✦ 𓂋 Chapter 13 ✦

3.6K 287 40
                                    

" welcome to my home, silahkan anggap rumah sendiri  tapi tolong jangan buka pintu kamar yang ada diujung sana "

kita tahu bahwa turnamen diundur karena kasus pembunuhan itu, dan entah darimana yunho mendapat ide untuk mengajak hongjoong dan yang lain menginap dikediaman san berhubung tempat yang mereka gunakan kemarin ternyata sangat dekat dengan rumah nya, jadi mereka tidak perlu bolak balik. lagipula sekolah juga sedang diliburkan dan san tidak keberatan dengan mereka yang menginap, san juga sangat menerima mereka dengan tangan terbuka.

sekarang kita berada dikediamannya jeong.

kediaman jeong yang sangat besar dan luas juga memungkinkan untuk menampung keenam teman teman yunho disana.

yunho itu orang kaya, ayahnya adalah orang berada diseoul- tuan jeong. tapi sayangnya rumahnya yang satu itu jauh dari tempat latihan.

mereka menjelajahi kediaman jeong dari ujung kanan hingga ujung kiri, sangat luas. bahkan seisi kebun binatang saja akan sangat muat ditempat ini.

setelah selesai menjelajah kediaman jeong, mereka lalu pergi untuk menjemput mingi dirumahnya.

" kok sepi ya? " tanya Seonghwa yang sudah berada di ambang pintu rumah mingi.

Tok tok tok..

hening.
tidak ada jawaban sama sekali.

seonghwa berpikir bahwa mingi mungkin sedang pergi kerumah orang tuanya di Incheon. dia pun kembali ke mobil yunho.

" bagaimana? " tanya Hongjoong.
" senyap, sepertinya dia sedang berada dirumah orang tuanya " ujar seonghwa sambil membuka pintu mobil lalu duduk disamping hongjoong.

" yeosang bagimana? " kata wooyoung yang menjulurkan kepalanya dari kursi paling belakang.

" aku sudah coba telepon dia tapi tidak ada jawaban " jawab yunho yang menyetir keluar dari kawasan rumah mingi.

sesampainya dirumah san mereka langsung menaruh tas mereka dikamar yang sudah tersedia. rumah san memiliki 4 kamar, satu kamar tidurnya, dua kamar untuk berjaga jaga, dan satu lagi kamar tidurnya.

" san- "

" san, sekamar denganku ya " ucap yunho sambil menepuk punggung temannya itu.

san tersenyum
" tentu saja "

" ada apa woo? " tanya yunho kepada wooyoung yang seperti ingin berbicara sesuatu tapi sudah terlebih dahulu dicela oleh yunho.

" ooh emm.. toilet dimana? " wooyoung merasa canggung, ia menggaruk tenguknya yang tidak gatal dan tersenyum sepat.

sepertinya itu bukanlah hal yang ingin disampaikan wooyoung.

" disana dekat gudang " jawab san yang dibalas dengan anggukan wooyoung, segeralah wooyoung menuju toilet.

yunho mengikuti san yang berjalan menuju kamarnya yang sangat luas. pajangan seni 2 dimensi juga novel yang terpampang sangat rapih dirak bukunya itu membuat estetika kamar ini makin sempurna.

tentu saja, itu bukanlah kamar yang biasa san tiduri.

kan sudah dibilang, dua kamar untuk berjaga jaga.

" tasnya letakan saja disitu " ucap san yang mengambil sebuah handuk bermaksudkan untuk menyuruh yunho mandi terlebih dahulu.

" apa? "

" mandi sana "

Yunho berdiri dan langsung mengambil handuk kecil yang ada ditangan san.

san akan menunggu giliran mandinya setelah yunho, karna kebetulan kamar mandi disini hanya ada dua.

Noir's Desire ; woosan [✓] revisi tsayyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang