Happy Reading...flashback on...
"pokoknya oppa harus meminum ini sebelum oppa pergi menuju ruang perjamuan dan oppa jangan lupa rencana kita. oppa akan melihat bagaimana nenek sihir dan ular itu bertindak kepadaku.. " ucap ratu Yoon yang di angguki kaisar Zhou.
"tapi meimei, apa ini tak apa?? " tanya pria tampan itu kini. Jiran menganggukkan kepalanya..
"tak apa oppa, mereka ingin menjebakku dengan mengorbankanmu. bahkan ayah tau soal rencana itu.. " jawab wanita itu menekukkan wajahnya kecewa.. "semenjak ibu meninggal ayah tak peduli padaku, meski ayah tau nyawaku dalam bahaya.. " air matanya kembali tumbah saat mengingat bagaimana ayah kandung dari ratu Yoon memperlakukan ratu Yoon seperti budak yang tak memiliki harga..
kaisar Zhou memeluk adiknya. sungguh ia menyesali kebodohannya yang tidak membawa adiknya pergi bersamanya menuju Qing. ternyata cerita tentang adiknya jauh lebih buruk dari yang ia tau..
"oppa akan membawamu pergi dari sini Ara, oppa berjanji tak akan meninggalkanmu lagi seperti dulu. dan untuk paman, biar aku yang mengurusnya.. " Ara memeluk erat kakaknya.
untung ibunya adalah sepupu dari raja Xiang Ying, otomatis iya termasuk salah satu putri dari kerajaan Qing. maka dari itu Ara mendapatkan perhatian lebih di Qing dari pada di Joseon.
"ya sudah sana pergilah. si berengsek pasti menunggumu.. " ucapnya sembari menghapus air matanya.
"baiklah-baiklah.. aku pergi.. " kaisar mengambil langkah pergi.
"ingat rencananya, jangan sampai lupa... " tekan ratu Yoon. kaisar Zhou hanya mengacungkan jempolnya..
flasback off...
Kaisar Zhou menatap satu persatu manusia yang membuat adik tersayangnya menderita, tak terkecuali pamannya dan teman mitra kerajaannya.
"ayo Ara, kita pergi dari tempat ini.. " tarik kaisar. namun Jiran menghentikan ajakan kakaknya. kaisar hanya bisa menatap adiknya yang menggeleng.
"sesuai dengan hukum dinegara ini, saya meminta yang bersalah akan dihukum sesuai dengan kejahatan apa yang ia lakukan. tak peduli siapa pun dia, apa latar belakangnya.. penjahat harus di hukum.. " Jiran menatap sekelilingnya, kemudian menatap suaminya lagi.
raja ryu hanya terdiam tanpa membalas ucapan istrinya. pikirannya mengatakan bahwa apa yang dilakukan ratunya itu benar. hukum tetaplah hukum, tak akan memandang siapa pun kamu jika kamu bersalah, hukum akan berjalan tanpa pandang bulu.
melihat suaminya hanya terdiam, Jiran melanjutkan ucapannya.
"kalau begitu saya akan menyeret penjahat ini di depan kedepan anda Yang Mulia. anda harus bersikap adil terhadap para penjahat yang anda pelihara di istana anda sendiri..." singgungnya.
"dayang In jemput dan seret mereka kemari.. " perintah ratu Yoon. dayang In mengangguk lalu pergi meninggalkan ruang rapat istana bersama dayang-dayang lainnya untuk menjemput si pelaku.
tak perlu menunggu waktu lama, dayang In sudah kembali bersama selir Sook-ui dan ibu suri agung yang di seret paksa oleh dayang-dayang kepercayaan ratu.
Jiran tersenyum saat ia melihat adik tirinya yang tersungkur ke lantai bersama nenek sihir yang ingin menyingkirkan dia dari dunia ini.
"apa-apaan ini.. " marah selir Sook-ui mengubah posisinya yang tadinya tersungkur menjadi berdiri sejajar dengan ratu.
"kau.. " tunjuk ibu suri agung pada ratu Yoon.
"kalian tau kesalahan kalian?? " tanya Jiran menatap mereka dengan sinis.
"apa maksudmu?? " tanya selir Sook-ui. "salah??kami tidak punya kesalahan " elaknya.
"jeonha, apa-apaan ini.. kenpa hamba di seret kemari tampa perasaan. ini namanya penghinaan terhadap anggota kerajaan.. mereka harus di hukum sesuai dengan hukum negara jeonha. hukum mereka.." pinta sang selir sedikit memelas.
ryu menatap selirnya jengkel, di depan semua orang dia masih saja tidak ingin mengakui kejahatannya. kini ia bisa melihat betul rupa asli selirnya..
