Happy Reading...setelah kejadian beberapa hari yang lalu, orang-orang yang ada di istana termasuk para menteri mulai memandang hormat ratu Yoon alias Jiran. meski masih ada beberapa makhluk penghuni istana yang masih tidak berakhlak menggosipi ratu Yoon yang tidak-tidak.
namun, wanita itu tetap bahagia. akhirnya dia tidak lagi seperti kaca yang transparan di mata mereka..
"junjeong mama.. " ucap dayang Yang saat menghampiri ratunya yang kini sibuk dengan sulamannya di gazebo taman miliknya.
"ne, dayang Yang.. " jawab wanita itu tetap melanjutkan sulamannya..
"junjeong mama jeonha ingin bertemu dengan anda.. " Jiran menghentikan pergerakan tangannya, lalu menatap dayang setianya itu..
"ne?? "
"Yang Mulia sudah menunggu anda di depan junjeong.." tunduk wanita itu...
"ah.. okay.. pergilah, aku akan menemuinya setelah ku bereskan ini.. " ucap Jiran, dayang pun pergi sesuai perintah ratunya.
Jiran membereskan alat menyulamnya, setelah itu ia pun pergi menemui ryu yang menunggunya di depan kediamannya. ya semenjak kejadian tempo, Jiran mengatakan kepada ryu apabila ia membutuhkan dirinya. pria itu harus mennunggu dia di luar kediamannya.
meski semuanya sudah terungkap. memperbaiki hubungan antara ratu Yoon dan raja ryu, ia tak memiliki rencana itu. bagi Jiran raja tak pantas pendapatkan cinta dari gadis sebaik ratu Yoon. setelah semua luka yang gadis itu dapatkan dari cintanya. Jiran berfikir Yoon ara lebih pantas mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik lagi di bandingkan sang raja.
"jeonha.. " hormat Jiran sedikit menunduk. "ada apa jeonha mencari saya?? "
"bisakah kita bicara sebentar??" tanya Lee ryu pada wanita di hadapannya ini. "hanya kita berdua saja.. "
Jiran terdiam tanpa membalas omongan rajanya..
apa sih maunya datang kemari , pake acara ngobrol berdua lagi.. batin wanita itu.
"bagaimana?? " tanya Lee ryu tanpa mengalihkan pandangannya dari istrinya.
"baiklah, ikut aku.. kita ketaman belakang. "ajaknya. "untuk kalian, tidak perlu mengikuti kami. kami ingin bicara hanya berdua saja. jika oppaku atau omamama datang mengunjung, katakan pada mereka kalau akau sedang sibuk dan tak ingin di ganggu. mengerti?? "
para dayang raja dan ratu mengangguk mengiyakan perintah ratunya.
"ne junjeong mama.. " kompak mereka serempak.
ratu dan raja pun berjalan meninggalkan mereka menuju taman belakang tempat ia menyulam tadi. di perjalanan Jiran memimpin di depan, sedangkan Lee ryu hanya mengekorinya tampa bersuara..
wanita itu sesekali mengerutui dirinya. suasana canggung ini membuatnya ingin segara pergi dari hadapan Lee ryu. sebenci-bencinya wanita itu pada pria yang kini mengekorinya, tapi hati tidak bisa dibohongi bukan?? jantung dengan akal sehatnya kini tak sejalan dengan dirinya.
"apa yang ingin kau bicarakan jeonha" ucap Jiran setenang mungkin saat mereka sampai di gazebo taman belakang.
"apa kau yakin ingin meninggalkan istana?? " tanya raja ryu memandang Jiran.
"ya" balas wanita itu tanpa membalas pandangan suaminya, ia malah lebih fokus menatap arah depan..
"tidak bisakah kau tetap disini??bersamaku junjeong?? " pintanya.
jantung Jiran berdegup kencang. sial, kenapa harus sekarang dia meminta wanita itu tetap bersamanya saat ia mulai menanamkan rasa benci terhadap suami dari ratu Yoon tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...