✦ 𓂋 Chapter 17 ✦

2.4K 267 27
                                    

makan malam tiba, mereka bertiga makan dengan makanan yang Seonghwa beli dari seven eleven tadi pagi.

suasananya senyap dan canggung.

tidak ada yang memulai percakapan sama sekali. yang terdengar sekarang hanyalan bunyi sendok dan garpu yang beradu dengan piring.

apa aku bilang ke hongjoong aja ya..?
ini yunho kok gak balik balik!?

Seonghwa terus berpikir didalam diamnya sambil menyendok dan memakan omeletnya. ia sangat bingung. harus kah ia percaya dengan yeosang atau wooyoung atau malah dengan san?

apa yang harus kulakukan?

" haihai, aku kembali! "

Seonghwa terkejut melihat wooyoung yang kembali kerumah ini. wajah san terlihat kembali cerah setelah melihat wooyoung " kemana saja young-ah? "

" itu.. anjing dirumah lepas kendali hehe " jawabnya singkat dan duduk disamping san. " kalian kok makan duluan!? kenapa gak nungguin aku!? " protesnya sambil mengerutkan hidungnya dan mengembungkan pipinya.

" iya iya akan ku ambilkan " Seonghwa beranjak dari tempat duduknya dan mengambil beberapa makanan dikulkas lalu memanaskannya di microwave.

ia menghela nafas kasar sambil berdiri menunggu makanan milik Wooyoung, kali ini pikirannya benar benar bingung entah harus melakukan apa.

hongjoong menatap san juga wooyoung bergilir.

hongjoong menyadarinya, menyadari bahwa mata san memperhatikan wooyoung dengan tatapan seolah wooyoung adalah dessert yang ingin san makan ditempat. ia sangat mengkhawatirkan adiknya yang satu itu. hongjoong membatuk pelan lalu berjalan kearah Seonghwa dengan embel embel haus.

" hwa.. " Hongjoong menatap mata Seonghwa seakan akan memberi tahu sesuatu namun seonghwa hanya menatapnya resah tanpa reaksi selain itu.

mereka berdua kembali ke meja makan dengan ekspresi senormal mungkin.

" nih nasi bulgogi, enak deh cobain " Seonghwa memberi sepiring nasi dengan daging bulgogi yang lumayan tebal

" masa? kalo gak enak kak Seonghwa aku penggal ya! " sahutnya dengan nada riang canda.

eh? - Seonghwa

" bercandanya apa banget si woo " hongjoong merasa tersinggung dengan candaan wooyoung, meski candaan itu bukan untuknya.

san yang sedang mengelus tenguk wooyoung melirik dan menatap seonghwa sambil tersenyum entah maksud dia apa. seonghwa merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan san dan sikap wooyoung yang mulai membuatnya curiga, ia berusaha mengalihkan pandangannya kearah lain.

sesak.

dadanya serasa tertikam oleh pisau yang sangat tajam berkali kali, perasaan nya sangat kacau tidak karuan.

ia serasa dibunuh tanpa disentuh oleh san hanya dengan menatapnya.

" kalian kenapa sih? aku kan cuma bercanda sama kak seonghwa " ujar wooyoung merengut.

" btw san, nanti aku tidur bareng kamu ya! " mereka bertiga sukses dikagetkan dengan pernyataan Wooyoung, sontak hongjoong dan seonghwa saling menatap resah kepadanya.

" wooyoung, kau yakin gamau tidur bertiga sama kita aja? " ujar hongjoong kepada wooyoung.

san tidak senang dengan perkataan hongjoong yang berusaha merusak kesempatan nya untuk tidur berdua dengan wooyoung. ia hanya terdiam lalu melemparkan tatapannya mautnya kepada hongjoong.

sekarang hongjoong paham betul apa yang dirasakan seonghwa sejak tadi.

" gak deh, sempit tauk!! " ujar wooyoung memecahkan rasa canggung yang ada.

Seonghwa sangat ingin memberi tahu sesuatu tentang san kepada wooyoung, namun tidak dengan san yang masih berada disamping wooyoung dengan tatapan bak binatang buasnya. ia juga mulai percaya dengan perkataan yeosang sebelumnya.

sikap wooyoung aneh..

ia seakan tidak mengenal adik kecilnya yang menggemaskan itu.

dirinya takut.
sangat takut.

aura tidak mengenakan mengelilingi sekujur tubuhnya. saat ini Seonghwa sangat ingin pergi dari rumah ini.

Wooyoung tersenyum lebar
" lagipula yunho sudah tidak ada kan? "

san membeku.

seonghwa masih dengan tatapan takutnya.

hongjoong hanya meng-iyakan wooyoung tanpa mencerna baik baik apa yang baru saja lelaki itu katakan.


















...










jam menunjukkan pukul dua dini hari , suara anjing yang menggonggong juga angin malam diikuti dengan petir membuat seorang park seonghwa masih terdiam dan terduduk dibibir kasurnya. ia melamun dengan tatapannya yang kosong sejak tadi selama tiga puluh menit.

hongjoong? ia sudah tertidur disamping seonghwa dengan sangat lelap

aku lapar..

mungkin dengan makan aku akan cepat tidur.

Seonghwa beranjak dari tempat tidur menuju dapur dengan tangannya yang memegangi perut ratanya itu, berjalan dengan sangat pelan dilorong gelap nan mencekam ini.

ia membuka pintu kulkas lalu mengambil sepotong strawberry shortcake yang ia beli dari sevel tadi pagi dan menutup pintu tersebut.

tanpa sengaja penglihatan lelaki itu menangkap sesuatu yang janggal dipojok ruangan depan dimana jendela besar dengan hanya ditutup oleh gorden yang sangat tipis berwarna putih, bahkan transparan.

sebuah bayangan berlari dengan sangat cepat, bisa dipastikan itu adalah bayangan seseorang, mungkin?

Seonghwa berjalan dengan strawberry shortcake ditangan kirinya mendekati jendela tersebut dan melihat keluar, tidak ada apapun disana. hanya halaman rumah san yang luas dan gelap dihiasi dengan beberapa tanaman juga rumah tetangga yang berjejer agak jauhan satu sama lain.

Seonghwa membalikkan tubuhnya lalu berjalan kembali menuju kamarnya dengan perasaan sedikit takut tanpa menyadari bahwa seseorang telah memperhatikan dan menatapnya didalam kegelapan.

Seonghwa menyantap sepotong kue sambil menonton video youtube di handphone miliknya. entah kenapa kejadian wooyoung yang terburu buru pergi ketoilet setelah makan malam tadi terlintas dipikirannya.

ia sedikit khawatir dengan adik kecilnya itu, apakah dia sakit? atau makanan yang dia beli sudah kadaluarsa?

karena Seonghwa sempat mendengar suara wooyoung muntah sebelum akhirnya ia mencuci piring dan akhirya pergi kekamar.

semuanya berjalan normal hingga ia mendengar suara aneh dari luar kamarnya

dukk dukk dukk.

Seonghwa benar benar kaget tercampur takut mendengarnya, ia memberhentikan videonya dan berusaha setenang dan sesunyi mungkin.

suara itu makin dekat.

dukk dukk dukk

makin dekat hingga akhirnya suara itu menghilang dengan sendirinya.

Seonghwa menghela napas lega.

tidak dengan waktu yang lama, Seonghwa kembali ditakutkan dengan gagang pintu yang tiba tiba berputar pelan. jantung Seonghwa berdetak sangat kencang.

krieett


















" kak seonghwa! "












To Be Continue...

Noir's Desire ; woosan [✓] revisi tsayyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang