Happy Reading...Malam semakin larut, Jiran tak bisa tidur. gadis itu menatap langit yang dipenuhi ribuan bintang yang bersinar dengan terangnya. indah, kata itu yang sedang memenuhi pikirannya saat menatap lagit dari balik jendela kediamannya.
"kapan terakhir kali aku bisa melihat bintang sebanyak ini?? " tanyanya pada dirinya sendiri. "ah, aku ingat.. saat aku berada di rumah bersama keluargaku. bagaimana kabar mereka sekarang ya?.. "
ayah, ibu aku rindu kalian.. kalut Jiran pada kesendiriannya.
Angin malam berhembus menerpa wajah cantik nan mulus ratu Yoon yang membuat Jiran tersadar atas lamunannya.
"sebaiknya aku tidur sekarang, besok ada pekerjaan yang harus ku kerjakan. " ucapnya menutup jendela kediamannya.
di balik itu, seseorang tengah mengawasi gerak gerik Jiran dari balik rimbun pepohonan yang berada tak jau dari kediaman wanita itu. Pria dengan pakaian serbah hitam itu kemudian pergi meninggalkan Jiran ketika wanita itu menutup jendela kediamannya.
-
-Cahaya matahari menembus sela-sela kecil dinding kediaman Ratu Yoon. wanita itu kini sedang bersiap menuju kediaman ibu mertuanya untuk kegiatan salam pagi yang sudah menjadi tradisi di kerajaan ini.
"wah, anda terlihat sangat cantik junjeong mama" salah satu dayangnya memuji kecantikan ratu Yoon, saat mereka tengah membantu ratu Yoon untuk berpakaian.
"ah kau bisa saja.. " pipi wanita itu tersipu malu.
"aku bersungguh-sungguh ratu, anda sangatlah cantik dari hari ke hari.. wajah anda sangat cerah seperti mentari di pagi hari" timpal yang satunya.
"sebenarnya rahasia cantik anda itu seperti apa junjeong mama? " tanya dayang Cha. Jiran terseyum, kemudian membisikkan rahasianya pada pelayannya itu.
"benarkah Yang mulia, apakah dengan mengkonsumsi itu hamba bisa secantik anda? " pastinya, Jiran mengangguk mengiyakan pertayaan pelayannya itu.
"you don't believe me?? " pelayan Cha menggeleng.
"i believe you my queen. " Jiran tersenyum.. ternyata usahanya mengajari pelayannya bahasa inggris berbuah manis. sekarang para pelayannya terkadang menggunakan bahasa itu untuk menyebarkan informasi tanpa di ketahui musu padanya.
"great, ayo berangkat sekarang.." ucap Jiran mengambil langkah keluar dari kediamannya. "dayang In, ayo kita ke kediaman Ibu suri sekarang"
dayang In membungkuk, "Ne, mama.. " ucapnya.
Rombongan ratu melangkah keluar dari kediamannya. para dayang istana memperhatikan penampilan pendamping pemimpin negeri itu. terlihat sangat cantik dari hari kehari. sehingga sebuah gosip pun mulai tersebar dan membuat seseorang merasa terancam.
"wah, ratu makin hari makin terlihat cantik saja.. " bisik seorang dayang istana pada temannya yang masih dapat di dengar oleh Jiran.
"iya kau benar, bahkan selir pun kalah cantik dari ratu.. " sahut yang satunya.. Jiran tersenyum di setiap langkah kakinya menuju kediaman ibu suri..
tak perlu waktu lama, Jiran kini sudah berada di kediaman ibu mertuanya. kehadirannya pun diumumkan..
"Junjeong mama datang mengunjung.." ucap kasim Han yang sudah berdiri di ambang pintu kediaman ibu mertuanya.
Jiran menatap kasim Han bingung. di pikirannya terbesit apakah Yang mulia raja ada di tempat ini sepagi ini. bahkan matahari baru menampakkan cahayanya di ufuk timur..
dan dugaannya benar, pria yang ia benci itu kini duduk manis di hadapan ibu mertuanya sembari menyeruput teh yang di sediakan ibu suri untuk mereka.
"Junjeong..." panggil ibu suri pada Jiran. Jiran yang sedari tadi menatap Lee ryu kini menatap ibu mertuanya dan kemudian melakukan salam hormat kepada ibu suri. setelah itu wanita itu duduk sedikit menjauh dari suaminya.
"Junjeong hari ini kau terlihat semakin cantik.." puji ibu mertuanya. Jiran tersenyum malu-malu..
"terimakasih omamama.. anda jauh lebih cantik dari pada saya.. " katanya memuji balik ibu mertuanya.
Raja ryu yang menyimak adegan puji-pujian itu sedikit melirik ke arah ratu Yoon. dan ternyata benar, wanita yang berstatus permaisurinya itu sangatlah cantik dan menawan... bahkan jauh lebih cantik saat ratunya itu tersenyum malu-malu..
"jeonha, bukankah junjeong hari ini terlihat sangat cantik?? " kata ibu suri kepada putranya yang melihat kecantikan Yoon ara tampa berkedip.
Raja ryu yang tersadar atas pertanyaan dari ibunya itu mulai memalingkan wajahnya dan kembali menyeruput tehnya..
"tidak bu', dia biasa saja seperti sebelumnya.. " bohongnya..
Jiran tak peduli dengan perkataan raja, iya hanya ingin terfokus menatap ibu mertuanya..
"biasa seperti apa jeonha.. junjeong bahkan jauh lebih bercahaya dibanding sebelumnya.. apakah ada rahasia yang membuat wajahmu semakin berseri putriku?? " tanya ibu suri, wanita itu kembali tersenyum lalu menggeleng..
"tak ada omamama.. saya hanya rutin meminum air putih, membersihkan wajah saya dengan sabun, dan memakai masker setelahnya omamama.. " jawab Jiran..
"hanya itu anakku?? "
"saya juga lebih sering menenangkan pikiran agar tidak terlalu merasa stres omamama.. karena berfikir terlalu keras dapat membuat sel-sel dalam tubuh bekerja dua kali lipat dari yang seharusnya. itu dapat menyebabkan kerutan dan flek hitam dapat timbul secara suka rela di wajah omamama.. Jadi saran saya, omamama jangan terlalu banyak memiliki beban pikiran.. ini demi kesehatan dan kecantikan anda.. " ucap Jiran sedikit menyindir suaminya..
Lee ryu kembali menatap Jiran, apakah wanita itu merasa terbebani atas dirinya?? sebegitu terlukanya kah istrinya itu atas tindakannya selama ini?? Lee ryu menatap wajah wanita itu lekat. dapat dilihatnya luka yang berusaha wanita itu tutupi...
Jiran merasa ada yang melihatnya kini memalingkan wajahnya kearah suaminya. Wajah tampan pria itu kini sedang menatap intens yang membuat Jiran merasa sedikit risih. hingga akhirnya wanita itu bertanya, ada apa gerangan suaminya menatap dirinya seperti itu..
"ada apa jeonha, anda menatap saya seperti itu?? " tanya Jiran, Ryu tersadar dari tatapannya...
"tak ada.. " elaknya..
ibu suri tersenyum melihat tingkah putranya..
acara salam pagi pun berlangsung dengan penuh canda tawa dari ibu suri karena ulah Jiran. hingga akhirnya kini wanita itu sudah berada di luar kediaman ibu suri dan berjalan kembali menuju kediamannya..
"junjeong.. " panggil Ryu..
Jiran menghentikan langkahnya tampa berbalik..
"maaf.. " sambung pria itu..
Entah apa pikiran raja ryu saat ini, bibirnya terlalu licin mengatakan hal yang membuat Jiran semakin menekankan tekat yang sudah ia buat. Jiran hanya melirik ke arah belakang tampa membalikkan badannya...
"aku tau aku ini terlalu banyak menyebabkanmu terluka.. tapi untuk saat ini tidak bisakah aku memperbaiki semuanya?? " tanyanya..
Wanita itu menahan rasa sakit di dadanya. selama bertahun-tahun Yoon ara mengalami luka batin dan sekarang dengan mudahnya pria berengsek itu berkata maaf saat wanita itu tengah melancarkan balas dendamnya untuk pria yang menghancurkan hidupnya dengan kekasih gelap dari pria itu..
Jiran tak menyahut, wanita itu malah memilih melanjutkan perjalanan menuju kediamannya. Dia tak ingin ambil pusing ucapan raja ryu padanya lagi..
setelah duri yang kau tancapkan dalam diri ini, seenak jidat kau ingin memperbaiki kesalahanmu.. langkahi dulu mayatku jeonha, baru kau bisa mengulangi semuanya..
Sampai disini dulu ya guys.. maaf jika karyaku ini sangatlah jelek.. tapi mohon bantuannya semua, jangan lupa vote atau enggak komen ya.. 😁😁😁😁✌✌✌✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...