Happy Reading...Ryu akhirnya melamar Jiran di indonesia. meski awalnya ia kesusahan karena kendala bahasa. namun pada akhirnya berakhirnya mereka berakhir bahagia..
Jiran dan Ryu sudah menikah beberapa hari yang lalu. wanita itu kini sedang menikmati masa-masa bulan madunya bersama sang suami. mereka tak kemana-mana, hanya mengelilingi kampung saksi istrinya menjadi dewasa.
"kau ingin anak berapa?? " tanya Ryu yang masih sibuk mengayuh sepeda yang ia tumpangi bersama sang istri.
"kamu sanggupnya berapa??" tanya balik Jiran sembari terkekeh. ia sedang ingin mengerjai suaminya.
Ryu tersipu malu mendengar ucapan sang istri. pria tampan itu hanya terdiam tak tau harus membalas apa. istrinya terdengar vulgar, tapi ia tetap suka..
"kenapa diam?? " tanya Jiran lagi.
"hanya memikirkan sesuatu. " jawabnya.
"pfttt.. aku hanya bercanda Ryu. aku ingin anak dua atau tiga tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. aku suka keramaian, tapi tidak dengan terlalu ramai." Jiran mempererat pelukannya. Ryu tersenyum mendengar penuturan istrinya.
"okay, ayok buat anak tiga.. apa kita harus melakukannya malam ini?" Jiran melayangkan pukulan kecil di lengan suaminya.
"kau mesum.. " ucapnya kesal.
"hanya padamu sayang. " balasan yang sukses membuat Jiran tersipu malu.
-
-omongan yang terjadi siang tadi. benar-benar terjadi malam hari. untung kamar yang ia tempati cukup kedap suara. sehingga kegiatan olaraga malamnya tak terlalu terdengar dari arah luar.
dengan nafas sedikit terengah-engah, Ryu membaringkan tubuhnya di samping sang istri. cukup melelahkan tapi juga mengasyikkan..
"kapan kita akan kembali ke korea?? " tanya Jiran. Ryu terdiam sembari berfikir sejenak..
"minggu depan mungkin.. " jawabnya.
"kenapa tidak pasti?? " raut wajah kesal nampak jelas di wajah Jiran. "jika terlalu lama disini, pekerjaanmu bagaimana?? kau seorang dokter, banyak pasien yang membutuhkanmu. jangan menjadi pemalas Ryu, jika kau malas tak akan ada uang yang mengalir padaku. cukup aku saja yang malas, suamiku jangan.. " Ryu tersenyum mendengar ucapan istrinya, meski terdengar istrinya mencintai uang. tapi ia tau, istrinya hanya mencintai dirinya. sedangkan yang hanyalah bumbu di rumah tangga mereka.
toh uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang..
Ryu mempererat pelukannya pada Jiran. ia sangat menyayangi istrinya itu.
"aku akan bekerja keras untuk membahagiakanmu. kau duniaku.. aku hanya ingin menikmati waktu berdua denganmu saat ini. aku mencintaimu Jiran istriku.. " ucapnya manis di sertai kecupan di dahi istrinya.
Jiran membalas pelukan suaminya. "aku juga sangat mencintaimu Ryu suamiku.. ayo bahagia bersama sampai Tuhan yang memisahkan kita.. " sungguh Jiran tak bisa mengungkapkan rasa bersyukurnya saat ini.
hadiah dari Tuhan untuknya terlalu indah. terkadang ia masih tak percaya, pria di harapannya ini benar-benar bersamanya seperti dahulu.
"sayang.. " panggil Ryu. Jiran mendongakkan sedikit kepalanya memandang suaminya.
"ya.. "
"aku mau lagi.. satu kali lagi ya.. " pintanya memelas.
"gak ah, aku capek.. mending tidur .." ucap Jiran menggeleng, lalu membalikkan badannya memunggungi sang suami.
Ryu tampak kesal, sungguh ia ingin lagi berada di dalam istrinya. istrinya adalah candu untuknya..
"ayolah sayang.. satu kali lagi.. " pintanya, tak ada jawaban dari Jiran.
dengan terpaksa Ryu harus menyelesaikannya dengan tangannya sendiri..
-
-"akhirnya sampai juga.. annyeong korea, Jiran comeback with my husband.. " Jiran merangkul suaminya yang sedang mendorong troli barang penuh dengan koper mereka. sedangkan sang suami hanya bisa menggeleng tak percaya atas tindakan abstrud istrinya.
"ayo, taxi kita ada di sana.. " ucap Ryu melangkah keluar dari gedung bandara yang di ikuti sang istri.
tak perlu waktu lama ia sudah tiba di kediaman sang suami. rumah yang dulu ia bersihkan penuh dengan kisah di mana ia menemukan cintanya meski belum lama ia huni.
"aku merindukanmu wahai rumah.. " Jiran menjatuhkan dirinya ke lantai dengan sesekali mengelus-elus pipinya.
"itu kotor sayang.. " ucap Ryu memperingati sang istri. Jiran hanya cengengesan ..
"aku mencintaimu Ryu.. " ucapnya tiba-tiba. Ryu tersenyum dan mengangguk.
"aku tau, aku juga sangat mencintaimu Jiran.. " pelukan ia dapat dari Jiran.
"kenapa kita tidak ke kamar, nanti saja beres-beresnya. sekarang aku sedang rindu sentuhan dari suamiku." bisik Jiran menggoda sembari memasukkan salah satu tangannya ke dalam kaos suaminya itu.
"kau tak lelah? " tanya Ryu menahan nafsunya. Jiran menggeleng..
tanpa aba-aba Ryu mengangkut sang istri ala bridal style dan kejadian setiap malam yang mereka lakukan pun terjadi lagi tak lama sebelum mereka sampai di negara ini.
dasar pengantin baru..
END...
THANKS UNTUK PARA PEMBACAKU, TERIMAKASIH UDAH MAU VOTE AND COMMENT CERITAKU YANG GAJE INI 😭😭😭 AKU TERHARU SAMA KALIAN YANG MAU DUKUNG AKU.
MESKI UPDATENYA LAMA..
LOVE YOU ALL 💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...