Happy reading..."OPPAAAA... " Teriak Jiran spontan. dia tidak peduli mata yang kini memandangnya bingung....
-
-Ratu Yoon menatap kakak sepupunya yang kini duduk dihadapannya. perawakan pria itu tetap sama seperti terakhir kali mereka bertemu..
"oppa curang, oppa malah semakin tampan, bukannya semakin jelek saja.. " keluh ratu Yoon.
"kau berharap aku ini menjadi pria jelek meimei??" ratu Yoon mengangguk. "tentu saja, kau semakin tampan pasti akan banyak wanita yang menyukaimu.. kau kan pernah bilang, kau hanya akan memperlihatkan ketampanan gege hanya kepada meimei.. lalu sekarang apa?? setelah menjadi kaisar gege malah mau menikah, tanpa mengundangku lagi huhuhu.. " ratu Yoon berpura-pura sedih.
Ratu Yoon alias Jiran mengobrol tentang banyak hal kepada kakaknya. setelah acara penyambutan tadi Jiran langsung menarik kakaknya pergi menuju kediamannya.
niat wanita itu ingin mengobrol dan melepas rindu si pemilik tubuh ini pada satu-satunya keluarga yang memihak dan peduli kepadanya itu. sekalian juga ia ingin memperingati sebuah ancaman yang akan menghilangkan nyawa kakaknya dan ancaman lngsernya ratu Yoon dari takhtanya nanti.
"kau pun tumbuh semakin cantik meimei. terakhir kali kita bertemu, aku masih ingat.. kau menangis meminta ke bibi agar kau ikut ke Ming bersamaku.." ujarnya.
"oppa jangan kau ingatkan aku pada masa memalukan itu.. kau tau, aku tak ingin mengingatnya.. " Jiran memanyunkan bibirnya.
"kenapa kau tak suka jika aku bicara soal masa lalu.. kau tau kau sangat imut waktu itu 😂😂😂 aku jadi rindu adik kecilku yang manis itu" raja Zhou mencubit hidung mancung ratu Yoon. dan yang di cubit hanya meraung kesakitan karena hidungnya di tekan cukup kuat.
"auh sakit tau.. " Jiran menepis tangan raja Zhou. "oppa, kebiasaanmu itu tidak pernah berubah, selalu membuatku sesak nafas karena sulit menghirup udara.. bagaimana kalau hidungku yang kau tarik ini patah?? nanti aku enggak cantik lagi dong??mau ganti rugi kalau meimeimu ini tidak cantik dan imut lagi??" kesal wanita itu.
Raja Zhou hanya tertawa, bunga cantiknya sudah pandai berbicara lebih dari yang terakhir dia ingat.
"lihat kau hanya akan tertawa saat aku kesakitan.. " Raja Zhou tersenyum sembari memegang kepala ratu Yoon yang membuat empunya sedikit terkejut.
"gege, apa yang kau lakukan??" tanya wanita itu heran kembali menepis tangan kakak sepupunya itu.
"kau ini terkadang memanggilku oppa, terkadang memanggilku jiejie.. dan kau hanya akan menjadi wanita yang cerewet di depanku, bahkan sekarang cerewetmu lebih parah dari yang ku bayangkan." katanya.
"kau meledekku?? " raja Zhou menggeleng. "tidak, aku hanya tidak menyangka akan mendapat sambutan yang luar biasa tadi " wajah raja Zhou di palingkan ke kiri, pria itu sedang menahan tawanya karena mengingat kejadian tadi pagi...
Jiran memandang kakak sepupu dari ratu Yoon tak percaya. pria itu sedang meledek kelakuan spontannya tadi pagi.
"gege, ani oppa.. ingin ku hajar kau?? " kata Jiran mengepalkan tangannya menunjukkan tinjunya di depan kakak sepupunya.
"eh eh.. sabar meimei sabar, aku hanya bercanda tadi. kau ini jangan galak-galak nanti laki-laki yang ingin dekat denganmu takut loh.. "
"OPPAAA.. " teriak Jiran kesal..
suasana kediaman ratu Yoon sangatlah rame di karenakan pertengkaran dua saudara sepupu yang bertengkar tampa hentinya. para pelayan yang ada di kediaman itu hanya tersenyum melihat tingkah ratunya yang terlihat lebih imut dari biasanya.
"junjeong mama terlihat sangat cantik dan imut ya Ra eun.. " ucap pelayan Yang pada ra eun sahabatnya.
"kau benar, dan yang mulia raja Zhou sangatlah tampan bukan?? " Ra eun mentap raja Zhou tanpa berkedip yang kini duduk di gazebo taman bersama ratunya.
