#Dendam Selir Sook-ui 2#

2.5K 267 2
                                    


Happy Reading...

Seperti kata selir Sook-ui kemarin, kehidupan bak neraka Jiran pun dimulai. dari gosip aneh tentang dirinya mulai tersebar seperti sebuah virus yang mematikan. pakaian kebesarannya yang tiba-tiba robek atau menghilang. makanannya yang biasa iya masak sendiri terkadang sengaja tertukar dengan makanan yang sudah basi atau di campur dengan tanah oleh para pelayan yang bermuka dua terhadapnya.

Jiran awalnya tidak terlalu memperdulikan hal itu karena di kediamannya dia sudah menyiapkan dapur cadangan untuk memasak. kenapa begitu?? karena wanita itu terkadang terbangun di tengah malam untuk memakan sebuah cemilan. Jadi wanita itu terkadang memasak sendiri di kediamannya.

Namun kali ini dia tak tahan. kelakuan para pelayan yang berpihak ke pada selir Sook-ui sudah membuat Jiran naik pitam. bukan lagi makanan dan bajunya yang mereka kerjai. tapi taman bunga dan kediamannya mereka hancurkan tampa sepengetahuannya, saat wanita itu pergi mempersiapkan acara menyambutan raja dari dinasti Qing yang merupakan sepupu jauh dari ratu Yoon.

"apa-apaan ini?? " ucap Jiran kesal. "siapa yang berani melakukan hal ini padaku?? katakan siapa?? "

Jiran menatap seluruh sudut kamarnya..

"dayang in.. " panggil wanita itu. sang sanggung pun datang menghampirinya..

"ne, mama.." ucapnya,

"cari tau siapa pelaku yang membuat kediamanku seperti ini. ajaklah pengawal park, dayang choi, dan dayang Jung.. mereka akan membantumu menangkap si pelaku yang berani-beraninya menantangku.. " jelas Jiran.

"tapi mama, bukankah ini sudah jelas perbuatan dari selir Sook-ui mama.. kenapa kita harus menangkap pelaku lainnya, padahal kita bisa menangkap yang mempekerjakan mereka.. " tanya dayang In. Jiran tersenyum, wanita itu lalu berkata..

"dayang In, jika kita langsung menangkap selir Sook-ui tampa sebuah bukti. apakah raja dan para menteri akan mempercayaiku??" Jiran malah bertanya balik pada dayang In. sang sanggung menggeleng..

"maka dari itu dayang In, kita harus mencari bukti untuk menjerat mereka dalam perangkapnya sendiri.. dia yang berbuat ulah, kenapa aku yang harus menanggung akibatnya??.. biarkan mereka tertawa untuk saat ini.. beberapa hari lagi, semuanya akan terbongkar satu per satu.. " senyumnya..

"besok kakak sepupuku akan datang.. jangan biarkan hal ini mengacaukan rencana penyambutanku.. " katanya lagi. "pergilah dayang In... kalian harus keluar istana dalam waktu lama, karena aku yakin selir ular itu sudah menyembunyikan si pelaku untuk menutupi jejaknya. tapi kau dan pengawal park, kembalilah besok.. aku membutuhkan kalian di sisiku.. " dayang In menaikkan alisnya tak mengerti.

"apa yang akan terjadi besok mama?? " tanya dayang park penasaran.

"aku dengar dari dayang Bong yang memata-matai selir Sook-ui.. wanita ular itu telah merencanakan sesuatu yang akan membahayakan kakak sepupuku dan posisiku.."

"apa kita perlu bantuan pangeran Lee hwak mama?? " Jiran menggeleng.

"jangan membahayakan dia, Lee hwak sudah banyak membantuku.. kali ini kita lakukan diam-diam tampa sepengetahuannya" tegas Jiran.
dayang In lagi-lagi mengangguk.

"baiklah mama.. " ucap dayang In.

"pergilah sekarang, kita kehabisan waktu untuk menangkap mereka jika kau masih disini.. dan jangan lupa untuk membelikanku ini di pasar saat kau kembali besok" dayang In pun mengerti dan mengambil langkah pergi..

"ne mama, saya permisi dulu mama" ucapnya..

-
-

keesokan harinya, suasana kerajaan mulai sibuk dengan persiapan penyambutan raja dinasti Qing. Jiran kini tengah menata kue yang ia buat dengan dayang istana bagian dapur. dua jam lagi sang raja dari negeri sembrang akan datang mengunjung.

"junjeong mama, biar kami yang melakukan ini.. anda harus bersiap untuk penyambutan sebentar lagi.." ucap seorang dayang pada Jiran. wanita itu tersenyum manis pada dayangnya.

