Happy Reading...sudah seminggu Jiran menjadi pembantu dadakan Ryu di rumahnya. hari-harinya di lalui seperti biasa, hanya beres-beres dan memasak. tapi entah mengapa hari ini Ryu meminta Jiran untuk memakai sebuah cincin berlapis emas dan berlian..
"cantik.. " pikir Jiran memandangi cincin yang di berikan Ryu padanya.
ia kini kembali meminggat suaminya. andai ia benar-benar Ryu yang sekarang, betapa bahagianya Jiran. ia rindu, sangat rindu pada pemilik hatinya..
aku rindu padamu, andai kau yang berdiri benar-benar di sampingku sekarang. aku pasti sangat bahagia.. andai saja.. tangis Jiran pecah..
wanita itu kembali memandangi cincin pemberian Ryu, padanya. Jiran memikirkan tentang mengapa pria yang baru seminggu ia temui itu memberikan cincin cantik nan mahal padanya. ia bukan siapa-siapa pria itu, apa Ryu jatuh cinta padanya seperti masa lalu?? entahlah, hanya tuhan yang tau..
Jiran melakukan rutinitasnya. ia mulai membereskan ruang tamu hingga kamar Ryu. tanpa sengaja ia melihat bingkai foto yang ada di atas meja. disitu terlihat Ryu yang sedang tertawa bahagia bersama seorang gadis yang entah wajahnya seperti apa karena telah tersobek setengah badang.
wanita itu mencoba mendekat untuk melihat lebih jelas lagi. kemungkinan gadis yang ada di foto ini adalah orang yang berharga bagi Ryu di masa ini.
Ara?? apa ini Ara?? pikir Jiran..
cinta Ryu di masa lalu kan Ara bukan dirinya, meski jiwa wanita itu yang menempati raga Yoon Ara. Jiran meletakkan bingkai foto yang tadi sempat ia pegang..
ada rasa sesak di dadanya. ia harus menerima kenyataan, seberapa rindu dia pada suaminya di masa lalu. pria itu tak pernah tau siapa dirinya sebenarnya. ia Jiran, bukan Yoon Ara..
Jiran ingin dilihat sebagai dirinya, bukan dalam bayang Yoon Ara..
-
-Ryu Pov...
aku tengah sibuk dengan beberapa pasien yang sudah di jadwalkan akan kontrol denganku. tetapi entah mengapa hatiku merasa tak tenang. tadi pagi aku tak sengaja memberikan cincin peninggalan nenekku untuk wanita asing yang terlihat akrab bagiku..
entah apa yang telah ku pikirkan, hanya saja ada rasa ingin memberikan cincin itu pada wanita yang ku tau namanya Jiran dari list nama pasien yang hampir sebulan koma di rumah sakit tempatku bekerja.
gadis itu tak cantik, dia terlihat biasa-biasa saja seperti gadis pada umumnya. hanya saja entah mengapa aku tak bosan memandanginya baik saat ia masih dalam keadaan koma, atau pun saat ini..
apa yang terjadi padaku?? aku pun tak tau..
padahal saat ini aku masih kalang kabut di buat mantan pacarku. Yoon Ara, gadis yang memenuhi relung hatiku itu mengkhianatiku. ia berselingkuh dengan adik sepupuku Hwak jin...
sebelum terjadi kecelakaan Jiran, aku masih dalam mode depresi di buat kenyataan tentang gadisku yang berselingkuh cukup lama dengan adik sepupuku sendiri. namun setelah gadis itu muncul di hadapanku, entah mengapa.. keberadaannya terasa familiar di sekitarku..
aku yang awalnya mangkar dari tugasku sebagai dokter untuk beberapa saat. kini malah aktif kembali karena gadis itu..
siapa dia?? dan apa hubungannya aku dan dia?? ikatan apa yang kami punya??
pertanyaan demi pertanyaan merasuki otakku, hingga kini tanpa ku sadari bahwa kakiku membawaku kembali pada gadis itu.
aku tengah kembali ke rumahku, ku lihat gadis itu tengah duduk memegang dadanya seperti menahan rasa sakit.
"Ryu.. " sebut Jiran memukul-mukul dadanya.
aku yang mendengar namaku di sebut ingin mendekatinya. namun tertahan saat gadis itu melanjutkan kalimatnya..
"aku rindu padamu, apa kabarmu?? bagaimana anak kita??apa dia baik-baik saja?? " air matanya terjatuh. "aku rindu Lee Ryu.. aku rindu padamu suamiku.. "
kututup mulutku tak percaya, siapa Ryu yang ia maksud?? diriku juga bermarga Lee, tepatnya Lee Ryu han. tapi jika gadis menyebut Lee Ryu adalah suaminya, berarti itu bukan diriku bukan?? aku tak pernah merasa menikah dengan siapa pun..