"CUKUP SOOK-UIII.. " satu kata yang sanggup membuat si ular terdiam. "kaulah yang seharusnya di hukum bersama halmama.. " tegasnya.
neneknya yang sedari tadi diam pun kini angkat bicara.
"Jusang.. " panggilnya. raja ryu nampak lesu dan kecewa..
"apa kau ingin menghukum nenekmu ini?? nenek yang membuatmu naik tahta, nenek yang selalu mendukungmu.. dan sekarang kau ingin menghukum nenek?? nenek ada salah apa, sehingga kau cucuku dengan teganya ingin menghukum wanita tua ini?? " tanya wang daebi mama pada ryu..
pria itu menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian berkata..
"nenek dan selir Sook-ui telah merencanakan pembunuhan terhadap permaisuriku beserta kelengserannya agar selir Sook-ui dapat menjadi ratu. kenapa nenek tega melakukan itu??dia istriku, meski dulu aku tak mencintainya. tapi dia tetap istriku dan ratu dari negara ini.. " jelas Lee ryu padanya.
"itu semua bohong " elak wang daebi mama. "kau percaya pada wanita itu, dari pada nenekmu?? dia itu wanita ular Jusang.. jangan percaya pada dia.. " bujuknya pada cucunya sembari menunjuk Jiran.
"ne, jeonha.. halmama dan hamba mana mungkin sanggup melakukan itu. bahkan membunuh semut pun kami tak sanggup" dustanya.
kaisar Zhou dan raja ryu mengepalkan tangannya, mereka masih saja mengelak. sedangkan Jiran menyunggingkan sudut bibirnya. saat inilah kartu as-nya harus di buka.
"benarkah Sook-ui?? lalu ini apa??" tanya Jiran mengeluarkan semua bukti yang dia dapat dari dayang Bong mata-matanya.
selir Sook-ui berbalik menatap kakak tirinya itu. tampa sadar wanita itu mengumpat pada ratu yang di saksikan oleh semua orang.
"dasar jalang... "
"kau akhirnya menunjukkan sifat aslimu sekarang.. " senyumnya..
selir Sook-ui tersadar atas tindakannya, kini ia menatap suaminya yang menatapnya tak suka..
"animida jeonha.. ini tidak seperti yang anda pikirkan.. " elaknya lagi.
"CUKUP SOOK-UIIII.. " teriak pria itu. "berhentilah berpura-pura, aku sungguh kecewa padamu.. ternyata yang seharusnya kuhindari adalah dirimu bukan ratu.. kau terlalu haus akan tahta.. mulai detik ini selir Sook-ui di cabut gelarnya dan akan di asingkan ke pulau jeju bersama kedua orangtuanya..." ucap raja ryu..
para menteri dari fraksi barat saling bertatapan. mereka takut akan ikut di asingkan bersama perdana menteri Yoon dan keluarganya atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap negara dan ratunya.
"untuk nenek, beliau di hukum untuk tinggal di istana dingin sampai batas yang tak tentu kapan berakhirnya.. dan untuk para menteri yang korupsi, gelar kebangsawanannya akan di hapus dan ikut di asingkan bersama perdana menteri Yoon.. " lanjutnya..
ya, ini tindakan yang seharusnya kulakukan... ungkap pria itu pada dirinya sendiri.
Wang daebi mama di seret menuju istana dingin. namun sebelum itu pakaian yang ia kenakan di buka dan hanya menyisakan kain tipis untuk menutupi tubuhnya.
sedangkan selir Sook-ui dan perdana menteri Yoon beserta menteri-menteri lainnya ikut diseret keluar istana dan tak lama lagi akan di asingkan beserta keluarganya.. namun sebelum perdana menteri Yoon benar-benar meninggalkan istana, ia terlebih dahulu mengucapkan kata maaf untuk putrinya yang sudah ia sakiti.
"maaf nak.. " bisik pria itu saat melewati putrinya bersama para pengawal yang menggiring dia keluar istana..
nasi sudah jadi bubur bukan. menyesal tidak akan mengubah apapun. jadi jangan salah melangkah , jika kau tidak ingin menyesali semua yang akan terjadi di masa depan..
vote and comment ya guys..
love you, saranghae, aku cinta kamu 😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
פנטזיה"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...