✦ 𓂋 Chapter 14 ✦

2.5K 271 1
                                    

" kakak! t-tolong! sakit arghh!! "

yunho samar samar bangun dari tidurnya menyadari posisinya yang sedang berlutut terpasung entah dimana sambil telanjang dada. semuanya gelap, ia bahkan hampir tidak bisa melihat hidungnya sendiri.

ia sama sekali tidak mengingat apapun setelah makan malam kemarin . kepalanya pusing saat mencoba mengingatnya.

sakit, seperti ada sesuatu yang mencabik cabik lengannya. Yunho berusaha bergerak dan melepaskan diri dari sesuatu yang mengikat kedua tangannya disisi yang berbeda itu namun sayangnya semakin yunho bergerak, lengannya makin terasa sakit.

diujung sana, ruangan dengan lampu samar samar menerangi penglihatan yunho, tepat dibawah cahaya lampu beradalah gunho yang sedang bersimbah darah, sayatan dan cambukan menghiasi tubuh jenjang laki laki itu yang tanpa busana diikat hanya dengan penutup kepala saja.

" KAKAK! KAKAK TOLONG AKU! "

gunho!?
A-APA APAAN!?

saat ingin menjawab panggilan dari gunho itu, Yunho mendapati mulutnya yang sudah tersegel dengan lem super dengan lapisan tebal bagai beton. ia tidak bisa melakukan apapun, ia sangat ingin berlari menyelamatkan adiknya namun tidak bisa, bergerak saja susah bagaimana caranya agar tangannya bisa terlepas dari kawat ini?

yang ia bisa lakukan sekarang hanyalah terdiam melihat adiknya diujung sana.

" wah wah, pelacurku sudah bangun ternyata " san yang muncul entah darimana memberi salam kepada yunho, ditangannya sudah lengkap dengan berbagai macam alat tumpul maupun alat tajam.

SAN!?
APA YANG KAU LAKUKAN PADA ADIK KU!? SIALAN!!

Yunho bergeming seolah berteriak kearah gunho

" KAKAK!? KAKA BISA DENGAR AK-ARGGHH!! " belum selesai berbicara, san malah mencambuk gunho dengan sangat kencang hingga meninggalkan bekas keunguan.

mata yunho melotot, ia benar benar marah dengan apa yang dilakukan san kepada adiknya itu. Yunho memberontak dan terus berusaha melepaskan kawat tajam yang mengikat kedua tangannya dengan segenap kekuatan.

namun hasilnya nihil. kawat tersebut malah tambah melukai pergelangan tangan yunho lumayan dalam hingga kulit lengan yunho terkelupas melihatkan dagingnya itu.

" tidak usah memberontak sayang, aku tahu kau sangat menyayangi adikmu karena itu aku memakainya sebentar untuk menguji mu.. sebentar saja kok nanti aku kembalikan. kalau dia tidak langsung mati akibat kehabisan darah "

" KAKA- ARGHH!!
aku mohon ampuni aku..
aku sudah tidak kuat lagi
TOLONG HENTIKAN!
EUNGH- AKH!!
sakit.. sangat sakit
k-kakak .. "

berakhir.

jeritan gunho sudah tidak terdengar lagi di kuping yunho.

gunho sudah terbaring lemah diujung sana, dan yunho sudah merasa putus asa. ia merasa sangat tidak berguna karena tidak bisa menyelamatkan adiknya yang malang itu. tatapannya kosong, dadanya sesak, air matanya terus mengalir deras, ia merasa mati-bukan.. ia merasa ingin mati sekarang juga.

" ahh.. lihat lah dia, menyedihkan sekali. kau bahkan tidak bisa menyelamatkan nya, apa kau masih layak untuk dipanggil sebagai kakak?

LIHATLAH YUNHO! "

" kakak.. makasih ya, a-aku sayang kakak " ucap gunho lirih sendu sebelum akhirnya dia menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya sambil diselimuti dengan kegelapan yang dingin pada malam ini.

gunho.. mati?

enggak! gak mungkin gunho mati! ini semua pasti cuma khayalan ku saja.

gunho.

tolong bilang kepadaku kalau kau hanya berpura pura.

aku mohon..

BANGSAT SAN! ANJING! GAK BERGUNA DASAR IBLIS MENJIJIKAN!

" heeee.. menarik. sepertinya kau dendam denganku~ begini saja! kau boleh memukulku sebanyak yang kau mau jika kau bisa berjalan kemari! ketempat ku sekarang " san menantang yunho yang mulai dikuasai oleh amarah.

yunho sudah tidak perduli lagi, ia berdiri dari posisinya yg berlutut itu dan memaksakan diri untuk berjalan kearah gunho dengan kawat tajam yang masih melilit erat dikedua tangannya.

san takjub dengan kegigihan yunho demi menyentuh raga adiknya yang sudah tak bernyawa itu.

" ah iya! satu lagi, aku pernah meniduri adik mu lho, lubang nya sangat sempit dan nikmat sama seperti milikmu, namun sayangnya dia sudah tidak perawan karena aku bukanlah satu satunya yang tidur dengannya. adik mu itu benar benar seorang pelacur yunho. "

kali ini yuho benar benar tidak bisa mengendalikan emosinya karena mengetahui hal itu.

darah mengucur dengan sangat banyak, luka robekan ditangan yunho tambah besar, kulitnya dengan dagingnya sudah ada yang terpisah dari lengannya.

gunho, tunggu kakak

san. kau harus mati sekarang juga.

sakit. itulah satu satunya hal yang dirasakan yunho sekarang, bahkan terlalu sakit hingga ia sudah tidak bisa mendeskripsikan rasanya. tujuannya sekarang hanya beranjak mendekat kearah gunho lalu memukul san berkali kali hingga mampus.

san mengambil bangku lalu duduk menikmati perjuangan yunho yang sudah kehilangan banyak sekali darah sambil memakan permen lolipop dan tersenyum remeh kearahnya.

srekk..

kawatnya lepas.
kulitnya juga ikut lepas.

yunho ambruk seketika lalu menyeret dirinya agar bisa meraih gunho. persetan dengan san, dia sudah tidak perduli lagi.

s-sedikit lagi..

" waahh menarik sekali! " san menepuk kedua tangannya seakan pertunjukkan telah usai.

telah usai..

kedua kakak beradik itu saling berpegangan tangan dengan bermandikan darah disekujur tubuh mereka.

" sudah mati? cepat sekali "

































02.35 - 17/04/2020
jeong bersaudara dinyatakan tewas dikarenakan kehabisan darah

itu saja? ya.. itu saja

memang sederhana namun kau akan dijamin sangat tersiksa dengan melihat saudara tersayang mu yang tidak tahu menahu tentang apapun dijadikan sebagai objek untuk penyiksaan mu.














To Be Continue..

Noir's Desire ; woosan [✓] revisi tsayyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang