Tak Ingin Pisah-Marion Jola Feat. Rizky Febian
"Ryu ini konsep pemotretan hari ini"
"Ah terimakasih PD-nim" ucap Ryujin membungkuk hormat
Yeji sebagai managernya merapikan kostum yang akan Ryujin gunakan
"Kau sudah mempertimbangkan kontrak dengan agensy itu?"
"Kau ingin aku mengambil kontrak itu?" Ucap Ryujin tanpa melihat Yeji
"Aku sudah membacanya dan ada satu aturan yang tidak bisa kuterima"
"Apa?"
"Dilarang berkencan selama 2 tahun"
"Kau harus membicarakannya juga dengan Jisu"
Ryujin menghela nafasnya berat. Agensy yang memberinya kontrak ekslusif ini bukanlah agensy sembarangan dan banyak sekali aktris dan aktor terkenal disana.
"Aku tidak bisa menyakiti Jisu, aku tidak mau kehilangannya lagi"
Keputusan Ryujin biasanya tak bisa diganggu gugat oleh Yeji tapi kali ini Yeji ingin karir Ryujin melesat pesat apalagi ada dukungan kuat dari agensy besar.
"Aku yakin Jisu bisa memahami mu"
"Aku sudah terlalu sering mengecewakannya, aku tau dia sangat mendukung karir ku tapi aku tak ingin memyakitinya lagi"
"Baiklah" Yeji akhirnya menyerah
Tak lama suara ketukan pintu terdengar, gadis manis yang tengah tersenyum diambang pintu membuat Ryujin ikut tersenyum
"Aku membawakan makan siang"
"Aigo aku sangat lapar" Ryujin langsung memeluk Jisu
Ryujin membawa Jisu duduk di sofa besar, Jisu mulai meletakkan bekal yang ia bawa.
"Kuliah mu sudah selesai?"
"Sudah jadi aku memasak untuk mu"
Ryujin tersenyum ia mengelus kepala Jisu dengan sayang.
"Aaahhh" Jisu menyuapi Ryujin
"Emmm, enak"
"Yeji mana?"
"Sedang keluar"
"Ini untuknya" Jisu memberi satu kotak bekal lagi
Ryujin menatap dalam wajah kekasihnya yang benar benar sempurna itu. Jisu yang terlihat manis, imut dan cantik dalam waktu yang bersamaan masih bisa ia selingkuhi waktu itu dan menjadi boomerang untuk diri Ryujin sendiri. Selalu ada rasa bersalah dalam dirinya ketika melihat Jisu yang begitu setia padanya.
"I Love You" ucap Ryujin tiba tiba
"Kau aneh akhir akhir ini" Jisu kembali menyuapi Ryujin.
"Kau tidak akan meninggalkan ku kan?" Tanya Ryujin
"Tergantung"
"Tergantung apa?"
"Tergantung seberapa kau mencintai ku" Jisu berucap tepat didepan wajah Ryujin
Ryujin menggenggam tangan Jisu.
"Aku tak ingin ditinggalkan, ayo menikah" ucap Ryujin
Jisu menepuk bibir Ryujin yang mengajak menikah seperti mengajak membeli permen.
"Kau harus mencari uang yang banyak, aku materialistis"
"Kau bohong, cukup dengan cinta ku Choi Jisu akan luluh"