"dasar mata keranjang, kemarin kau memuja-muja sarjana baru yang bernama Kim min sook itu. sekarang kau memuja sepupu dari junjeong mama.. terserah padamu lah Ra eun, aku hanya bisa berdoa yang terbaik untukmu.. " dayang Yang mi jun menatap sahabatnya itu dengan pasrah. Ko ra eun memang wanita yang tidak bisa melihat pria tampan. hatinya mudah jatuh begitu saja kepada pria yang memiliki paras good looking.
"raja Zhou jauh lebih tampan dari Kim min sook. mataku tak bisa lepas dari dirinya Mijun-ah.. "
Mijun memutar bola matanya malas..
"dari pada meladenimu, mending aku menunggu dayang In.. apa dayang In sudah datang.. " ucap wanita cantik itu menatap arah pintu masuk kediaman ratu Yoon.
Tak lama seorang dayang sanggung yang memakai pakaian biasa melangkah memasuki istana ratu Yoon. Mijun yang melihatnya dayang In yang sudah datang merasa senang dan melangkah mendekati gazebo tempat ratunya yang kini bersama raja Zhou..
"salam junjeong mama, yang mulia raja Zhou.. dayang In sudah kembali mama dari perjalanannya.. "
"benarkah dayang Yang??" dayang Yang mengangguk. "syukurlah dia segera kembali sebelum makan malam dimulai.." ucap Jiran.
Raja Zhou menatap meimeinya bingung.. ada apa dengan adiknya itu??
"oppa, nanti sebelum jamuan makan malam di mulai. datanglah ke kediamanku dahulu... ada benda yang ingin ku berikan padamu." kata Jiran serius..
"apa itu meimei?? kenapa tidak sekarang saja kau berikan benda tersebut.." tanya raja Zhou pada Jiran.
"kalau ku berikan sekarang, efeknya tak akan habis sebelum jamuan makan malam tiba.. " jelas wanita itu. raja Zhou mengangkat alisnya tertanda ia benar-benar bingung dengan maksud dari adiknya itu.
Jiran menghembuskan nafasnya kasar. ia kemudian mengambil tangan kanan kakaknya untuk digenggamnya.
"oppa dengarkan aku baik-baik.. " pinta Jiran menatap mata raja Zhou dengan tatapan yang serius..
"dari tadi aku mendengarmu dengan sangat baik meimei" raja Zhou membalas tatapan adiknya.
"aku serius tau"
"begitu dengan diriku" balas raja Zhou pada Jiran.
"oppa, ini menyangkut hidup dan mati dirimu.. terlebih lagi ini juga menyangkut gelarku yang terancam akan dilengserkan apabila sebentar malam saat jamuan makan malam kau terkena racun di atas makanan yang ku buat.. " jelas wanita cantik itu. mata raja Zhou membulat tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.
baru ia tiba di negara ini, ia sudah di sambut dengan ancaman kematian yang kurang mengenakkan..
(raja Zhou, lu dapat dari mana ancaman kematian ada yang enak?? jangan ngadi-ngadi ok)
"siapa yang berani melakukan itu meimei?? " tanyanya pada adiknya itu.
"Wang daebi mama dan selir Sook-ui oppa.. dia merencanakan pelengseranku dengan mengorbankanmu oppa.. " jawabnya.
"Wang daebi mama dan selir Sook-ui??" Jiran mengangguk mengiyakan pertanyaan kakaknya.
"wanita ular itu dan nenek tua yang menjadi dalang atas semua usaha pelengseranku, ingin aku agar segera pergi dari istana ini. tapi tidak semudah itu, sebelum dendamku terbalaskan.. aku tidak akan pergi dari istana ini, apapun yang akan terjadi." yakinya.
raja Zhou hanya dapat menggenggam tangan adiknya erat sembari menguatkan adiknya itu. ia tau bahwa meimeinya selama ini merasa tersiksa berada di istana ini. ingin sekali ia membawa adiknya itu pergi, hanya saja waktu itu adiknya ingin tetap bertahan, karena rasa cintanya kepada sang raja joseon itu.
tapi kali ini ia bersyukur, karena rumor yang ia dengar bahwa adiknya telah berubah ternyata benar. pria itu pun tak terlalu merasa khawatir lagi melihat perkembangan dari bunga kecilnya itu...
makin aneh ceritanya thor 😂😂😂😂 maaf ya kalau ceritanya kurang sreek di hati kalian 🙏🙏🙏🙏 maaf sekali lagu
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasía"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...