"baiklah, kau yang lanjutkan ini. aku akan pergi untuk bersiap.."

"ne ,mama.." tunduk sang pelayan pada Jiran.

Jiran melangkah menuju kediamannya. di perjalanan ia tak hentinya berfikir apa dayang sanggungnya sudah kembali bersama pengawalnya atau tidak..

apa dayang In sudah kembali bersama pengawal Park?? kenapa hatiku gelisah begini.. aku berharap mereka segera kembali dan rencanaku bisa berjalan dengan lancar. pikirannya

wanita itu sudah tiba dikediamannya. ia lalu mengganti pakaiannya dan mengenakan aksesori yang senada dengan pakaian yang ia kenakan saat ini.

Dayang In cepatlah kembali.. harapnya.

Jiran memasuki wilayah penyambutan kakak sepupunya. semua mata kini mengarah hanya tertuju padanya, bahkan raja pun ikut menatapnya tampa berkedip..

"Junjeong, kau terlihat cantik nak.. " kata ibu suri pada Jiran..

"kamsahamnida omamama.." balas Jiran sedikit menunduk untuk memberikan hormat kepada ibu mertuanya.

"dia biasa saja menantuku.. tak usah memujinya seperti itu, masih cantikan selir dari pada dia " ketus ibu suri agung padanya..

Jiran tersenyum kecut, wanita tua di hadapannya saat ini sedang membanggakan wanita ular itu. sedangkan yang di banggakan kini menatap Jiran dengan penuh kemenangan..

Jijik euwh..

"tidak apa wang daebi mama, mungkin anda benar jikalau selir jauh lebih cantik dariku.. lagi pula aku juga tidak peduli jika aku ini tidak cantik. toh menjadi cantik itu bukan jaminan aku akan di tinggalkan atau tidak.. " senyumnya.

ibu suri agung yang mendengar sindiran yang di keluarkan oleh cucu menantunya itu, terkejut tak percaya. Jiran menyindirnya dengan masa lalu wanita tertua di kerajaan itu. masa lalu yang dimana ia ditinggalkan suaminya demi seorang selir yang tidak terlalu cantik di bandingkan dengan dirinya dulu..

gosip tentang ratu Yoon yang berubah dari para pelayannya kini terbukti jelas di depan matanya..

"JAGA UCAPANMU RATU.." bentak ibu suri agung pada Jiran.

"maafkan saya wang daebi mama.. tapi kenapa anda marah, saya tidak berkata salah bukan.. saya hanya menyampaikan apa pendapat saya kepada anda.. saya tidak menyinggung siapa pun bukan?? " balas Jiran tersenyum. ibu suri agung mengepalkan tangannya.

kau yang lebih tau perasaan wanita saat prianya di rebut wanita lain wang daebi mama. tapi kau malah membantu wanita ular itu, dan membiarkan kisahmu kembali terjadi di istana ini.. Jiran tersenyum menyembunyikan rasa kesalnya terhadap nenek dari suaminya itu.

"sudah cukup, sebaiknya kalian duduk.. nenek tolong jangan membuat keributan, sebentar lagi raj dari kerajaan Qing akan tiba.. jangan sampai beliau melihat kelakuan kalian yang seperti ini.. " ucap raja ryu melerai depat antara neneknya dan istrinya.

Jiran duduk tepat di samping raja. suasana gemuruh langkah kaki terdengar dari arah luar halaman istana pertemuan. wanita itu menebak jikalau kakak sepupunya sudah memasuki area istana..

"Raja Qing sedang memasuki istana.. " ucap seorang kasim dari arah luar halaman istana pertemuan..

semua mata kini menatap kearah pintu masuk ruang pertemuan.. dan benar saja, kakak sepupunya kini melangkah memasuki area pertemuan.

Jiran yang menatap kakak sepupu dari ratu Yoon itu tersenyum manis kepadanya. meski bukan jiwa Yoon yang ada dalam tubuh ini, tapi kenangan dari masa lalunya perlahan-lahan memasuki pikiran wanita itu.

Dan dia tau jikalau raja Zhou sangat menyayangi dirinya dari pada adik kandung sang raja sendiri..

"OPPA.. " teriak Jiran spontan. dia tidak peduli mata yang kini memandangnya bingung, termasuk raja, ibu suri, ibu suri agung, para selir, pangeran hwak, dan jejeran para menteri..

pria yang di maksud hanya tersenyum, kelakuan spontan adiknya tidak pernah berubah..

maaf kalau ceritanya jelek dan ngawur ya.. maafkanlah diriku, jangan lupa di vote dan di komen kalau kalian mau.. mimin enggak maksa kok... 😁😁😁✌✌✌

Time Slip : I'm A Queen [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang