Happy Reading...
waktu terus berjalan, Jiran kini mengawasi buah hatinya yang tengah bermain. tak henti ia ucapkan rasa syukur atas kebahagiaan yang ia peroleh dari perjalanan panjangnya yang penuh dengan rintangan. Tuhan ternyata masih menyayangi Jiran rupanya.
"hati-hati sayang.. " anaknya hampir tersandung oleh batu saat berlari.
"Yang Mulia Putra Mahkota.. " sang pengasuh mulai panik menghampiri Lee Jun anak dari Jiran dan Lee Ryu.
"tenanglah dayang Ma.. Lee Jun tak apa-apa.. " Jiran mencoba menenangkan wajah penuh kekhawatiran dayang Ma', ibu asuh putra mahkota.
"Jun-ah.. " si anak berbalik menatap ibunya "jangan berlari sayang, kasian bibi Ma' harus mengikutimu karena khawatir padamu.. " anak berumur lima tahun itu hanya tersenyum manis. sepertinya dia tak akan mendengarkan ibunya lagi.
dayang Ma' terus berlari mengikuti Lee Jun yang sedang aktif-aktifnya berlari kesana-kemari. tak taukah anak itu betapa capeknya dayang Ma' saat ini?? untung wajahnya Lee Jun imut serta tampan, jadi dayang yang menemaninya bermain tak pernah keberatan meski itu sangatlah melelahkan..
"Seja Jeoha.. astaga kenapa anda terus berlari.. " dayang Cheon kini angkat bicara. ia mengikuti dayang Ma' untuk mengasuh putra Mahkota.
Jiran tersenyum melihat tingkah putranya yang mengjahili kedua pengasuhnya. tingkahnya sungguh mirip dengan Yang Mulia raja, ayahnya. cetakan yang sempurna untuk sifat keras kepala..
lama waktu berselang, Lee ryu datang menghampiri mereka.
"JEONHA DATANG MENGUNJUNG.. " suara serak kasim Min terdengar nyaring di telinga..
langkah kaki Lee ryu memasuki halaman tempat tinggal ratu, para dayang mulai menunduk memberi hormat pada orang nomor 1 di dinasti Joseon itu.
"Jeonha.. " Lee ryu tersenyum menatap wanita pujaannya.
"junjeong bagaimana kabarmu?? dimana Lee Jun? " tanyanya kini.
Jiran menatap kearah taman yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Lee ryu mengikuti pandangan istrinya. terlihatlah dua orang dayang yang terlihat sangat lelah mengejar putranya..
karena kasihan, Lee ryu pun memanggil putranya untuk mendekatinya.
"Jun-ah.. " sang putra berbalik menatap ayahnya. "abamama.." kaki kecil itu mulai berlari mendekati ayahnya.
sesampainya sang putra di hadapannya, Lee ryu langsung menggendong Lee Jun..
"Jun-ah, jangan membuat ibu asuhmu kerepotan.. " Lee ryu menasihati anaknya. "abamama , Jun idak melepotkan bibi Ma' . iya can bibi Ma'..?" anak itu kini menatap ke arah dayang Ma' ibu asuhnya.
dayang Ma' hanya bisa mengangguk mengiyakan kata-kata bocah itu, meski hatinya berkata lain..
untung imut.. bating dayang Ma'..
Jiran hanya menggelengkan kepalanya. tingkah anaknya sungguh membuatnya tertawa sendiri. ia tau dayang Ma' sebenarnya ingin berkata tidak. hanya saja ia kalah dari wajah imut dari putranya itu..
"Jun..." ucapan Jiran terhenti. kepalanya tiba-tiba terasa berat, pandangannya mulai mengabur. ia bisah mendengar suara suami, anaknya, serta para dayang dan kasim Min yang panik melihat Jiran yang terjatuh.
"mama.. " suara para dayang dan kasim Min kompak."omamama.. hiks.. hiks.. " kini anaknya yang setengah menangis. "junjeong.. " Lee ryu kini memeluk tubuh Jiran.
dengan pandangan yang kabur dan suara sedikit berat, Jiran berusaha menggapai wajah suaminya.
"jaga anak kita, maafkan aku. aku mencintaimu.. sangat.. " matanya tertutup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...