dihujam oleh penisku, kenapa tidak minta saja? "













To Be Continue..

















ps; visualisasi topeng milik san

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ps; visualisasi topeng milik san

Noir's Desire ; woosan [✓] revisi tsayyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang