Jinlia day
Ryujin berkegiatan seharian penuh, setelah meeting dengan produk yang akan ia iklankan, ia harus kembali ke agensy untuk berdiskusi mengenai perpanjangan kontrak. Siangnya ia harus segera ke lokasi pemotretan majalah ternama Korea yang beberapa waktu lalu sudah sempat ia isi.
Ryujin menatap layar ponselnya yang menyala.
"Sudah makan siang?"-isi Chat Jisu
Ryujin tersenyum dan tak membalas chat Jisu melainkan langsung menelpon kekasihnya itu.
"Sudah, kelas mu sudah selesai?"
"Kenapa tidak chat saja? Kenapa sampai menelpon?"
"Bogoshipoyo" ucap Ryujin seakan akan sedang berbisik ditelinga Jisu membuat Jisu tertawa kecil
"Sudah mulai pemotretan? Aku sudah selesai kelas"
"Aku baru mau mulai, emm sayang?"
"Ya"
"Hari ini aku pemotretan dengan Yuna"
Ryujin rasa Jisu harus mengetahui itu, Yuna bukan hanya sekedar model yang dipasangkan dengannya tapi Yuna juga adalah mantan Ryujin.
"Jisu?" Ucap Ryujin ragu
"Tak apa" Ryujin tau Jisu sedang menyembunyikan rasa takutnya terdengar dari suaranya yang sedikit bergetar.
"Temui aku nanti" ucap Ryujin dan sambungan telpon mereka terputus.
Sesi pemotretan pun dimulai. Ryujin berpose dengan Yuna yang kini sudah berada didepannya.
"Ryujin mendekat" kata PD-nim
Yuna menempelkan hidungnya dihidung Ryujin membuatnya kaget dan menatap kesal kearah Yuna
Yeji yang melihat itu pun ikut kesal. Padahal Ryujin sudah mati matian menjaga jarak dengan Yuna tapi tuntutan pekerjaan mengharuskannya berhadapan lagi dengan Yuna yang terobsesi dengannya. Yeji tak sengaja menoleh kesamping dan melihat Jisu yang ikut diam melihat adegan didepannya.
"Mau minum kopi?" Ajak Yeji
Ia tak enak hati melihat Jisu yang hanya diam.
Yeji membawa Jisu keruang tunggu menikmati minumannya. Ryujin masuk dan melihat Jisu sudah ada disana. Yeji menepuk bahu Ryujin sebelum meninggalkan mereka.
"Sudah datang?" Tanya Ryujin basa basi
"Iya" jawab Jisu dengan memaksakan senyumannya.
"Aku ganti baju dulu sebelum kita jalan?"
"Jalan?"
"Emm kenapa? Kau tak mau?" Tanya Ryujin heran
"Bukan, kita pulang saja kau pasti lelah" ucap Jisu berusaha meyakinkan Ryujin.
Ryujin tak langsung menjawab, ia mendekat dan memeluk Jisu.
"Aku merindukan mu"
......
Sudah 15 menit mereka saling diam menatap sungai Han. Ryujin tak bermaksud diam dia lebih memilih membiarkan Jisu dulu dengan pemikirannya.
"Aku akan sibuk mulai minggu depan dan akan jarang menghubungi mu"
Ryujin mentap wajah samping Jisu yang kembali diam.
"Aku akan menemui mu" ucap Ryujin tersenyum
"Tak perlu, gunakanlah waktu mu sendiri"
Jisu menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya kasar. Ryujin akhirnya mendekat dan merangkul Jisu.
"Mulai minggu depan kan? Berarti masih ada waktu quality time dengan mu sebelum aku me time"