Ryu?? Lee Ryu?? siapa pria itu?? kenapa hatiku sakit melihat dia menangis?? ungkapku..
ku dengar gadis itu kembali melanjutkan perkataannya..
"baik sekarang maupun masa lalu, kau tak pernah berubah Ryu. tatapan kalian sama, wajah kalian sama.. meski masa kita sudah berbeda, aku selalu mengingatmu.. aku mencintaimu Ryu, sangat.. tak apa kau tak mengingatku, aku rindu padamu jeonha" ungkapnya..
"apa maksudnya itu? " aku bertanya pada diriku sendiri yang masih terdiam menatapnya dari kejauhan.
"apa aku dan dia pernah bertemu di masa lalu?? " sungguh kepalaku rasanya mau pecah karena memikirkan hal ini.
"dari pada seperti inj, lebih baik ku tanyakan langsung padanya.. ayo tanya dia.. " ku beranikan diriku mendekati gadis itu.
"Jiran.. " panggilku. gadis itu segera menghapus jejak air matanya.
"ya.. " suaranya terdengar parau.
"apa yang kamu maksud tadi?? " tanyaku to the point pada gadis itu. wajahnya berubah pucat..
Jiran kebingungan dengan pertanyaanku. mungkin gadis itu berfikir ia harus menjawabnya apa..
"katakan yang jujurnya, aku tak apa.. " kataku serius.
sejujurnya aku juga penasaran dengan diriku. mengapa melihat gadis di hadapanku ini, hatiku merasa nyaman. mungkin aku yang ada di masa lalu pernah bertemu dengannya, seperti yang ia katakan barusan..
Jiran mengambil nafas panjang lalu menghembuskanya, dan cerita pun di mulai..
"apa kau percaya jika jiwamu bisa terdampar di masa lalu atau masa depan dalam keadaan darurat?? " tanya Jiran. aku menggelengkan kepalaku tak percaya. tentu saja itu hal yang mustahil bukan..
Jiran menghela nafasnya kasar, kemudian melanjutkan perkataannya..
"meski ini terdengar konyol, aku mengalaminya. jiwaku berpindah dimensi saat kecelakaan itu. aku pergi ke masa lalu di negara ini. aku terbangun di tubuh seorang ratu yang keberadaannya tak di inginkan. namun berjalannya waktu, raja mulai melirik ratu yang tubuhnya ku rasuki. sebenarnya ratu asli sudah meninggal kala itu, tapi entah mengapa aku malah di tarik kedalam tubuhnya. banyak rahasia yang harus ku pecahkan di kala aku menjadi ratu Yoon Ara.. " kata gadis itu yang sukses membuatku terkejut karena mendengar nama ratunya. nama itu sama persis dengan mantan pacarku. apa ia juga di masa lalu?? apa benar mereka pernah ada di masa lalu??
"lanjutkan, aku mendengarnya.. " kataku. Jiran melanjutkan kalimatnya..
"pada intinya aku mengungkapkan kebenaran pada raja Ryu tentang kebusukan-kebusukan yang ada di lingkungan kerajaan. hingga suatu hari ku putuskan untuk meninggalkannya setelah urusanku selesai untuk mengungkapkan kebenaran. tapi nyatanya aku malah jatuh cinta padanya, ia sama persis denganmu.. wajah kalian sama, hanya saja Ryu ku sangatlah manis dan manja. aku rindu padanya, dan putraku Lee Jun.. setiap melihat wajahmu, aku berharap kamulah Ryu ku. namun, kenyataan sekali lagi menamparku.. kau bukan Ryu ku, ia masih berada di masa lalu.. kami terpisah oleh waktu.. sungguh dunia begitu kejam padaku bukan??" Jiran tersenyum miris.
"apa kau mencintainya?? " kenpa aku tiba-tiba bertanya seperti itu??
"ya, aku sangat mencintainya.. " jawabnya.
aku tersenyum, entah mengapa aku malah melakukan itu. seperti ada kepuasan atas jawaban yang membuatku sangat senang. sekelibat ingatan merasuki pikiranku..
seperti ada sebuah dorongan yang membuatku mencium bibir gadis di hadapanku ini. hingga membuatnya termangu dalam diam..
"akhirnya aku menemukanmu.. " ungkapku setelah mengingat masa lalu yang pada dasarnya itu hanyalah mimpiku beberapa hari yang lalu..
gaje bodo amat yang penting update.. hehehehe.. vote ya babe.. lope-lope..
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip : I'm A Queen [ END ]
Fantasy"Jangan menyentuhku" tepis Jiran pada tangan pria yang ia benci. "sekali lagi kau mencoba untuk menyentuhku, akan kupastikan salah satu tanganmu tak akan ada padamu lagi" ancamnya. pria itu tersenyum kecil.. sejak kapan ratunya berani mengatakan ha...